Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Postest I

74 pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat adalah 0,83 atau 69 yang setara dengan efek besar. Sedangkan pengaruh penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat sebesar 0,88 atau 77 yang setara dengan efek besar. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan rerata pretest ke posttest I kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri lebih besar daripada skor rerata pretest ke posttest I kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah.

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

Uji Korelasi antara rerata pretes dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bertujuan untuk mengetahui korelasi yang terjadi antara nilai pretest dan posttest I pada masing-masing kelompok itu bersifat negatif atau positif. Uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol menggunakan Pearson correlations. Sedangkan untuk kelompok eksperimen uji korelasi rerata pretest ke posttest I menggunakan Spearman ’s pada program IBM SPSS Statistic 20 for Windows. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji korelasi pretest dam postest pada masing-masing kelompok. Tabel 4.9 Uji Korelasi antara Pretest dan Posttest I Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan Pretest dan Posttest I -0,268 0,18 Korelasi negatif tidak signifikan Kelompok Eksperimen Aspek Correlation Coefficient Sig. 2-tailed Keterangan Pretest dan Posttest I O,540 0,004 Korelasi positif signifikan Dari data pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada kelompok kontrol korelasi antara pretest dan posttest I bersifat negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pretest yang baik belum tentu nilai posttestnya juga baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil Pearson Correlation sebesar -0,268 dan bertanda negatif. Sedangkan untuk kelompok eksperimen juga memiliki korelasi yang 75 positif dengan tingkat korelasi sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan Spearm an’s sebesar O,540.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan pada posttest II masih sekuat pada posttest I. Pengujian ini dilakukan 2 minggu setelah posttest I . Sebelum melakukan uji retensi posttest I dan posttest II dilakukan uji normalitas terhadap skor posttest I dan posttest II. Dari data uji normalitas yang didapat, diketahui bahwa distribusi data skor posttest II terdistribusi secara normal yaitu 0,646 atau 0,05 untuk kelompok kontrol dan 0,786 atau 0,05 untuk kelompok eksperimen, sehingga dapat dikatakan bahwa data pada posttest II di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data normal. Uji retensi pengaruh perlakuan bisa dilakukan dengan menggunakan Paired samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan dalam kelompok yang sama Field, 2009: 325. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol Aspek Rerata Peningkatan Sig. 2-tailed Keterangan Post I Post II Variabel mengingat 3,44 3,66 -6,39 0,053 Tidak ada Penurunan dan tidak signifikan Kelompok Eksperimen Aspek Rerata Peningkatan Sig. 2-tailed Keterangan Post I Post II Variabel mengingat 3,91 3,05 -21,99 0,00 Ada Penurunan signifikan Rerata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol yaitu M = -0,22; SD = 0,57; SE = 0,11; t = -2,03; N = 27; df = 26 ,sedangkan 76 hasil kelompok eksperimen yaitu M = -1,01; SD = 0,91; SE = 0,18; t = -5,62; N = 26; df = 25. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan skor posttest I ke posttest II kemampuan memahami pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,053 p 0,05, maka H nul diterima dan H i ditolak. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II kemampuan mengingat di kelompok kontrol. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Sedangkan harga Sig. 2-tailed kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen sebesar 0,00 p 0,05, maka H nul ditolak dan H i diterima. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II kemampuan mengingat di kelompok eksperimen. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terjadi penurunan akor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen mengalami penurunan yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kelompok ekperimen mengalami penurunan sebesar 21,99, sedangkan rerata posttest I ke posttest II pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 6,39. Perhitungan persentase penurunan rerata skor posttest I ke posttest II semakin memperkuat hasil uji retensi menggunakan Paired samples t-test yang menyatakan bahwa tidak ada penurunan yang signifikan pada kelompok kontrol dan ada penurunan yang signifikan pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat. Peningkatan skor secara keseluruhan dari pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159