45 menjadi  pesan  yang  dapat  dimaknai,  diapresiasi  dan  juga  diolah
kembali. Dalam  penelitian  ini  yang  dimaksud  dengan  keterampilan  ini
adalah  kegiatan-kegiatan  yang  mendorong  kemampuan  siswa  dalam mengolah dan memaknai informasi lisan yang diperolehnya.
b. Reading Membaca
Keterampilan membaca
digolongkan ke
dalam elemen
pemerolehan  bahasa  berupa  informasi  yang  berasal  dari  bacaan. Broughton dalam Tarigan, 2008: 12-13 membagi dua aspek membaca
yakni  keterampilan  yang  bersifat  mekanis  mechanical  skills  dan keterampilan  yang  bersifat  pemahaman  comprehension  skills.  Anak
usia  sekolah  dasar  baru  mengalami  perkembangan  pada  keterampilan mekanisnya  yakni  yang  mencakup,  1  pengenalan  huruf,  2
pengenalan  unsur  linguistik  fonemgrafem,  kata,  frase,  pola  klausa, kalimat,  dan  lain-lain,  3  pengenalan  hubungankorespondensi  pola
ejaan  dan  bunyi  kemampuan  menyuarakan  bahasa  tulis,  dan  4 kecepatan  membaca  ke  arah  lambat.  Untuk  mencapai  tujuan  yang
terkandung  dalam  keterampilan  mekanis  mechanical  skills  tersebut, aktivitas  yang  paling  sesuai  adalah  membaca  nyaring,  membaca
bersuara reading aloud; oral reading Tarigan, 2008: 13.
Kegiatan  membaca  yang  ditekankan  dalam  penelitian  ini  adalah beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendorong kemampuan dasar
membaca  secara  mekanis  di  sekolah  dasar  yang  diantaranya  adalah
46 mengeja  dan  membaca  kosa  kata,  membaca  kalimat  sederhana,
percakapan,  teks  singkat,  prosedur  melakukan  sesuatu,  hingga  bacaan
panjang.
Keterampilan  membaca  dan  menyimak  sebagai  keterampilan  reseptif menghasilkan  keterampilan  lain  sebagai  hasil  atau  produk  yakni
keterampilan  menulis  writing  dan  berbicara  speaking  sebagaimana yang  dinyatakan  oleh    Tribble  dalam  Harmer,  1990:  248,  “It  may,
therefore,  be  useful  to  think  of  language  production  as  being  more ‘writing-like’  or  more  ‘speaking-like”.  Kedua  keterampilan  ini  menjadi
keterampilan lanjutan  yang menyalurkan penerimaan bahasa baik  melalui ujaran bahasa lisan mapun tulis.
c. Writing Menulis
Dilihat  dari  interaksi  dengan  lawan  bicara,  keterampilan  menulis termasuk  ke  dalam  keterampilan  berbahasa  tidak  langsung.  Menulis
merupakan  suatu  keterampilan  berbahasa  yang  dipergunakan  untuk berkomunikasi  secara  tidak  langsung,  tidak  secara  tatap  muka  dengan
orang  lain  Tarigan,  2008:  3.  Proses  yang  dilalui  untuk  melatih ketrampilan menulis  menurut  Ron White  Valerie Arndt  2001:  258
yaitu, “writing  process  is  an  interrelated  set  of  recursive  stages  which
include:  1  drafting,  2  structuring  ordering  information, experimenting  with  arrangements,  etc,  3  reviewing  checking
context,  connections,  assessing  impact,  editing,  4  focusing  that is making sure you are getting the message across you want to get
across,  and  5  generating  ideas  and  evaluation  assessing  the draft andor subsequent drafts
.”