Perencanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa Inggris

32 permasalahn atau tugas Lampiran IV Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Kedua, pelaksanaan kegiatan inti mencakup langkah-langkah inti yang berkaitan langsung dengan kompetensi yang hendak dicapai dengan mengoptimalkan partisipasi aktif peserta didik dengan memperhatikan kreatifitas, minat, dan bakat serta pengembangan fisik dan psikologi siswa. Kegiatan inti pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum bahwa, “kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadipencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan pengembangan fisik serta psikologis peserta didik ” 2013: 42. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya, sumber belajar, guru, media maupun lingkungan. Oleh karena itu ruang pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas namun disesuaikan dengan lingkungan yang relevan untuk mengumpulkan informasi seperti halaman sekolah, laboratorium, maupun perpustakaan. Ketiga, kegiatan penutup mencakup beberapa kegiatan yaitu; 1 menyusun rangkumansimpulan pelajaran, 2 melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, 3 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 4 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai 33 dengan hasil belajar peserta didik, dan 5 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 2013: 14.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Integratif

Sesuai dengan konsep pembelajaran Kurikulum 2013, Model Pembelajaran Integratif merupakan salah satu model pembelajaran yang dianjurkan di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemendikbud 2013: 9 mencetuskan konsep Kurikulum 2013 yang bercirikan yakni 1 Tematik Integratif dan 2 Pendekatan Saintifik. Sistem penilaian yang digunakan adalah Authentic Assessment Penilaian Autentik. Pembelajaran Tematik Integratif mengusung keterpaduan antara beberapa mata pelajaran dalam pembelajaran yang terkesan alami dan tidak terlihat adanya pemisahan antar mata pelajaran. Kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu sesuai Kurikulum 2013 bercirikan yaitu: holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Trianto 2013: 61 menjelaskan masing-masing ciri tersebut sebagai, 1 Holistik Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari berbagai bidang kajian tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Pembelajaran terpadu ini memungkinkan siswa untuk memahami gejala dari berbagai sisi. Hal ini yang membuat siswa menjadi lebih bijak dalam menyikapi dan menghadapi kejadian yang ada di depan mereka. 2 Bermakna Pengkajian fenomena dari berbagai aspek di atas memungkinkan terbentuknya jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan skemata. Hal ini berdampak pada kebermaknaan materi yang dipelajari yang mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan permasalahan- permasalahan yang muncul dalam kehidupan mereka. 34 3 Autentik Pembelajaran autentik menempatkan guru sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswa yang berperan sebagai aktor pencari informasi pengetahuan. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan pembelajaran secara langsung. Siswa mempelajari sesuatu dari hasil belajarnya sendiri sehingga informasi pengetahuan yang diperolehnya sifatnya autentik. 4 Aktif Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa. Hal inilah yang kemudian mendorong memotivasi siswa untuk belajar secara terus menerus. Model pembelajaran ini menggunakan pokok bahasan berupa tema atau topik tertentu sebagai pusat pembelajaran yang kemudian dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Atas keterpaduan muatan materi dari beberapa mata pelajaran itulah Pembelajaran Integratif memiliki karakteristik tersendiri. Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik Integratif dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu Kemendikbud, 2013: 192. Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran tematik integratif sebagai ciri pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SD digunakan untuk mengalisis hasil penelitian.

3. Pelaksanaan Pembelajaran melalui Pendekatan Saintifik

Tahapan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Saintifik dimana dalam prosesnya dilakukan dengan mengandung kegiatan yang mencerminkan keterampilan-keterampilan ilmiah. Menurut Prof. Sudarwan dalam Kemendikbud, 2013: 200, 35 “Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran”. Beberapa keterampilan ilmiah dalam pendekatan saintifik yang diuraikan dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I Kemendikbud, 2013: 210-222 adalah sebagai berikut.

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca Kemendikbud, 2013: 9. Kegiatan tersebut mendorong siswa untuk menemukan fakta dan melatih peserta didik untuk merekonstruksi konsep mereka sendiri. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan sederhana maupun terencana dengan rinci melalui perancanaan kegiatan pengamatan menggunakan pedoman observasi dan pelaporan. Selama proses pembelajaran, dalam melakukan kegiatan observasi, guru harus memahami keterlibatan peserta didik, antara lain: 1 Observasi biasa common observation, yaitu peserta didik merupakan subyek yang sepenuhnya melakukan observasi complete observer sehingga peserta didik tidak melibatkan siri dengan pelaku, obyek, atau situasi yang diamati. 2 Observasi terkendali controlled observer, yaitu pelaku atau obyek yang di amati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan