6 Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpanya
kembali Ahmadi dan Amri, 2011: 75.
Model pengaturan ruang pada pembelajaran dengan metode ceramah dan demonstrasi dilakukan di dalam kelas dengan posisi meja duduk diubah menjadi
bentuk U, sedangkan pada pembelajaran metode ceramah dan MPI pembelajaran dilakukan di dalam ruangan laboratorium komputer, dimana LCD diarahkan kepada
siswa.
2.2.6.6 Strategi pemilihan metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan
memberikan latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu Ahmadi dan Amri, 2011: 75.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ceramah dan demonstrasi. Ceramah digunakan untuk mengajarkan materi dalam ranah
kognitif dan
demonstrasi digunakan
untuk mengajarkan
materi praktekpsikomotorik. Penjabaran tentang metode pembelajaran dibahas pada sub
bab berikutnya.
2.3 Komunikasi Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Komunikasi, Teknik Dan Model Komunikasi Dalam Proses
Belajar Mengajar
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media
yang menimbulkan
efek tertentu
Yogoz.wordpress.com. Proses Belajar Mengajar PBM merupakan suatu bentuk komunikasi yaitu komunikasi antara subyek didik dengan pendidik, antara siswa
dengan guru, antara siswa dengan guru”. Kegiatan di dalam komunikasi tersebut terdapat pembentukan transform dan pengalihan transfer pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap dan nilai dari komunikator pendidik, guru, guru kepada komunikan subyek didik, siswa, siswa sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Unsur-unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yaitu; 1 Komunikator
Source, Sender. 2 Pesan Message. 3 Media Channel. 4 Komunikan Receiver. 5 Efek Effect, Influence. Pada saat ini masih banyak didapati di
berbagai institusi pendidikan, pelatihan, termasuk di Perguruan tinggi, yang dalam mengajar masih konvensional dalam arti, pengajar baik guru atau guru mengajar
secara alami sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki. Ada juga guru yang mengajarnya cenderung meniru gaya orang yang dahulu pernah menjadi guru atau
gurunya. Kenyataan diatas akan menimbulkan beberapa persoalan, baik bagi pengajar
maupun peserta didik. Tipe pertama misalnya, akan menimbulkan masalah bagi guru yang tidak mempunyai bakat mengajar atau mempunyai keterbatasan dalam