PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 5124– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
44. RISK MANAGEMENT continued Risiko reputasi lanjutan
Reputation risk continued
Corporate Secretary setiap hari melakukan monitoring pemberitaan media untuk memantau
publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media. Sedangkan monitoring atas keluhan
nasabah yang disampaikan langsung ke Bank dilakukan oleh grup Service Quality untuk kemudian
ditindaklanjuti penyelesaiannya. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media
selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Upaya
mitigasi risiko reputasi juga dilakukan saat Bank meluncurkan produklayananprogram baru dengan
menganalisa risiko reputasi yang mungkin timbul dan bagaimana mengantisipasi risiko tersebut.
Demikian pula, untuk informasi yang material atau yang penting untuk diketahui oleh nasabah,
Corporate Secretary juga menyiapkan panduan untuk para frontliner dan spokespersons agar
mereka bisa menjelaskan informasi tersebut secara benar dan proporsional kepada nasabah.
The Corporate Secretary performs a daily media monitoring of the news to observe negative
publications or customers complaints which appear in the media. The monitoring of customers
complaints which are submitted directly to the Bank is performed by the Quality Service Group for follow
up. For negative news publication and customers complaints which appear in the media, a clarification
and appropriate response will be conducted in accordance with the steps undertaken by the Bank.
Efforts to mitigate the reputation risk are also undertaken everytime when the Bank launches a
new productserviceprogram by analyzing the possibility of reputation risk that may arise and how
to anticipate such risk. Moreover, for material or important information to be known by the customer,
the Corporate Secretary also prepares guidelines for frontliners and spokespersons so that they are able
to explain the information correctly and proportionately to customers.
Risiko stratejik Strategic risk
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu
keputusan stratejis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Ketidakmampuan Bank
dalam melakukan
penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.
Strategic risk is the risk due to inaccuracy in deciding andor implementing a strategic decision as well as
the failure in anticipating the changes in the business environment. Failure in formulating the right strategy
may deteriorate the Banks business in the future.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan
keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat. Ketidakmampuan
Bank dalam menghadapi tantangan bisnis yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu
akan mengakibatkan kegagalan bagi Bank untuk mencapai visi yang selama ini telah ditetapkan.
This risk also includes the Banks ability to develop its competitiveness and create a competitive edge
amidst the stiff competition in the banking industry. The inability to cope with such business challenges
which are constantly changing from time to time will lead to failure to accomplished determined vision.
Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara
kolektif dan komprehensif di lingkungan komite- komite pengawasan dan eksekutif, yang turut
mempengaruhi dan berdampak pada langkah- langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka
kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. The Bank manages strategic risks through a
comprehensive and collective consideration and decision-making processes encompassing areas of
the supervisory and executive committee that influence and impact business decisions on policies
and directions that the Bank will embark on.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 5125– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
44. RISK MANAGEMENT continued Risiko kepatuhan
Compliance risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku termasuk prinsip syariah bagi perbankan
syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri Perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu
tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah maupun Bank
Indonesia. Selain itu, Bank juga tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya seperti: peraturan yang
mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar
modal Otoritas Jasa Keuangan sebelumnya Bapepam dan LK dan Bursa Efek dan Fatwa dari
Dewan Syariah Nasional. Compliance risk is the risks resulting from the failure
of the Bank in fulfilling andor implementing the prevailing laws and regulations including sharia
principles for sharia banking. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to
always comply with the banking regulations issued by the Government and Bank Indonesia. In addition,
the Bank is also required to comply with several other rules such as: regulation on Deposit Guarantee
Program, Limited Liability Company, Taxation and capital market Financial Services Authority
formerly Bapepam and LK and Stock Exchange regulations and Fatwa of National Islamic Council.
Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada Bank sebagai sebuah lembaga perbankan, seperti:
risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM; Penilaian
Kualitas Aset; Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN; Batas Maksimum
Pemberian Kredit BMPK; penerapan tata kelola yang baik GCG dan risiko lain yang terkait dengan
ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan
perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dapat berdampak terhadap kelangsungan
usaha Bank. In general, the compliance risk is embedded in the
Bank as a banking institution, such as: credit risks related to Capital Adequacy Ratio CAR regulations;
Assessment of Assets Quality; Allowance for Impairment Losses CKPN; Legal Lending Limit
BMPK; Good Corporate Governance GCG and other risks related to certain regulations. The inability
of the Bank to follow and comply with all laws and regulations related to the Banks business activities
may affect the continuity of the Banks.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan
kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan produk dan aktivitas baru dan
secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh
Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan
selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. The Bank implements early detection and
management of compliance risks by providing assistance to business and operational units and
new product and new activity for developments and also evaluated the Banks Guidelines and
Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented
correctly.
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan
liabilitas keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan
dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
The table below summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all
financial assets and liabilities. The fair values disclosed are based on relevant information
available as of 31 December 2014 and 2013, and are not updated to reflect changes in market
conditions which have occurred after these dates.