72
1. Observasi
Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung gambaran nyata dari subjek penelitian. Observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2009: 145. Dari segi
proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi peran serta dan non participant observation,
selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur Sugiyono
2009: 145. Dalam pelaksanaan pengumpulan data melalui observasi, peneliti
menggunakan non participant observation yang bertindak sebagai pengamat independen yang tidak terlibat dalam interaksi antar subjek
penelitian dan menggunakan observasi terstruktur. Peneliti merekam, mencatat, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari implemenatasi
pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SD Negeri Timuran Yogyakarta. Observasi terstruktur yakni observasi yang telah dirancang
secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya Sugiyono, 2010: 146. Untuk itu sebelum terjun ke lapangan,
peneliti menyiapkan pedoman observasi yang disusun sesuai dengan tujuan awal penelitian agar data yang didapatkan tidak melebar dan
meluas. Pedoman observasi ini disajikan dalam bentuk chek list ✔ pada
kolom yang telah disediakan. Namun demikian, tidak menutup
73 kemungkinan untuk mencatat hal-hal yang belum dirumuskan secara
mendetail dalam pedoman tersebut melalui kolom deskripsi. Untuk menguatkan keabsahan penelitian, perlu dibuktikan melalui media visual
atau gambar sehingga digunakan digital camera untuk menangkap aktivitas yang berlangsung selama penelitian.
2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk melengkapi dan mengklarifikasi data yang diperoleh kepada informan secara langsung. Suharsimi Arikunto
2006: 155 berpendapat bahwa wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi
dari terwawancara interviewee. Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2011: 233, beberapa macam
wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur karena
disamping pedoman wawancara yang telah disiapkan, peneliti juga masih dapat mengembangkan pertanyaan secara spontan di lapangan untuk
menggali informasi yang lebih mendalam in depth interview. Untuk menjaga kredibilitas data yang diperoleh, penulis menggunakan buku
catatan wawancara untuk menguatkan perolehan data dari sumber secara tertulis. Disamping itu, untuk mengantisipasi pencatatan informasi secara
tertulis yang kurang mendalam karena adanya hambatan perhatian mendengar dan menulis, digunakan recorder sebagai perekam suara