141 Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017. Semakin
tinggi Motivasi Belajar, semakin optimal dan kondusifnya implementasi Pendidikan Karakter di sekolah maka akan semakin
tinggi pula Prestasi Belajar Akutansi Siswa, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan Motivasi Belajar dan implementasi
Pendidikan Karakter agar Prestasi Belajar Akuntansi Siswa juga tinggi seperti mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran yang ada serta
meningkatkan usaha yang telah dilakukan sekolah dalam rangka meningkatkan Motivasi Belajar siswa dan implementasi Pendidikan
Karakter.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Pada variabel Motivasi Belajar berdasarkan butir soal nomor 14 dengan pernyataan “Saya lebih senang mengerjakan tugas Akuntansi
secara mandiri dibandingkan bertanya dengan teman” memiliki skor butir yang masih rendah, sehingga hendaknya siswa berusaha lebih
mempercayai kemampuan diri sendiri dan tidak mudah putus asa dalam belajar, hendaknya siswa juga berusaha untuk memahami,
belajar, dan mengerjakan tugas akuntansi secara individu terlebih dahulu sebelum bertanya dengan guru ataupun teman, selain itu juga
142 diperlukan sikap aktif dan kreatif dari diri siswa selama proses
pembelajaran berlangsung melalui kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran akuntansi.
Berdasarkan butir soal nomor 24 dengan pernyataan “Saya
mengerjakan soal Akuntansi yang belum dibahas oleh guru” memiliki
skor butir yang juga masih rendah, sehingga hendaknya siswa lebih bersikap pro aktif berusaha mengerjakan tugas akuntansi sebelum
guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas akuntansi. Melalui sikap siswa yang pro aktif tersebut menandakan bahwa siswa
mempunyai Motivasi Belajar yang tinggi pada mata pelajaran akuntansi, sehingga prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
Pada variabel Pendidikan Karakter berdasarkan butir soal nomor 15 dengan pernyataan “Guru akuntansi meminta siswa untuk
mempelajari materi yang akan diajarkan terlebih dahulu sebelum memasuki kelas” memiliki skor butir yang masih rendah, sehingga
hendaknya siswa lebih berupaya untuk mempelajari materi yang akan diajarkan oleh guru secara mandiri terlebih dahulu sebagai upaya
untuk menginternalisasikan nilai kemandirian pada dirinya sehingga prestasi belajarnya juga meningkat. Dalam upaya untuk membangun
sikap mandiri siswa dalam belajar, langkah awal yang perlu dilakukan oleh siswa adalah memahami manfaat belajar serta menjadikan
kegiatan belajar akuntansi sebagai suatu kegiatan yang menarik untuk dilakukan sebab akan memberikan manfaat di kemudian hari.
143 Berdasarkan butir soal nomor 18 dengan pernyataan “Guru
akuntansi mengimplementasikan model pembelajaran yang interaktif dan mudah dipahami siswa” memiliki skor butir yang juga masih
rendah, sehingga agar model pembelajaran yang interaktif dan mudah dipahami oleh siswa dapat diimplementasikan guru secara optimal,
dibutuhkan internalisasi nilai demokratis pada diri siswa dengan turut berperan aktif memberikan masukan kepada guru mengenai model
pembelajaran yang interaktif dan mudah dipahami oleh mereka. Kesesuaian model pembelajaran yang diimplementasikan guru dengan
kondisi siswa tersebut diharapkan mampu meningkatkan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga prestasi belajarnya pun
dapat meningkat. Berdasarkan butir soal nomor
25 dengan pernyataan “Sekolah mengapresiasi setiap karya yang siswa hasilkan” memiliki skor butir
yang juga masih rendah, agar setiap karya yang siswa hasilkan dapat diapresiasi oleh sekolah, siswa perlu menginternalisasi nilai
menghargai prestasi dengan berupaya untuk menggali dan mengembangkan potensi diri melalui berbagai kegiatan yang
disediakan oleh sekolah agar dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat berguna bagi dirinya maupun orang lain.
