16
BAB 2
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Proses Pembelajaran
Kurikulum SMK 2004 diberlakukan dengan keputusan Mendikbud Nomor 20 Tahun 2003 yang membahas Sistem Pendidikan Nasional, diantaranya berisi
tentang; 1 Landasan, program dan pengembangan, 2 Tujuan, isi dan materi pembelajaran, 3 Petunjuk umum pelaksanaan dan 4 Lingkup dukungan mutu
Departemen Pendidikan Kejuruan, 2004: 4. Landasan tersebut secara tegas mengemumakan bahwa kurikulum di SMK
dirancang secara dinamis dan fleksibel, untuk mengantisipasi sekaligus mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi. Kurikulum di SMK selalu terbuka terhadap
berbagai upaya penyempurnaan, selain menekankan pada pemberian bekal kemampuan daya suai dan pengembangan diri tamatan, lebih berorientasi kepada
kebutuhan pemakai tamatan, terutama dengan diterapkanya pola penyelenggaraan Pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang dimaksud adalah kurikulum yang dibuat berdasarkan luang lingkup kerja yaitu penyelarasan antara dunia kerja industri, dengan dunia
pendidikan sehingga saat siswa lulus mereka sudah mempunyai bekal keterampilan yang sesuai dengan ruang lingkup kerja.
Tujuan SMK secara umum menurut Kurikulum SMK Departemen Pendidikan Kejuruan, 2004: 7 yaitu;
1 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. 3 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami, dan menghargai keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia
4 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memlihara dan
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
Agar tujuan SMK dapat tercapai salah satu faktor yang menunjang adalah
proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya mengantar para pelajar memulai belajar, jadi tidak hanya menjadikan para pelajar pandai karena mereka
harus menjadikan diri pandai sesuai dengan kemampuan intelektual yang ada pada mereka. Proses pembelajaran adalah proses yang amat pragmatis dan konkret,
melihat dan mempergunakan keadaan nyata, terutama keadaan intelektual para pelajar yang merupakan pandangan sempit yang harus direkonstruksi Syukur,
2005: 20. Proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah khususnya SMK sudah saatnya memperhatikan potensi dan kelemahan peserta didik, dengan
demikian pemasungan daya kreatif setiap siswa dapat dieliminir, dari sinilah maka konsep pendidikan yang membebaskan menjadi pilihan bagi guru dan siswa.
Pendidikan yang membebaskan adalah situasi dimana guru dan siswa sama- sama harus belajar, sama-sama memiliki subyek kognitif, juga sama-sama
memiliki perbedaan. Guru yang membebaskan tidak melakukan sesuatu kepada siswa, tetapi melakukan sesuatu bersama siswa. Kegiatan bersama itulah proses
belajar yang optimal, karena melibatkan semua komponen dan perangkat. Berdasarkan proses yang berlangsung itu masing-masing akan memiliki persepsi
dan pengalaman belajar yang diharapkan inheren dalam dirinya. Proses belajar itu memang lebih penting daripada akhir atau tujuan, karena dalam proses lebih
mementingkan fungsi, bukan output yang dipaksakan, juga bukan mengejar nilai seperti yang terjadi di sekolah Syukur, 2005: 20.
Misi utama guru adalah enlighment, yaitu mempersiapkan anak didik sebagai individu yang bertanggung jawab dan mandiri. Pencerahan itu dilakukan
melalui proses-proses liberating, educating dan civilizing Syukur, 2005: 20. Kegiatan dalam proses belajar, ada baiknya setiap siswa bisa mengidentifikasikan
dirinya sendiri, cara ini dapat membantu mereka memilih metode atau cara, strategi dan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan dan kelemahanya.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang mempunyai sejumlah komponen meliputi; tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar mengajar, metode,
media pembelajaran serta evaluasi Djamarah dan Zain, 2009: 41. Pembelajaran di SMK merupakan interaksi antara guru dan murid, dimana siswa melakukan
kegiatan belajar dan guru melakukan kegiatan mengajar, dalam kegiatan belajar mengajar mengandung komponen meliputi; tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar
mengajar, metode, media pembelajaran serta evaluasi.
2.1.2 Hasil Belajar