Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar

belajar yang optimal, karena melibatkan semua komponen dan perangkat. Berdasarkan proses yang berlangsung itu masing-masing akan memiliki persepsi dan pengalaman belajar yang diharapkan inheren dalam dirinya. Proses belajar itu memang lebih penting daripada akhir atau tujuan, karena dalam proses lebih mementingkan fungsi, bukan output yang dipaksakan, juga bukan mengejar nilai seperti yang terjadi di sekolah Syukur, 2005: 20. Misi utama guru adalah enlighment, yaitu mempersiapkan anak didik sebagai individu yang bertanggung jawab dan mandiri. Pencerahan itu dilakukan melalui proses-proses liberating, educating dan civilizing Syukur, 2005: 20. Kegiatan dalam proses belajar, ada baiknya setiap siswa bisa mengidentifikasikan dirinya sendiri, cara ini dapat membantu mereka memilih metode atau cara, strategi dan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan dan kelemahanya. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang mempunyai sejumlah komponen meliputi; tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar mengajar, metode, media pembelajaran serta evaluasi Djamarah dan Zain, 2009: 41. Pembelajaran di SMK merupakan interaksi antara guru dan murid, dimana siswa melakukan kegiatan belajar dan guru melakukan kegiatan mengajar, dalam kegiatan belajar mengajar mengandung komponen meliputi; tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar mengajar, metode, media pembelajaran serta evaluasi.

2.1.2 Hasil Belajar

2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami aktifitas belajar Anni, 2007: 5. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan- kemampuan siswa setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya. Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan, sikap dalam melakukan dan menyelesaikan suatu hal setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Kategori yang banyak digunakan dibagi menjadi 3 tipe hasil belajar yaitu 1 Tipe hasil belajar kognitif, 2 Tipe hasil belajar bidang afektif, 3 Tipe hasil belajar bidang psikomotorik Bloom dikutip Anni, 2006: 7. Masing-masing tipe hasil belajar terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan, mempunyai karakter tersendiri, sebab setiap tipe hasil belajar berbeda dalam cakupan dan hakikat yang terkandung didalamnya. 2.1.2.1.1 Tipe Hasil Belajar Bidang Kognitif Tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi tujuan pendidikan yang berkesinambungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan, dan pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan berfikir, bidang ini dimulai dari jenjang yang paling tinggi. Jenjang yang paling tinggi harus melalui jenjang yang bawah. Tipe hasil belajar bidang kognitif ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari 6 aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis, evaluasi Anni, 2007: 7. Adapun aspek tersebut adalah seperti berikut. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan Knowledge, pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya Anni, 2007: 7. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan pada mata pelajaran praktik Membuat Pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak diharapkan siswa dapat mengetahui, serta mengingat tentang macam-macam teknik membuat pola busana anak, alat serta bahan yang dipergunakan dalam membuat pola, langkah-langkah pembuatan pola serta cara penyelesaianya. Tipe hasil belajar pemahaman Comprehention didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran Anni, 2007: 7. Tipe hasil belajar pemahaman pada mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak adalah siswa dapat memahami materi tentang: macam- macam busana anak, jenis bahan yang dibuat, alat dan bahan membuat pola anak, cara mengambil ukuran, pembuatan pola dasar, proses dalam membuat pola dasar anak dan cara penyelesaianya. Tipe hasil belajar penerapan Application mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip dalil dan teori. Hasil belajar di bidang ini memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman sebelumnya Anni, 2007: 7. Tipe hasil belajar penerapan pada mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak diharapkan, setelah memahami dan merespon materi yang diberikan, siswa dapat mempraktekkanya yaitu salah satunya siswa dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pembuatan pola dasar anak. Tipe hasil belajar analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Anni, 2007: 8. Tipe hasil belajar analisis pada mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak adalah siswa dapat menganalis atau membaca gambar desain busana anak, kemudian dapat mempraktekanya dengan membuat pola dasar anak dan pecah pola sesuai dengan desain. Tipe hasil belajar sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru Anni, 2007: 8. Tipe hasil belajar sintesis pada mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak adalah siswa mampu menyimpulkan apa saja yang merupakan dasar utama dalam membuat pola anak agar diperoleh hasil yang baik dalam membuat pola busana anak. Tipe hasil belajar evaluasi mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran pernyataan, novel, puisi,laporan untuk tujuan tertentu Anni, 2007: 8. Evaluasi merupakan kegiatan yang meliputi mengukur dan meneliti. Alat yang digunakan untuk mengukur adalah tes dan non tes. Hasil pengukuran berupa skor. Tipe hasil belajar evaluasi pada mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola anak adalah siswa mampu menilai teknik membuat pola dasar anak beserta pecah polanya dengan tepat sesuai dengan desaingambar, tanda pola dan mampu memperbaiki pola apabila terjadi kesalahan. 2.1.2.1.2 Tipe Hasil Belajar Bidang Afektif Taksonomi tujuan pembelajaran afektif dikembangkan oleh Krathwohl dan kawan-kawan, tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ini mencerminkan hierarkhi yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut; penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valueing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by a value complex Anni, 2007: 8. Penerimaan Receiving, pada aspek ini berkenaan dengan membangkitkan, membimbing dan mengarahkan perhatian siswa tehadap MPI, sehingga materi yang diberikan dapat dipahami oleh siswa. Penanggapan Responding, pada aspek ini diharapkan siswa dapat merespon materi membuat pola pokok bahasan membuat pola busana anak yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk MPI, seperti adanya diskusi, tanya jawab, siswa dapat mengerjakan soal latihan dan sebagainya. Penilaian Valuing, pada aspek ini diharapkan siswa dapat menggambarkan, membedakan, menggabungkan, mempelajari materi yang telah diberikan. Pengorganisasian Organization, pada aspek ini diharapkan siswa dapat menyatukan nilai-nilai yang berbeda. Pembentukan pola hidup Organization by a value complex, pada aspek ini mengacu pada poses perwujudan nilai-nilai, sehingga tingkah lakunya menunjukkan karakteristik atau identitas dari siswa tersebut. 2.1.2.1.3 Tipe Hasil Belajar Bidang Psikomotorik Tipe hasil belajar bidang psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf Anni, 2007: 10. Hasil belajar yang diharapkan setelah mempelajari mata pelajaran membuat pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola busana anak dengan MPI adalah siswa mampu dan terampil dalam membaca desain serta terampil dalam membuat pola dasar anak dan cara penyelesaianya, sehingga siswa akan menerima pengalaman belajarnya dengan perubahan tingkah laku yang lebih baik.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang yang diajar menggunakan metode demontrasi dengan metode ceramah : Studi eksperimen di SMPN I Cikarang Barat

0 3 148

Penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran PKn di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor: Penelitian Tindakan Kelas

7 30 116

Pengaruh penerapan metode ceramah bervariasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMK Al-Hidayah Lestari

7 66 115

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan Modul Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X SMK-TI YAPIM Medan.

0 2 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN CERAMAH DAN CERAMAH-MODUL PADA SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 17 AGUSTUS 1945 KOTA SEMARANG.

0 0 90

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMB

0 0 54

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DENGAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X DI SMK PGRI 1 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE CERAMAH DI SMK JAKARTA TIMUR 2 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE CERAMAH DI SMK JAKARTA TIMUR 2 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 6