2. Bagi Guru
Pada variabel Motivasi Belajar berdasarkan butir soal nomor 24 dengan pernyataan “Saya mengerjakan soal Akuntansi yang belum
144 dibahas oleh guru” memiliki skor butir yang masih rendah, agar siswa
mengerjakan soal akuntansi sebelum dibahas oleh guru, hendaknya guru juga turut memberikan motivasi dengan selalu mengingatkan
siswa untuk berupaya mengerjakan soal-soal akuntansi sebelum dibahas guru saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan mereka pada mata pelajaran akuntansi, sehingga Prestasi Belajar Akuntansi Siswa pun dapat
meningkat. Pada variabel Pendidikan Karakter berdasarkan butir soal nomor 15
dengan pernyataan “Guru akuntansi meminta siswa untuk
mempelajari materi yang akan diajarkan terlebih dahulu sebelum memasuki kelas” memiliki skor butir yang masih rendah, sehingga
untuk meningkatkan nilai mandiri pada diri siswa hendaknya guru lebih sering untuk mengingatkan siswa mempelajari materi terlebih
dahulu sebelum memasuki kelas. Berdasarkan
butir soal nomor 18 dengan pernyataan “Guru akuntansi mengimplementasikan model pembelajaran yang interaktif
dan mudah dipahami siswa” memiliki skor butir yang juga masih rendah, sehingga guru sebaiknya dapat mengimplementasikan model
pembelajaran yang interaktif dan mudah dipahami siswa sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai
demokratis pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
145 Be
rdasarkan butir soal nomor 25 dengan pernyataan “Sekolah mengapresiasi setiap karya yang siswa hasilkan” memiliki skor butir
yang juga masih rendah, sehingga diharapkan sebagai upaya guru untuk menanamkan nilai menghargai prestasi belajar pada diri siswa,
diperlukan upaya guru untuk mendorong siswa berprestasi dengan menghasilkan karya melalui kegiatan yang menjadi minat siswa. Guru
juga hendaknya turut mengapresiasi setiap karya yang dihasilkan oleh siswa baik akademik maupun non akademik.
3. Bagi Sekolah
Pada variabel Pendidikan Karakter berdasarkan butir soal nomor 25 dengan pernyataan “Sekolah mengapresiasi setiap karya yang siswa
hasilkan” memiliki skor butir yang masih rendah, sehingga hendaknya sekolah mengapresiasi setiap karya yang dihasilkan siswa serta turut
memberikan wadah
yang dapat
menunjang siswa
untuk mengembangkan potensinya sehingga siswa dapat meningkatkan
prestasi mereka baik akademik maupun non akademik.
146
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Muhaimin Azzet. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Yogyakarta: ArruzzMedia.
Algifari. 2013. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE. Al Haryono Jusup. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Eonomi YKPN. Bhuono Agung Nugroho. 2006. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPPSS. Yogyakarta: AndiOffset. C. Asri Budiningsih. 2008. Teori Belajar dan Motivasi. Yogyakarta: Rineka
Cipta. Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di
Sekolah. Yogyakarta: GavaMedia Dharma Kesuma, dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Egia Tarigan. 2015. Langkah Strategis Menuju Pembangunan SDM Indonesia
Unggul dalam
http:www.ui.ac.idberitalangkah-strategis-menuju- pembangunan-sdm-indonesia-unggul.html diakses pada tanggal 8 Oktober
2016 pukul 16.06 WIB. Eka Setiyorini. 2014. Pengaruh Modal Budaya, Pendidikan Karakter, dan
Kepribadian Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 20132014. Skripsi: UNNES.
Hamzah B.Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Heri Gunawan. 2014. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. Muhibbin Syah. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
147 Nana Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Ngalim Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo. Pupuh Fathurrohman, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Refika Aditama. Ratna Megawangi. 2004. Pendidikan Karakter Solusi Tepat Membangun
Bangsa. Bandung: Indonesia Herritage Foundation. Rfa. 2016. “Pendidikan Hanya Fokus Aspek Intelektual” dalam
http:news.okezone.comread20160307651329550pendidikan-hanya- fokus-aspek-intelektual diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 20.18
WIB.
R. Ibrahim dan Nana Syaodih. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Saifuddin Azwar. 2002. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slamet Sugiri dan Bogat Agus. 2012. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta: STIM YKPN.
Sugihartono. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNYPress. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.
________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
148 Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.
Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Tatik Widayati. 2005. Pengaruh Motivasi, Dukungan Orang Tua dan Asal
Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada SiswaKelas II MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang Tahun
Pelajaran20042005. Skripsi: UNNES.
Thohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Thomas Lickona. 1992. Educating for Character. New York: BantamBooks. _____________. 2014. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa
Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sisdiknas. Zulia Indah Fauziah. 2016. Pengaruh Pendidikan Karakter, Kepribadian Siswa,
dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi Tahun Pelajaran 20152016. Skripsi:
UNIKAMA.
149
LAMPIRAN
150
LAMPIRAN 1 ANGKET UJI COBA INSTRUMEN
151
INSTRUMEN PENELITIAN A.
Pengantar
Kepada Siswi-siswi Kelas XI Jurusan IPS SMA IT Abu Bakar Yogyakarta
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Implementasi Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun Ajaran 20162017”. Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon bantuan adik-adik untuk mengisi pernyataan dalam angket ini sesuai
keadaan diri adik-adik sebenarnya. Atas bantuan adik-adik, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 20 Februari 2017 Peneliti
Raudatus Sa’adah NIM. 13803241082
B. Petunjuk Pengisian