35
Variabel yang akan diteliti adalah metode inkuiri sebagai variabel independen yang diuji pengaruhnya terhadap kemampuan mengingat dan
memahami sebagai variabel dependen. Jenis penelitian yang digunakan quasi
experimental. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Dasar SD Kanisius
Sorowajan.
2.3 Literature Map
Literature map yang dapat saya sajikan dalam penelitian-penelitian sebelumnya :
Gambar 2.5: Bagan Penelitian yang Relevan
2.4 Kerangka Berpikir
Siswa SD kelas V berada pada tahap operasional konkret pada tahap ini anak sudah harus mampu berpikir logis, misalnya berpikir dengan logis tentang
materi yang disampaikan oleh guru. Kemampuan anak untuk mengingat dan memahami
sangat penting sebelum anak melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Kemampuan mengingat adalah kemampuan seseorang dalam mengambil
Yang perlu diteliti: Metode inkuiri-kemampuan
mengingat memahami Metode Inkuiri
Proses Kognitif M Dewi, Sujana, dan Putra
2013 Metode inkuiri-hasil belajar IPA
Maryani, Asmayani dan Tahmid 2014
Metode inkuiri- meningkatkan aktivitas fisik, aktivitas mental,
dan aktivitas emosional Wahyudin Isa 2010
Metode inkuiri-pemahaman dan minat belajar fisika
Marvialista 2013 Metode inkuiri-kemampuan
mengingat dan memahami Rokhati 2010
Model pembelajaran kontruktivisme-kemampuan
memahami
Putantri 2013 Metode inkuiri-kemampuan
mengingat dan memahami
36
pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Memahami adalah kemampuan mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang
di ucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Metode inkuiri merupakan salah satu metode yang cocok untuk diterapkan
pada anak usia sekolah dasar, karena pada tahap ini, anak senang sekali jika diajak untuk melakukan eksperimen maupun observasi. Jadi metode ini sangat cocok
digunakan untuk siswa kelas V SD yang ada pada tahap operasional konkret. Metode inkuiri adalah metode yang mengambil dua teori yaitu teori
perkembangan kognitif Piaget dan teori perkembangan psikologis Vygotsky sebagai landasan dalam melaksanakan pembelajaran. Melalui metode inkuiri ini
anak diajak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ketika siswa sudah terlibat aktif maka dengan mudah siswa akan mampu mengingat dan memahami
materi yang diajarkan selama proses pembelajaran, sehingga siswa dapat melanjutkan ke pembelajaran yang berikutnya tanpa melupakan pelajaran yang
sebelumnya. Penggunaan metode inkuiri ini akan diterapkan pada pembelajaran di kelas V
dengan Standar Kompetensi : 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan
penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi dasar yang diambil yaitu KD 4.2 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan
dengan bahan penyusunnya, misalnya bahan serat, benang, tali rafia, nilon dan tambang.
Jika metode inkuiri diterapkan pada pembelajaran untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta, penerapan metode inkuiri akan berpengaruh
terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
2.5 Hipotesis Penelitian
2.5.1 Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA berpengaruh terhadap kemampuan mengingat siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada
semester ganjil tahun ajaran 20152016. 2.5.2 Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA berpengaruh terhadap
kemampuan memahami siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada semester ganjil tahun ajaran 20152016.
37
BAB III METODE PENELITIAN
Pada BAB III akan diuraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian quasi experimental tipe nonequivalent control group design
Creswell, 2009: 242. Ada empat jenis penelitian eksperimental yang dapat digunakan untuk penelitian yaitu Pre-Experimental Design, True-Experimental
Design, Factorial Design dan Quasi Experimental Design Sugiyono, 2014: 108-
109. Bentuk desain quasi experimental mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2014: 114. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian quasi experimental design tipe nonequivalent
control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diseleksi tanpa prosedur penempatan acak without random assigment or have not been equated by randomization
Cohen, 2011: 323. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random karena peneliti tidak
memiliki wewenang untuk merubah kelas, sehingga kelompok yang digunakan sesuai dengan kelas yang sudah ada. Pada kedua kelompok tersebut, sama-sama
diberikan pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing siswa di dalam kelas. Pretest juga dapat digunakan menjadi
tolok ukur yang bisa digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hanya kelompok eksperimen saja yang diberi treatment. Guru melakukan
posttest kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengaruh
pemberian treatment dihitung dengan menggunakan tiga langkah: 1 rata-rata skor posttest dikurangi dengan rata-rata skor pretest untuk kelompok eksperimen
agar menghasilkan skor I; 2 skor rata-rata posttest dikurangi dengan skor rata-