Hakikat Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT

2.2.2 Hakikat Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT

Menurut Soekamto yang dikutip Ahmadi dan Amri 2011: 8 mengemumakan maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar“. Sintaks pola urutan dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Contoh, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siwa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pembelajaran, di dalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. PAIKEM GEMBROT sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipejenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah PAIKEM GEMBROT pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Trianto dalam Depdiknas, 2006: 5. PAIKEM GEMBROT sebagai bagian dari pembelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai Panduan KTSP dikutip Ahmadi dan Amri, 2011: 18 sebagai berikut: 1 Memudahkan pemusatan perhatian pada stau tema tertentu. 2 Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai KD antar isi mata pelajaran dengan tema yang sama. 3 Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4 Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. 5 Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 6 Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain 7 Guru dapat mengehmat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara PAIKEM GEMBROT dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi Panduan KTSP dikutip Ahmadi dan Amri, 2011: 18. Apabila ditinjau dari aspek guru dan peserta didik, PAIKEM GEMBROT memiliki beberapa keuntungan antara lain; 1 tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran; 2 hubungan antara Mata Pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami; 3 guru bebas membantu siswa melihat masalah situasi atau topik dari beberapa sudut pandang; 4 dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran bahkan empat dinding kelas; 5 pengelolaan masyarakat belajar terfasilitasi Ahmadi dan Amri, 2011: 26. Sedangkan keuntungan PAIKEM GEMBROT bagi siswa antara lain adalah; 1 bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar daripada hasil belajar; 2 menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif; 3 merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri didalam dan diluar kelas; 4 membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman; 5 menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar Ahmadi dan Amri, 2011: 26. Selain kelebihan yang dimiliki PAIKEM GEMBROT juga memiliki keterbatasan, terutama dalam pelaksanaanya. Puskur Balitbang yang dikutip Ahmadi dan Amri 2011: 27 mengidentifikasikan beberapa keterbatasan pembelajaran PAIKEM GEMBROT jika digunakan di SMP tau SMASederajat, antara lain dpaat ditinjau dari berbagai aspek sebgaai berikut: 1 Aspek guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan khususnya Mata Pelajaran Membuat Pola agar bahan ajar tidak berfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka PAIKEM GEMBROT akan sulit terwujud Ahmadi dan Amri, 2011: 27. 2 Aspek peserta didik PAIKEM GEMBROT menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kerativitasnya. Hal ini terjadi karena model ini menekankan pada kemampuan analitik mengurai mata pelajaran membuat pola, kemampuan asosiatif, eksploratif dan elaboratif menghubungkan dan menemukan yang terkait dengan mata pelajaran membuat pola. Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model PAIKEM GEMBROT ini sangat sulit dilaksanakan Ahmadi dan Amri, 2011: 27. 3 Aspek sarana dan sumber pembelajaran PAIKEM GEMBROT memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Khususnya dalam pembelajaran dengan metode ceramah dan MPI yang menggunakan teknologi komputer, bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran ini akan terhambat Ahmadi dan Amri, 2011: 27. 4 Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik bukan pada target pencapaian materi. Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik. Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran Mata Pelajaran membuat pola yaitu hanya sebatas pokok bahasan membuat pola busana anak dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dan ceramah dan MPI, sedangkan untuk menilai hasil belajar guru menggunakan lembar observasi Ahmadi dan Amri, 2011: 28. 5 Aspek penilaian PAIKEM GEMBROT membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh Komperehensif, yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari berbagai bidang kajian terkait yang dipadukan. Guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komperehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran dari guru yang berbeda Ahmadi dan Amri, 2011: 28. 6 Aspek suasana pembelajaran PAIKEM GEMBROT berkecendurungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, dengan kata lain pada saat mengajarkan sebuah tema maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru itu sendiri Ahmadi dan Amri, 2011: 28.

2.2.3 Karakteristik Paikem Gembrot

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang yang diajar menggunakan metode demontrasi dengan metode ceramah : Studi eksperimen di SMPN I Cikarang Barat

0 3 148

Penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran PKn di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor: Penelitian Tindakan Kelas

7 30 116

Pengaruh penerapan metode ceramah bervariasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMK Al-Hidayah Lestari

7 66 115

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan Modul Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X SMK-TI YAPIM Medan.

0 2 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN CERAMAH DAN CERAMAH-MODUL PADA SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 17 AGUSTUS 1945 KOTA SEMARANG.

0 0 90

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMB

0 0 54

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DENGAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X DI SMK PGRI 1 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE CERAMAH DI SMK JAKARTA TIMUR 2 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE CERAMAH DI SMK JAKARTA TIMUR 2 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 6