PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 599– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
44. RISK MANAGEMENT continued
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank menyadari bahwa kegiatan usaha Bank semakin
kompleks yang diikuti dengan perkembangan lingkungan baik internal maupun eksternal sehingga
meningkatkan risiko Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Menyadari akan risiko yang
dihadapi, Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu
beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi dan meningkatkan praktek tata kelola yang sehat
Good Corporate Governance pada keseluruhan lingkup aktivitas usaha Bank.
As a financial intermediary institutions, the Bank realises that the business activity is more complex
and also depends with development of internal and external conditions that increase the Banks risk in
conducting its business activities. Realising the risk it faces, the Bank must apply good risk management
policy that can adapt with the changes and also enhance the Good Corporate Governance Practise
in the whole activities of the Bank.
Penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek dan prinsip
kehati-hatian prudential principles ini bertujuan untuk memastikan bahwa potensi risiko yang timbul
dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dimonitor, yang pada akhirnya
akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan stakeholder.
The effective application of risk management considers all aspects and prudential principles which
has objective to ensure that potential risk arises in conducting its business activities can be identified,
measured, reviewed and monitored, which at the end will give a benefit to increase stakeholder trust to the
Bank. Penerapan manajemen risiko tersebut pada
dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank
Indonesia melalui PBI No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan PBI No.
1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum. The implementation of risk management principles
have become a standard for banking industry which implementation is regulated by Bank Indonesia
through PBI No. 58PBI2003 dated 19 May 2003 amended by PBI No. 1125PBI2009 dated 1 July
2009 concerning the Application of Risk Management for Commercial Bank and BI Circular
Letter No. 1323DPNP dated 25 October 2011 concerning Risk Management for Commercial Bank.
Sebagaimana diamanatkan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko,
Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self-assessment. Mulai Triwulan IV tahun
2011 penilaian sendiri profil risiko Bank dilakukan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.
1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 521DPNP
perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang juga merupakan salah satu faktor
penilaian tingkat kesehatan Bank, dengan menggunakan pendekatan risiko risk based bank
rating, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP tanggal 25
Oktober 2011 perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dari hasil self-assessment profil risiko
triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi tanggal 31 Desember 2014
and 2013, predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit low to
moderate. In relation to the implementation of risk management
required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on a self-assessment
basis. Starting from the Fourth Quarter of 2011, own assessment of the risk profile of the Bank in
accordance with Circular Letter of Bank Indonesia No. 1323DPNP dated 25 October 2011 concerning
the Amendment to Circular No. 521DPNP about Risk Management for Commercial Banks, who also
use risk based bank rating, as stipulated in Circular Letter of Bank Indonesia No. 1324DPNP dated 25
October 2011 concerning Commercial Banks. From the results of the risk profile of quarterly self-
assessment submitted to Bank Indonesia to the position on 31 December 2014 and 2013, the title of
the overall risk of the Bank remained at the level of the composite low to moderate risk.
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 5100– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
44. RISK MANAGEMENT continued
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko meliputi hal- hal terkait dengan upaya identifikasi, penilaian,
pengukuran, evaluasi, monitoring dan pengendalian risiko termasuk pengembangan teknologi dan
sistem informasi manajemen di setiap jenis risiko, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia
dalam pengelolaan risiko. Risk management function includes identification,
assessment, measurement, evaluation, monitoring and risk controls, including development of
technology and management information system in each risk, and improvement of human resource
quality in risk management. Bank
senantiasa berupaya
meningkatkan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi,
antara lain melalui unit kerja dan komite untuk menunjang proses pengendalian risiko. Hal ini
diwujudkan dengan adanya Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR di bawah wadah Komite
Manajemen Risiko
yang berwenang
dan bertanggung jawab dalam menyusun dan
menetapkan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko
dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi.
The Bank continuously improves the active monitoring from the Boards of Commissioners and
Directors, including establishing several permanent working units and committee to support risks control
process. This is implemented by establishing Risk Management Working Unit SKMR under Risk
Management Committee which is authorized and responsible to prepare and decide risk management
policy and its changes including risk management strategy and contingency plan if an abnormal
condition happens. Selain hal tersebut di atas, terdapat komite lain yang
bertugas untuk menangani risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain Komite Kredit Tingkat
Direksi KKD, Assets Liabilities Committee ALCO, Komite Teknologi Sistem Informasi,
sedangkan pada level Dewan Komisaris terdapat Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan
Remunerasi, dan Komite Audit. Besides the above matters, there are other
committee to handle more specific risks, such as Credit Committee at Board of Directors level KKD,
Assets Liabilities Committee ALCO, Information System Technology Committee, whereas at the
Board of Commissioners level, there are Risk Monitoring
Committee, Nomination
and Remuneration Committee, and Audit Committee.
Semua Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang
diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan.
All of the Boards of Commissioners and Directors passed the examination of Risk Management
Certification that was held by the Board of Risk the Management Certification and Banking Professional
Certification Institute.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan
debitur danatau
pihak lawan
counterparty dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Tujuan dari pengelolaan risiko kredit adalah
untuk mengendalikan dan mengelola eksposur risiko kredit dalam parameter yang dapat diterima,
sekaligus memaksimalkan return on risk. Credit risk is the risk by debtors andor
counterpartys failure to fulfil their obligations to the Bank. The objective of credit risk management is to
control and manage credit risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return
on risk. Dalam mengelola risiko kredit, Bank telah memiliki
kebijakan dan pedoman perkreditan, yang disempurnakan secara berkala, dengan tetap
didasarkan pada prinsip pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia dan peraturan eksternal lainnya dan kebijakan manajemen risiko yang terkait dengan
pemberian kredit. Pengelolaan risiko kredit mencakup aktivitas penyaluran kredit serta eksposur
risiko kredit lainnya seperti penempatan, pembelian Efek-efek, dan penyertaan, yang dikelola secara
komprehensif baik pada tingkat portofolio maupun transaksi.
In managing credit risk, the Bank has credit policies and standard operations, that are enhanced
periodically in accordance with independent risk management principles based on Bank Indonesia
regulations and other external regulatory and risk management policies related to credit. Management
of credit risk include lending activities and credit risk exposures such as placement, purchase of securities
and investments, are managed comprehensively at both the portfolio and the transaction.