83 multikolinieritas antar variabel bebas dengan mengetahui besarnya
korelasi antar variabel. Rumus yang digunakan yaitu: =
�
∑
−
∑ ∑
√
�
∑
−
∑
�
∑
−
∑
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
� = jumlah responden
∑
= jumlah perkalian nilai variabel X dan Y
∑
= jumlah skor X
∑
= jumlah skor Y
∑
= jumlah nilai variabel X dikuadratkan
∑
= jumlah nilai variabel Y dikuadratkan Suharsimi, 2010:213
Menurut Bhuono Agung Nugraha 2006: 58 jika koefisien
korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas bebas dari asumsi klasik
multikolinieritas. Oleh karena itu, uji regresi dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika lebih dari 0,70 diasumsikan terjadi korelasi yang
kuat antar variabel independen, sehingga terjadi multikolinieritas yang menyebabkan dapat terganggunya variabel terikat.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa hipotesis 1 dan
pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa hipotesis 2 dan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
84 1
Mencari koefisien korelasi sederhana antara X dan X dengan Y serta menguji hipotesis dengan rumus:
r =
∑ √ ∑
x
∑
Keterangan: = Koefisien korelasi antara Y dengan X
∑
= Jumlah perkalian antara skor variabel X dan Y
∑
= Jumlah skor variabel X
∑
= Jumlah skor variabel Y Sutrisno Hadi, 2004: 4
Koefisien korelasi sederhana r
xy
digunakan untuk mencari hubungan antara variabel X dengan Y. Arah korelasi bersifat
positif jika hasil dari perhitungan korelasi bernilai plus +. Jika tandanya minus -, maka arah korelasinya negatif. Penggunaan
koefisien korelasi juga untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang ada dengan cara membandingkan
nilai r
hitung
dengan r
tabel
pada taraf kesalahan 5. Apabila nilai r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka keputusannya adalah menerima hipotesis dalam penelitian atau hipotesis alternatif
H
A
dan menolak hipotesis nol H .
2 Mencari koefisien determinasi antara prediktor Y dengan
X dan Y dengan X dengan rumus: =
∑ ∑
85 =
∑ ∑
Keterangan: , = Koefisien determinasi antara Y dengan X dan X
= Koefisien prediktor X
= Koefisien prediktor X
∑
= Jumlah produk X dan Y
∑
= Jumlah produk X dan Y
∑
= Jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 2004: 22
Koefisien determinasi menunjukkan tingkat ketepatan garis regresi. Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi
variabel terikat Y yang diterangkan oleh variabel bebasnya X. Varians yang terjadi pada variabel dependen dapat
dijelaskan dengan varians yang terjadi pada variabel independen.
3 Membuat garis regresi linier sederhana
Y = aX + K Keterangan:
Y = Kriterium X = Prediktor
a = Harga koefisien prediktor K = Bilangan konstan
Sutrisno Hadi, 2004: 1 Jika nilai a dan K telah ditemukan, maka persamaan regresi
linier sederhana sudah dapat disusun. Persamaan regresi yang telah disusun dapat digunakan untuk melakukan prediksi
tersusunnya variabel
dependen saat
nilai independen
ditetapkan.
86 b.
Analisis Regresi Ganda Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh Motivasi
Belajar dan Pendidikan Karakter secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Madrasah
Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta hipotesis 3. Langkah- langkah yang ditempuh sebagai berikut:
1 Mencari koefisien korelasi R antara prediktor X dan X
dengan kriterium Y, dengan rumus sebagai berikut: �
,
=
√ ∑
+
∑ ∑
Keterangan: �
,
= koefisien korelasi antara Y dengan X dan X
= koefisien prediktor X
= koefisien prediktor X
∑
= jumlah produk antara X dan Y
∑
= jumlah produk antara X dan Y
∑
= jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 2004: 28
Tingkat korelasi ganda R yang ditemukan, kemudian dikategorikan menggunakan pedoman dari Sugiyono 2015:
257 sebagai berikut: Tabel 8. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
87 2
Mencari koefisien determinasi � prediktor X dan X dengan Y, dengan rumus sebagai berikut:
R =
∑
+
∑ ∑
Keterangan: �
= koefisien determinasi antara Y dengan X dan X
= koefisien prediktor X
= koefisien prediktor X
∑
= jumlah produk antara X dan Y
∑
= jumlah produk antara X
dan Y
∑
= jumlah kuadrat kriterium Sutrisno Hadi, 2004: 22
Nilai determinasi merupakan proporsi varians dari kedua variabel. Dimana varians yang terjadi pada variabel dependen
dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.
