atau berpusat pada siswa student centered approach dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach.
3
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran sebagai sebuah proses dalam menyajikan isi pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu dengan
menggunakan suatu metode. Pendekatan selalu terkait dengan tujuan, metode, dan teknik. Karena teknik yang bersifat implementasional dalam pengajaran tidak terlepas
dari metode yang digunakan. Sementara metode sebagai rencana yang menyeluruh tentang penyajian materi pendidikan selalu didasarkan dengan pendekatan dan
pendekatan merujuk kepada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pembelajaran Kontekstual
Belajar atau disebut juga dengan learning adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.
4
Siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dengan mengalami proses secara langsung dalam belajar.
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
5
Sumber belajar meliputi buku-buku, fotografi, slide dan film, audio dan video, yang didukung dengan unsur fasilitas dan perlengkapan terdiri
dari ruang kelas, papan tulis, spidol, kapur, infokus, laboratorium, dan komputer. Dan prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktikum, belajar,
ulangan, tugas dan latihan, dan sebagainya. Konteks berasal dari kata kerja latin contexere yang berarti “menjalin
bersama”. Kata “konteks” merujuk pada “keseluruhan situasi, latar belakang, atau lingkungan” yang berhubungan dengan diri yang terjalin bersamanya. Contextual
3
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasinya, Bandung:Refika Aditama, 2010 hal. 54
4
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2008 hal. 82
5
Syaiful Sagala, Op Cit., hal.62
Teaching and Learning atau disingkat CTL membuat siswa memiliki kemampuan untuk menghubungkan konsep-konsep teoritis dengan konteks kehidupan keseharian
untuk menemukan makna.
6
Contextual Teaching and Learning CTL adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang siswa terima dan siswa menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan
pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
7
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep
itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang
holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari konteks pribadi, sosial, dan kultural sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ditransfer
dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. Proses pembelajaran berjalan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja
dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Dalam kelas kontekstual, tugas guru
adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas siswa. Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa yang
6
Elaine B.Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Terj. Dari Contextual Teaching and Learning: What It Is and Why It’s
Here to Stay oleh Ibnu Setiawan, Bandung: MLC, 2008, hal.83
7
Ibid, hal 14.