Uji Perbedaan Kemampuan Awal Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

69 Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Hasil Uji Selisih Sig. 2-tailed Keterangan Selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,001 Ada perbedaan Hasil selisih skor yang diperoleh menunjukkan bahwa mean pada kelompok ekperimen M = 1,76; N = 26; SE = 0,15; SD = 0,41 lebih besar dari kelompok kontrol yaitu M = 1,16; N = 27; SE = 0,08; SD = 0,79. Pada kelompok eksperimen skor yang diperoleh yaitu Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan menunjukkan bahwa t = -3,460; df = 39,191; harga Sig.2-tailed kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 0,001 sehingga H null ditolak dan H i diterima. Hal itu berarti ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest- postest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dengan kata lain metode inkuiri bepengaruh terhadap kemampuan mengingat. Diagram berikut menunjukkan hasil perbandingan rerata selisih pretest ke postest I kemampuan mengingat antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Gambar 4.1 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Postest I Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 70

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Setelah dilakukan uji signifikansi pengaruh perlakuan, langkah selanjutnya yaitu dilakukan pengukuran besar pengaruh perlakuan effect size. Uji besar pengaruh ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode yang digunakan baik metode ceramah maupun metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat. Pengujian ini dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan rumus effect size diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat data diambil dari independent sample t-test No Kelompok t Df r effect size R 2 Effect size Besar Efek 1 Kontrol eksperimen -3,46 11,97 39,191 0,53 0,28 28 Efek besar Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan mengingat pada kedua kelompok. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya efek keseluruhan dengan nilai r sebesar 0,53. Berdasarkan kriteria yang digunakan, besar effect size keseluruhan yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan mengingat pada siswa mengalami peningkatan sebesar 28 yang setara dengan efek besar Field, 2009: 57.

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut 1.

Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Postest I Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I dilakukan untuk mengetahui persentase peningkatan kemampuan mencipta dilihat dari rerata pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I dilakukan dengan penghitungan secara manual dengan menggunakan rumus sebagaimana yang sudah disebutkan pada bab III, halaman 59. Berikut merupakan tabel hasil penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I pada kemampuan mencipta lihat lampiran 4.6. 71 Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Postest No Kelompok Mean Peningkatan Pretest Postest 1 Kontrol 2,35 3,66 46,52 No Kelompok Mean Peningkatan Pretest Postest 2 Eksperimen 2,35 4,10 74,9 Pada kelompok kontrol nilai mean pretest 2,35 sedangkan nilai mean posttest I adalah 3,66. Persentase peningkatan rerata pretest-posttest I kelompok kontrol sebesar 46,52. Kelompok eksperimen dengan nilai mean pretest 2,35 dan nilai mean posttest I adalah 4,10, maka penghitungan persentase peningkatan rerata pretest-posttest I kelompok eksperimen sebesar 74,9. Seperti yang telah dijelaskan pada tabel 4.4 bahwa ada peningkatan rerata antara pretest ke posttest I baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Jumlah siswa yang mengalami peningkatan rerata skor yang signifikan dapat diketahui dengan menggunakan selisih skor gain score. Uji gain score dilakukan dengan menggunakan selisih skor posttest I dan pretest. Kemudian dihitung frekuensi banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di atas gain score yang telah ditentukan. Frekuensi gain score diambil kurang lebih 50 dari skor tertinggi dari selisih posttest I-pretest kedua kelompok yaitu dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti menggunakan gain score ≥ 2 untuk menentukan persentase siswa yang memperoleh kenaikan skor secara signifikan. Kemudian dilakukan penghitungan dengan rumus sebagai berikut: Gambar 3.6 Rumus Gain Score Pembuatan grafik poligon menunjukkan perbandingan yang tepat pada rerata antara kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol Fraenkel, 2012: 250. Dominasi skor selisih posttest I-pretest dari kelompok kontrol lebih kecil daripada �� � = �ℎ �� � 72 kelompok eksperimen, hal tersebut ditunjukkan pada grafik gain score sebagai berikut. Gambar 4.2 Grafik perbedaan rerata pretest ke posttest I Frekuensi nilai gain score yang paling tinggi pada kelompok kontrol lebih kecil dari pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik diatas bahwa frekuensi gain score yang paling banyak pada kelompok eksperimen terletak di sebelah kanan dari frekuensi gain score paling sedikit pada kelompok kontrol. Pada kelompok ekperimen siswa yang mendapatkan gain score ≥ 1,50 sebanyak 13 siswa atau 50 dari seluruh jumlah siswa di kelompok eksperimen. Sedangkan untuk kelompok kontrol siswa yang mendapatkan gain score ≥ 1,50 sebanyak 21 siswa atau setara dengan 77. Nilai gain score yang dijadikan sebagai pijakan didapatkan dari nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dari kedua kelompok kemudian dari hasil pengurangan tersebut diambil 50. Hal ini dapat diartikan bahwa selisih pretest ke posttest I kelompok eksperimen yang dominan lebih besar daripada selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol.

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Postest I

Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan antara hasil pretest I ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian signifikansi peningkatan dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik 2 4 6 8 10 12 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 f Gain Kelompok Kontrol Kelompok Ekperimen

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159