personal atau anggota adalah perlu. Saluran-saluran itu hendaknya perlu dipahami oleh setiap anggota.
Proses komunikasi terbagai dalam 2 macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif Yogoz.wordpress.com. Komunikasi aktif merupakan
suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di mana antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga
terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau
komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
2.3.2 Hakikat dan proses komunikasi
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluranmedia dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi Sadiman, et al., 2010: 11. Pesan yang
akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesanya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser
media. Saluranya adalah media pendidikan dan penerima pesanya adalah siswa atau juga guru.
Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal
kata-kata lisan ataupun tertulis maupun simbol non verbal atau visual Sadiman, et al., 2010: 12. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu
disebut encoding. Selanjutnya, penerima pesan siswa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga
diperoleh pesan. Proses penafisran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan disebut decoding.
Model komunikasi dalam proses belajar mengajar dibagi menjadi 3 yaitu: model komunikasi primer, model komunikasi primer dan sekunder dan model
komunikasi sekunder. 1. Model pertama, pesan disampaikan oleh guru langsung kepada siswa
komunikasi primer. 2. Model kedua, pesan disampaikan oleh guru, disamping secara langsung juga
diberikan dengan menggunakan media primer dan sekunder kepada siswa. 3. Model ketiga, pesan disampaikan oleh guru kepada siswa sepenuhnya
menggunakan media sepenuhnya sekunder proses komunikasi jarak jauh Sadiman, et al., 2010: 13, 15, 16.
GURU
1 2
3 4
A A1
A2 A3
a. Model pertama Proses komunikasi yang gagal
Gambar 2.2 Bagan Model Komunikasi Sadiman, et al., 2010: 13, 15, 16. Model pertama mempunyai kelemahan jika kita lihat terdapat kegagalan
dalam pr oses komunikasi tersebut. Guru menyampaikan pesan”A”, dari keempat
siswa hanya siswa 1 yang tepat dalam menafsirkanya, sedangkan tiga diantaranya kurang tepat terjadi verbalisme pengertia kata-kata yaitu A1,A2,A3 sedang satu
lainya salah sama sekali. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses
komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers, atau noises. Kita mengenal adanya hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat,
kepercayaan, intelegensi, pengetahuan, dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. Siswa yang senang terhadap mata
pelajaran, topik serta mengidolakan gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang tidak menyukai semua itu Sadiman, et al., 2010: 12.
Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti, perbedaan adat istadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan, dan
hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan
SUMBER PESAN
GURU
MEDIA A
1 2
3 4
SISWA A
A A
A
MEDIA
1 2
3 4
SISWA
SUMBER PESAN
A
b. Model kedua. Proses komunikasi yang berhasil
c. Model ketiga. Proses komunikasi jarak jauh
sekitar. Proses belajar mengajar di tempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan berbeda dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan padat.
Perbedaan adat-istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang-kadang bisa menjadi sumber salah paham. Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam
diri guru maupun siswa baik sewaktu mengencode pesan maupun mengdecodenya, proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung secara tidak efektif dan
efisien. Media dan metode pengajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat
menyalurkan pesan sehingga membantu siswa mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau
hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pembelajaran.
Proses komunikasi model kedua, memperlihatkan proses komunikasi yang berhasil berkat ikut sertanya media dalam proses belajar mengajar. Sumber pesan
bisa penulis buku, pelukis, fotografer, produser dan guru sendiri. Media dapat berupa buku, poster, foto, program kaset, audio
, film, kaset video. Pesan “A” yang disampaikan oleh guru maupun media dan sumber pesan ditafsirkan sebagai “A”
oleh para siswa. Guru dan media bekerja sama, bahu membahu dalam menyajikan pesan Sadiman, et al., 2010: 14.
Proses komunikasi kedua dipakai dalam kegiatan proses pembelajaran kelompok eksperimen metode ceramah dan demonstrasi, dimana terdapat guru
sebagai fasilitator dan media berupa buku ajar dan papan tulis yang akan digunakan
dalam menyampaikan materi Mata Pelajaran Membuat Pola Pattern Making pokok bahasan membuat pola busana anak kepada siswa.
Model komunikasi ketiga dapat dilakukan di dalam kelas misalnya dilakukan dengan menggunakan pengajaran terprogram atau modul, mungkin saja
guru tidak banyak berperan karena proses belajar mengajar terjadi dalam jarak jauh. Pada situasi ini penulis buku, modul atau produser program audio, video maupun
film merupakan sumber pesan. Siswa berinteraksi denganya secara tak langsung lewat media-media yang mereka buat Sadiman, et al., 2010: 15-16.
Model komunikasi ini akan digunakan dalam eksperimen kelompok pembelajaran dengan metode ceramah dan MPI, dimana dalam proses kegiatan
belajar siswa dapat belajar mandiri tanpa bantuan guru karena di dalam media sudah terdapat informasi materi pelajaran yang dibutuhkan secara lengkap dan
siswa dapat mengontrol serta memilih gaya belajar sesuai kecepatan belajar masing-masing siswa.
2.3.3 Teknik komunikasi dalam proses belajar mengajar