RISK MANAGEMENT continued Risiko likuiditas lanjutan

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated Lampiran – 5121– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

44. RISK MANAGEMENT continued Risiko operasional

Operational risk Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini. Dalam pemantauan risiko operasional, fungsi Satuan Kerja Audit Internal SKAI melaksanakan penilaian terhadap implementasi kebijakan dan prosedur manajemen risiko pada setiap aktivitas fungsional, produk atau layanan baru dan Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR berfungsi memastikan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko berjalan dengan efektif pada setiap aktivitas fungsional, produk atau layanan baru. A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by the Banks management. Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced. In monitoring operational risk , the Internal Audi conducted an assessment of the implementation of risk management policies and procedures in each functional activity , new products or services and Risk Management Unit SKMR function ensures the identification, measurement , monitoring and risk control work effectively on any functional Pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Bank atas profil risiko dan pelaksanaan manajemen risiko dilakukan melalui rapat Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala dengan jadwal yang telah ditentukan. The Boards of Commissioners and Director actively monitor the Banks risk profile and its risk management implementation through several Risk Management Working Unit that are conducted regularly. Selain kebijakan dan metode tersebut di atas, Bank juga telah menerapkan upaya yang terus menerus dikembangkan untuk membangun lingkungan budaya yang mendukung pelaksanaan manajemen risiko operasional. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan pada tiga lini pertahanan three line of defense yaitu pemberdayaan unit bisnis sebagai lini pertahanan pertama, pembentukan fungsi manajemen risiko operasional sebagai lini pertahanan kedua dan koordinasi kerja dengan Internal Audit sebagai lini pertahanan ke tiga. Other than policy and the above mentioned method, the Bank has continued developing its culture and support the implementation for operational risk. The three line of defense implementation, which consist of unit business as the first line of defense, establishment of operational risk management as second line of defense and coordination with internal audit as third line of defense. Risiko hukum Legal risk Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Legal risk is the risk related to legal claims andor weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting legislation or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect document contract. PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated Lampiran – 5122– Schedule 44. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

44. RISK MANAGEMENT continued Risiko hukum lanjutan

Legal riskcontinued Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku regulator industri perbankan di Indonesia. Selain itu, Bank juga harus mengikuti segala bentuk peraturan perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank. Apabila tuntutan- tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank. Bank melaksanakan identifikasi risiko hukum berdasarkan beberapa faktor-faktor yang meliputi tuntutan hukum, tidak adanya peraturan regulasi hukum yang mendukung, dan kelemahan perjanjian. Pengendalian risiko hukum dilakukan Bank dengan memastikan bahwa seluruh kegiatan dan hubungan kerja dengan pihak ketiga telah didasarkan pada aturan maupun persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bankdari segi hukum termasuk antisipasi terhadap potensi tuntutan dari pihak eksternal. As an entity which is governed by the laws of the Republic of Indonesia, the Bank should always comply with all such laws and regulations issued by Bank Indonesia as the regulator in the banking industry in Indonesia. In addition, the Bank should also follow all prevailing rules and regulations in the society whether directly or indirectly related with the business activities conducted by the Bank. Failure by the Bank to comply with such prevailing laws and regulations may give rise to legal claims against the Bank. If legal claims against the Bank are material in amounts, then it may directly affect the Banks financial performance. Banks has implement legal risk identification based several factors include lawsuits, lack of rule or law that supports the regulation and the weakness of the agreement. The Bank legal risk control performed to ensure that all activities and working relationships with third parties have been based on the rules and requirements that can protect the interests Bank from legal terms including the anticipation of potential demands from external parties . Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki Biro Hukum. Biro tersebut memiliki peranan: To mitigate the possible legal risk caused by legal claims or weaknesses in legal aspects, the Bank has a General Legal Counsel Bureau. Such division has the following functions: 1 melakukan analisa hukum atas produk dan aktivitas baru serta membuat standar dokumen hukum yang terkait dengan produk dan aktivitas tersebut; 2 memberikan analisaadvis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi; 3 memberikan advis atas eksposur hukum akibat perubahan ketentuan atau peraturan; 4 memeriksa segala perjanjian yang akan dibuat antara Bank dengan pihak ketiga; 5 melakukan pemeriksaan berkala atas perjanjian yang telah dibuat; 1 to provide legal analysis on new product and activity and prepare standard legal document related with such new product and activity; 2 to provide legal analysisadvice to all employees at any level of organization; 3 to provide advice on legal exposure due to change of laws or regulations; 4 to review any contracts between the Bank and third party; 5 to conduct a periodical review on contracts which have been executed; Dengan adanya biro tersebut, maka kebijakan hukum dan standar dokumen hukum yang terkait dengan produk atau fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dimaksud dibuat dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan aspek yuridis dari Bank. Based on the bureau above, legal policy and legal document standards related to the product or banking facilities offered by the Bank to public, whereby the legal policy and legal document standards are intentionally made in accordance with the prevailing laws and regulations also considering the interests in the legal aspect of the Bank.