Penilaian Pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris EBI

108 “Tergantung nek kaya evaluasi atau latihan di LKS aja itu nanti kan masuknya tugas buat nambah-nambah nilai. Kalo yang udah bagus nilainya ya tetep disuruh ngerjain juga nanti buat pengayaan. Paling kalo kaya ulangan terus MID apa UAS itu nanti di remidi terus sam pe mencapai KKM 75 ” HW3:Sn. “Dikasih remidi. Nanti pas di kelas ambil waktu sebentar sebelum melanjutkan pembelajaran, semua ikut ngerjain mau yang remidi apa ga. Kalo buat yang ga remidi ini jadi pengayaan”HW3: Sn. Kendala yang dialami dalam penilaian pembelajaran EBI di kelas rendah terutama kelas I adalah belum meratanya kemampuan membaca dan menulis sehingga baik dalam pembelajaran maupun penilaian membutuhkan waktu yang lama. Wn menjelaskan, “Ya itu tadi, nek kelas 1 kan masih belajar baca tulis, jadi nek saya biasanya tak bimbing satu-satu saya bacakan soalnya. Biasanya saya bacakan trus diliat perintahnya satu-satu. Jadinya butuh waktu lama”HW2:Wn. Solusi yang dilakukan guru adalah mengalokasikan waktu untuk menulis dan membacakan soal ulangan harian maupun semester. Kendala yang dialami dalam penilaian pembelajaran EBI di kelas tinggi adalah kurangnya kepahaman siswa terhadap kosa kata yang sudah diajarkan. Sn menjelaskan, “Paling itu anak-anak suka tanya-tanya kosakata di soal yang belum ngerti, padahal yo kan udah diajari. Anak ada yang belum bisa mandiri sepenuhnya pas ujian itu. Biasane trus dipancing- pancing”HW3:Sn. Solusi yang dilakukan guru adalah memberikan bimbingan melalui arahan dan pertanyaan pancingan. 109

