50
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data yang diperoleh tersebut normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov test yang termasuk uji nonparametris, karena dalam penelitian ini belum diketahui data berdistribusi
normal atau tidak. Apabila distribusi data normal, maka teknik uji statistik berikutnya menggunakan statistik parametrik yaitu Independen sample t-test atau
Paired Samples T-test , sedangkan untuk distribusi data tidak normal, maka akan
digunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon dan Mann-Whitney U-test Field, 2009: 345. Perhitungan uji normalitas dihitung dengan menggunakan IBM
SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis
hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H
i
: Ada deviasi dari normalitas H
null
: Tidak ada deviasi dari normalitas Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut Field:
2009: 147: 1. Jika harga sig 2-tailed 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya
berdistribusi tidak normal. 2. Jika harga sig 2-tailed 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak artinya
data berdistribusi normal.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
Uji pengaruh perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, uji perbedaan kemampuan awal, uji skor pretest ke posttest I, uji besar effect size dan
analisis lebih lanjut. Uji skor pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95.
Peneliti akan menggunakan statistik parametrik yaitu Independent sample t-test apabila data yang didapat terdistribusi secara normal melalui uji normalitas.
Namun jika data terdistribusi tidak normal maka yang digunakan adalah statistik non parametrik, yaitu Mann-Whitney U test.
51
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan dengan menganalisis hasil pretest
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Priyatno, 2008: 31. Uji perbedaan kemampuan awal ini dilakukan untuk memastikan apakah kedua
kelompok memiliki kemampuan awal yang sama, sehingga kedua kelompok dapat dibandingkan. Kondisi ideal yang diharapkan adalah kedua kelompok baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama.
Data pretest yang digunakan berasal dari dua kelompok yang berbeda, sehingga menggunakan uji statistik sebagai berikut Field, 2009: 326. 1 Jika
distribusi data normal maka uji kemampuan awal kedua kelompok menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test. 2 Jika distribusi data tidak normal
maka uji kemampuan awal kedua kelompok menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney U-test Field, 2009: 345. Sebelum melakukan
analisis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan melihat
Sig. Levene’s test. Jika harga Sig. 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua kelompok. Sedangkan jika harga Sig. 0,05 maka terdapat
homogenitas varians pada kedua kelompok Field, 2009: 150. Uji asumsi dilakukan apabila data terdistribusi normal dan analisis menggunakan statistik
parametrik Independent samples t-test. Teknik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95. Analisis data
menggunakan hipotesis statistik, yaitu: H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor prestest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut Santoso, 2014: 82. 1. Jika harga Sig.2-tailed 0,05, maka H
i
diterima dan H
null
ditolak, maka dapat diartikan kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang berbeda.
2. Jika harga Sig.2-tailed 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak atau dapat dikatakan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang
sama.