3 Membuat persamaan garis dengan 2 prediktor
Rumusnya sebagai berikut: Y =
+ + K
Keterangan: Y
= Kriterium = Prediktor 1 dan prediktor 2
= Koefisien prediktor 1 dan koefisien prediktor 2 K
= Bilangan konstan Sutrisno Hadi, 2004: 18
Harga a1 dan a2 dapat ditemukan dengan menguraikan rumus tersebut menjadi persamaan normal dengan kuadrat terkecil
dan kemudian dieliminasi. Setelah harga a1 dan a2 ditemukan,
88 dapat disusun persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi
yang ada digunakan untuk melakukan prediksi besarnya nilai variabel dependen jika variabel independen ditetapkan.
4 Menguji keberartian koefisien regresi ganda dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: �
��
= R � − −
− R Keterangan:
�
��
= harga F garis regresi �
= cacah kasus = cacah prediktor
� =koefisien regresi antara kriterium dengan
prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23
Setelah diperoleh hasil perhitungan, menurut Algifari 2013: 73 jika
F
ℎ �
lebih kecil daripada F
�
, maka keputusannya adalah menerima daerah penerimaan hipotesis nol
H . Artinya, secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel
independen X dan X tidak berpengaruh terhadap perubahan
nilai variabel dependen Y. Sedangkan jika F
ℎ �
lebih besar daripada
F
�
, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol
H dan menerima hipotesis alternatif H
A
. Artinya, secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa
semua variabel independen X dan X berpengaruh terhadap
nilai variabel dependen Y.
89 5
Mencari besarnya sumbangan setiap variabel prediktor terhadap kriterium sebagai berikut:
a Sumbangan Relatif SR
Sumbangan relatif adalah persentase kontribusi relativitas yang diberikan variabel bebas yang diteliti Pendidikan
Karakter dan Motivasi Belajar kepada variabel terikat Prestasi Belajar Akuntansi Siswa. Rumus mencari SR
adalah: SR =
∑
��
x
Keterangan: SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor
a = koefisien prediktor
∑
= jumlah produk antara X dan Y
��
= jumlah kuadrat regresi Sutrisno Hadi, 2004: 37
Sumbangan relatif dari suatu prediktor menunjukkan seberapa besar sumbangan relatif dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. b
Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif adalah persentase kontribusi efektif
yang diberikan variabel bebas yang diteliti Motivasi Belajar dan Pendidikan Karakter kepada variabel terikat
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa maupun variabel- variabel bebas lain yang tidak diteliti. Rumus mencari SE
adalah:
90 SE = SR x R
Keterangan: SE = sumbangan efektif dari suatu prediktor
SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor �
= koefisien determinan Sutrisno Hadi, 2004: 45
Sumbangan Efektif menunjukkan besarnya sumbangan setiap prediktor terhadap kriterium dengan jumlah sebesar
koefisien determinasi dengan tetap memperhitungkan variabel bebas lain yang tidak diteliti.
91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan mengenai gambaran umum Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dan laporan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.
A. Gambaran Umum Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah
Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta berdiri dengan tujuan
yang tidak
dapat dilepaskan
dari tujuan
didirikannya Muhammadiyah. Sekolah ini didirikan pada tahun 1918 oleh K.H Ahmad
Dahlan dengan nama Al-Qismul Arqa, yang kemudian diubah menjadi Pondok Muhammadiyah pada tahun 1912, lalu menjadi Kweekschool
Moehammadiyah pada tahun 1923, Kweekschool Istri pada tahun 1924, dan menjadi Mu’allimaat pada tahun 1932. Madrasah Mu’allimaat
mendapatkan pengukuhan secara legal saat dilaksanakannya Konggres Muhammadiyah di Medan pada tahun 1938 dan kembali mendapatkan
penegasan ulang pada tahun 1994 melalui surat keputusan PP Muhammadiyah No. 63SK-PPVI-
C4.a1994, tentang Qa’idah Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat
Muhammadiyah Yogyakarta.
Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta terletak di Jalan Suronatan NG.
II 635, Notoprajan, Yogyakarta merupakan suatu lembaga yang memiliki Visi “Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sebagai institusi
pendidikan Muhammadiyah tingkat menengah yang unggul dan mampu