Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengingat

95 Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen berbeda dengan kegiatan pembelajaran di kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran di kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri, sedangkan kegiatan pembelajaran di kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Siswa pada kelas kontrol mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan penjelasan dari guru. Guru pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah yang lebih di dominasi komunikasi lisan dari guru ke siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah menempatkan guru sebagai sumber belajar satu arah Sani, 2013: 159. Siswa pada kelas eksperimen mengikuti pembelajaran dengan aktif melakukan proses berpikir melalui kegiaan percobaan dan interasi dengan guru, teman serta lingkungan Sanjaya, 2006: 197-199. Siswa pada kelompok eksperimen memiliki kesempatan untuk mengambangkan kemampuan mengingat lebih banyak daripada kelompok kontrol ketika pembelajaran. Siswa mengasah kemampuan mengingat mereka melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan selama proses pembelajaran. Ketika siswa melakukan eksperimen maka mereka secara langsung mengamati beberapa jenis benang dan tali yang terbuat dari berbagai macam bahan. Siswa mengembangkan kemampuan mengingat melalui kegiatan membuat rumusan masalah, mengajukan hipotesis, dan berusaha menjawab pertanyaan pada rumusan masalah dengan cara melakukan percobaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang sudah dibuat oleh siswa. selain itu siswa juga mengembangkan kemampuan mengingat melalui kegiatan presentasi atas hasil jawaban mereka setelah melakukan percobaan. Perbandingan rerata selisih skor pretest dan posttest I kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar tersebut adalah sebuah diagram yang menunjukkan peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Peningkatan rerata pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelopok kontrol. Peningkatan skor pada kelompok eksperimen sebesar 1,57 atau 67, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan yang terjadi sebesar 0,46 atau 19. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningatan yang signifikan dengan harga sig.2-tailed sebesar 0,00. Meskipun kedua 96 kelompok menunjukkan peningkatan yang signifikan namun peningkatan yang terjadi pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen mengalami penigkatan skor yang signifikan dan positif. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi rerata pretest ke posttest I dengan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,00 atau p ˂ 0,05 pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penggaruh penggunaan metode inkuiri dan metode ceramah tidak sekuat posttest I sesudah dua minggu dilakukan perlakuan. Hal ini dibuktikan dengan harga sig.2-tailed sebesar 0,00 P 0,05 untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Memahami

Hipotesis I pada penelitian ini adalah Penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi sifat benang atau tali berdasarkan struktur penyusunnya berpengaruh terhadap kemampuan mengingat kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 20152016. Hasil penelitian mengafirmasi hipotesis II. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami. Hal ini dibuktikan dengan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,00 artinya H null ditolak dan H i diterima. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka dapat ditarik kesimpulan penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami. Metode inkuiri memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan memahami yaitu dengan harga r = 0,65 atau 42. Metode inkuiri memberikan pengaruh sebesar 42 terhadap kemampuan mengingat, sedangkan yang 58 merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Pengaruh perlakuan pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut, 1 Metode ceramah pada kelompok kontrol memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan memahami yaitu dengan harga r = 0,76 atau 58. Hal ini berarti metode ceramah memberikan sebesar 58 terhadap kemampuan memahami, sedangkan yang 42 merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. 2 Metode inkuiri pada kelompok eksperimen memberikan pengaruh besar 97 terhadap kemampuan memahami yaitu dengan harga r = 0,95 atau 90. Hal ini berarti metode inkuiri memberikan sebesar 90 terhadap kemampuan memahami, sedangkan yang 10 merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Variabel lain tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa sendiri dan lingkungan. Faktor-faktor dari dalam diri siswa misalnya konsentrasi, minat, motivasi, dan kesehatan tubuh. Faktor-faktor dari lingkungan misalnya latar belakang keluarga siswa. Metode inkuiri dianggap sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran IPA. IPA sering dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur Trianto, 2013: 137. IPA juga dapat dijelaskan sebagai usaha manusia untuk memahami alam semesta melalui pengamatan, prosedur, dan penalaran sehingga mendapatkan kesimpulan Susanto, 2013: 167. Kegiatan dalam pembelajaran IPA memiliki kesesuaian dengan tujuh langkah metode inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, melakukan refleksi dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen berbeda dengan kegiatan pembelajaran di kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran di kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri, sedangkan kegiatan pembelajaran di kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Siswa pada kelas kontrol mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan penjelasan dari guru. Guru pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah yang lebih di dominasi komunikasi lisan dari guru ke siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah menempatkan guru sebagai sumber belajar satu arah Sani, 2013: 159. Siswa pada kelas eksperimen mengikuti pembelajaran dengan aktif melakukan proses berpikir melalui kegiaan percobaan dan interasi dengan guru, teman serta lingkungan Sanjaya, 2006: 197-199. Siswa pada kelompok eksperimen memiliki kesempatan untuk mengambangkan kemampuan memahami lebih banyak daripada kelompok kontrol ketika pembelajaran. Siswa mengasah kemampuan memahami mereka melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan selama proses pembelajaran. Ketika siswa melakukan eksperimen maka mereka secara langsung mengamati beberapa jenis benang dan tali yang terbuat dari berbagai macam bahan. Siswa 98 mengembangkan kemampuan memahami melalui kegiatan membuat rumusan masalah, mengajukan hipotesis, dan berusaha menjawab pertanyaan pada rumusan masalah dengan cara melakukan percobaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang sudah dibuat oleh siswa. selain itu siswa juga mengembangkan kemampuan memahami melalui kegiatan presentasi atas hasil jawaban mereka setelah melakukan percobaan. Perbandingan rerata selisih skor pretest dan posttest I kemampuan memahami pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar tersebut adalah sebuah diagram yang menunjukkan peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Peningkatan rerata pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelopok kontrol. Peningkatan skor pada kelompok eksperimen sebesar 1,61 atau 70, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan yang terjadi sebesar 0,67 atau 31. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningatan yang signifikan dengan harga Sig.2-tailed sebesar 0,00. Walaupun kedua kelompok menunjukkan peningkatan yang signifikan namun peningkatan yang terjadi pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen mengalami penigkatan skor yang signifikan dan positif. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi rerata pretest ke posttest I dengan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,00 atau p ˂ 0,05 pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Penggaruh penggunaan metode inkuiri dan metode ceramah tidak sekuat posttest I sesudah dua minggu dilakukan perlakuan. Hal ini dibuktikan dengan harga sig.2-tailed sebesar 0,00 P 0,05 untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.2.3 Pembahasan Lebih lanjut

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa metode inkuiri sama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Pada penelitian relevan terdapat hasil penelitian yang melaporkan penggunaan metode inkuiri terbimbing berbasis lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Dewi, Sujana, Putra, 2013. Metode inkuiri juga bisa digunakan meningkatkan minat dan pemahaman siswa ketika belajar di kelas Wahyudin Isa, 2010.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159