B. PEMBAHASAN

1. Perencanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris EBI

Kurikulum 2013 menitikberatkan pada penanaman karakter peserta didik sehingga beberapa mata pelajaran yang disampaikan di SD mencakup Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Oleh karena itu setiap mata pelajaran selain mata pelajaran yang telah ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib dalam Kurikulum 2013 di tingkat sekolah dasar dapat dilaksanakan di satuan pendidikan sebagai program ekstrakurikuler. Kebijakan pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris EBI yang dimiliki SD Negeri Timuran Yogyakarta telah memenuhi pedoman pelaksanaan program ekstrakurikuler yang termaktub dalam Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu: 1 rasional dan tujuan umum, 2 deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler, 3 pengelolaan, 4 pendanaan, dan 5 evaluasi serta 6 keterlibatan pihak eksternal orang tua dan masyarakat. Rasional dan tujuan umum program EBI dijabarkan dalam visi dan misi sekolah yang berbunyi “Terwujudnya lulusan yang beriman, berakhlaq mulia, cerdas, terampil, mampu bersaing dengan dunia luar, serta cinta bangsa dan tanah air Indonesia” dan tujuan sekolah yang berbunyi,”Terdepan, terbaik, dan terpercaya dalam persaingan global”. 110 Sedangkan tujuan khusus EBI yang dingin dicapai adalah penguasaan kosa kata sederhana. Tujuan ini sesuai dengan perkembangan bahasa siswa sekolah dasar yang telah memasuki masa linguistik tahap kelima yaitu using language symbolically reading and writing yang telah dimulai pada usia 6 tahun Jalongo, 2007: 64. Di samping itu penguasaan kosa kata dari segi kuantitasnya mengalami perkembangan yang mencolok hingga mencapai 24.000 kata Hurlock, 1978: 189. Deskripsi setiap kegiatan dan pengelolaan EBI mencakup pertama, kedudukan EBI yang merupakan program ekstrakurikuler pilihan telah sesuai dengan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 mengenai Panduan Program Ekstrakurikuler yang menempatkan Bahasa Inggris sebagai ekstrakurikuler pilihan yang dapat dilaksanakan berdasarkan pertimbangan tertentu. Berdasarkan wawancara, ekstrakurikuler Bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sebagai sebuah kebutuhan, kesadaran akan pentingnya Bahasa Inggris dalam persaingan global, serta pemanfaatan potensi masyarakat. Beberapa pertimbangan tersebut sesuai dengan beberapa pertimbangan pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang dikemukakan oleh Yudha M. Saputra 1999: 10 yaitu a segala kegiatan sekolah harus diarahkan kepada pembentukan pribadi anak, b harus ada kesesuaian antara program dengan kebutuhan masyarakat c harus sesuai dengan karakteristik anak, dan d harus selalu mengikuti arah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah menekankan pertimbangan pada 111 poin b dan d sedangkan poin a dan c dapat dilihat alam pelaksanaan pembelajaran EBI. Kedua, pembelajaran diampu oleh dua orang pengajar Bahasa Inggris yang masing-masing mengampu kelas rendah dan kelas tinggi serta bertanggung jawab mengatur keterlaksanaan pembelajaran. Pemisahan tanggung jawab ini dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan memperhatikan adanya perbedaan karakteristik siswa kelas rendah dan kelas tinggi meskipun secara kuantitas tidak jauh berbeda. Ketiga, meskipun Bahasa Inggris di SD Negeri Timuran termasuk ke dalam program ekstrakurikuler pilihan, akan tetapi pelaksanaannya diberlakukan bagi seluruh siswa dari Kelas I hingga Kelas VI dan dilaksanakan tidak seperti program ekstrakurikuler pada umumnya yaitu di luar jam pelajaran sekolah akan tetapi pelaksanaannya ada di pagi hari berdampingan dengan mata pelajaran wajib untuk menyiasati agar seluruh siswa dapat memanfaatkan fasilitas ekstrakurikuler ini mengingat terdapat 12 kelas dengan hanya tersedia dua guru pengampu tidak mungkin tercukupi untuk pembelajaran selama satu minggu. Di bawah ini merupakan jadwal pembelajaran EBI di kelas sampel penelitian. Tabel 9. Jadwal Pembelajaran EBI di Kelas 1B, 2B, 3A, 4A, 5B dan 6B SD Negeri Timuran Yogyakarta 1. Kelas 1A 2B 3A 4A 5B 6B Hari Jam Selasa 5-6 Kamis 6-7 Sabtu 3-4 Jum’at 3-4 Kamis 5-6 Selasa 3-4 112 Pendanaan program EBI telah sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Ekstrakurikuler yaitu berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah APBS sebagai salah satu bentuk upaya sekolah dalam menyediakan fasilitas pembelajaran. Evaluasi yang di dalamnya mencakup penilaian dalam kegiatan pembelajaran maupun penilaian terhadap keterlaksanaan program berupa supervisi di akhir semester meskipun kegiatan ini belum teramati. Penilaian dalam kegiatan belajar dilakukan oleh guru pengampu sedangkan penilaian terhadap pembelajaran EBI berupa supervisi dilakukan oleh pengawas atau Kepala Sekolah. Pihak yang dilibatkan pada pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris EBI dalam perencanaan EBI adalah pihak internal yakni Kepala Sekolah dan Guru pengampu EBI. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas penentuan, pengawasan, dan pengevaluasi kebijakan sekolah yang mencakup program ekstrakurikuler Bahasa Inggris baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian. Namun pihak sekolah dengan pihak eksternal tidak terjalin komunikasi dan koordinasi yang intensif dan terstruktur baik dengan komite, orang tua, maupun masyarakat terkait implementasi pembelajaran EBI. Hal ini menunjukkan belum sesuainya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa dalam pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler setidaknya melibatkan beberapa pihak yakni a satuan pendidikan, b komite sekolahmadrasah, dan c orang tua. Kurangnya komunikasi dengan pihak eksternal akan dapat 113 mengurangi kesempatan sekolah untuk mengembangkan program ekstrakurikuler sehingga sekolah belum dapat secara optimal menjalin koordinasi dengan masyarakat khususnya dalam mengolah potensi Kampung Turis di sekitar sekolah untuk menjadi salah satu keunggulan dibandingkan dengan sekolah lain terutama di kawasan Prawirotaman meskipun SD Negeri Timuran memiliki fasilitas yang memadai untuk terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini juga menunjukkan bahwa sekolah belum melakukan pengembangan masyarakat bagi sekolah sebagaimana yang dikemukakan oleh Tanner Lackney 2006: 18 yang berpendapat bahwa pengaruh utama dalam pengembangan masyarakat sekolah adalah, “. . . . . that advocated community schools that center the curriculum around the lives of students while involving members of the community as educationa l resources”. Terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien harus memperhatikan kejelasan kompetensi yang hendak dicapai sebagai landasan dalam pelaksanaan maupun penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi tersebut. Kompetensi tersebut tertuang dalam rumusan skenario pembelajaran atau yang dikenal dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Berdasarkan hasil penelitian, guru pengampu EBI di SD Negeri Timuran sebagai perencana pembelajaran telah menyusun RPP dengan mengacu pada silabus KTSP. Diperkuat dengan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa guru melakukan penyesuaian materi terhadap silabus yang ada sehingga rumusan