39
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan yang beralamatkan di Jln. Sorowajan, No 111 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Sekolah ini terletak
kira-kira terletak sekitar ± 1 km selatan Ambarukmo Plaza. SD Kanisius Sorowajan menjadi salah satu pilihan sekolah favorit yang diberikan untuk warga
sekitar dengan suasana yang asri, sejuk, dan bersih. SD Kanisius Sorowajan
memiliki visi yaitu:
“Cerdas, berkarakter, unggul, peduli sesama, dan lingkungan”. Sedangkan misi SD Kanisius Sorowajan yaitu: 1 melaksanakan
pembelajaran Pakem berpola PPR, 2 melaksanakan Pembelajaran Berbasis IT, 3 mengoptimalkan pengembangan diri berbasis kearifan lokal, 4 unggul dalam
akademik dan berdaya saing, 4 mewujudkan kepedulian terhadap sesama, dan 5 mewujudkan lingkungan yang sehat dan beriman bersih, rindang, nyaman.
SD Kanisius Sorowajan merupakan sekolah swasta Katolik di daerah Banguntapan Bantul dibawah naungan Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. SD
Kanisius Sorowajan terletak di daerah perumahan, tempat cukup strategis di tengah perkotaan. Predikat sekolah favorit banyak diberikan pada sekolah ini
mulai dari akreditasi A, menyandang gelar sekolah Adiwiyata dan yang terakhir memenangkan juara III lomba gugus.
SD Kanisius Sorowajan memiliki 1 Kepala sekolah, 14 guru, 1 TU, jumlah siswa keseluruhan 324 siswa. Sekolah ini memiliki 12 kelas yang terdiri dari 2
kelas pararel yaitu A dan B di setiap tingkatnya. Siswa yang masuk ke kelas A dan B tidak ditentukan berdasarkan prestasi sehingga sekolah ini mendukung
penelitian eksperimen. Fasilitas yang dimiliki SD Kanisius Sorowajan adalah 1 ruang Kepala Sekolah dan TU, 1 ruang guru, 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan,
1 laboratorium Komputer, 1 ruang kegiatan, 1 ruang UKS, 1 ruang BK, 1 ruang olahraga, 2 kamar mandi guru, 6 kamar mandi siswa, 1 kantin sekolah, dan 1 pos
satpam. Peneliti memilih SD Kanisius Sorowajan karena sekolah ini cukup baik dengan
kelas paralel sesuai kebutuhan penelitian kuasi eksperimental. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi
peneliti karena peneliti menggunakan KTSP sebagai acuan dalam merumuskan
40
instrumen penelitian. Selain itu, metode inkuiri belum pernah diterapkan di SD sehingga peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan metode inkuiri dalam
pembelajaran IPA. Karakteristik siswa yang aktif juga menjadi salah satu pertimbangan penulis untuk memilih SD Kanisius Sorowajan sebagai tempat
penelitian.
3.2.2 Waktu Pengambilan Data
Penelitian dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 20152016. Pengambilan data dimulai pada tanggal 15 September 2015 sampai 10 Oktober
2015. Pengambilan data eksperimen dilakukan dalam waktu yang relatif singkat untuk menghindari adanya efek seleksi, mortalitas, maturitas, dan biaya yang
mahal Krathwohl, 2004: 547. Berikut adalah jadwal pengambilan data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. lihat Tabel 3.1 halaman 37
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data Kelompok Kontrol
Hari, tanggal Pertemuan
Kegiatan Alokasi waktu
15 September 2015 I
Pretest 2x35 menit
16 September 2015 II
Pembelajaran ceramah 2x35 menit
17 September 2015 III
Pembelajaran ceramah 2x35 menit
23 September 2015 IV
Pembelajaran ceramah 2x35 menit
26 September 2015 V
Posttest I 2x35 menit
10 Oktober 2015 VI
Posttest II 2x35 menit
Kelompok Esperimen Hari, tanggal
Pertemuan Kegiatan
Alokasi waktu
15 September 2015 I
Pretest 2x35 menit
18 September 2015 II
Pembelajaran inkuiri 2x35 menit
19 September 2015 III
Pembelajaran inkuiri 2x35 menit
25 September 2015 IV
Pembelajaran inkuiri 2x35 menit
26 September 2015 V
Posttest I 2x35 menit
10 Oktober 2015 VI
Posttest II 2x35 menit
3.3 Populasi dan Sampel
Sugiyono 2014: 117 menuliskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
41
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010:
173. Jadi, populasi bukan hanya orang atau subjeknya saja namun juga seluruh objek maupun sikap yang dimiliki oleh subjek. Adapun populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V di SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 53 siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono 2014: 118. Sedangkan Arikunto 2010: 174
memaparkan, sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan desain non
probability sampling tipe convenience sampling, yaitu memilih sampel
berdasarkan kelas yang sudah ada karena peneliti tidak memiliki hak untuk mengacak kelas Best Kahn, 2006: 18-19. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah kelas VA yang berjumlah 26 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VB sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 27 siswa.
Guru mitra merupakan guru kelas yang mengampu mata pelajaran IPA kelas VA dan kelas VB. Guru mitra tersebut yang akan memberikan pembelajaran bagi
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengurangi faktor bias dalam penelitian ini.
Hasil pengundian untuk menentukan kelompok eksperimen jatuh pada kelas VA dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa
perempuan dan siswa laki-laki. Sedangkan yang menjadi kelompok kontrol adalah kelas VB dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 16
siswa perempuan dan siswa laki-laki sebanyak 11. Sistem pengundian dilakukan karena dalam penentuan kelas, peneliti tidak membuat kelas yang baru
melainkan menggunakan kelas yang sudah ada. Pembelajaran yang diajarkan pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol akan dilakukan langsung oleh guru mitra yang sama karena guru lebih mengenal kondisi dan karakteristik siswa masing-masing kelas dibandingkan
dengan peneliti. Selama pembelajaran berlangsung peneliti berperan sebagai observer yang akan mengamati jalannya pembelajaran yang terjadi di dalam
kelas. Sebelum proses penelitian dilakukan, peneliti mempersiapkan semua