D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini berkolaborasi dengan guru bidang studi IPA SMP Negeri 2 Tangerang Selatan dan bertindak sebagai pengajar guru. Selain sebagai
guru, peneliti juga bertindak sebagai pelaksana penelitian. Guru bidang studi IPA berperan sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan penelitian pendahuluan, kemudian dilanjutkan dalam tiga siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau observasi, dan tahap refleksi terhadap
tindakan. Jika pada saat refleksi pada siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan
indicator keberhasilan belum tercapai, maka dilakukan tindakan ulang melalui siklus berikutnya siklus II yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan atau observasi, dan refleksi terhadap tindakan dengan hasil dari siklus I sebagai acuannya.
Jika pada saat refleksi dari siklus II masih terdapat masalah dalam tindakan dan indikator keberhasilan dan indikator belum tercapai, maka dilanjutkan siklus III,
dimana hasil refleksi dari siklus II sebagai acuannya. Tetapi, jika pada refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator keberhasilan sudah tercapai,
maka penelitian diberhentikan. Tabel 3.1 di bawah ini merupakan tahapan-tahapan intervensi tindakan yang
dilakukan pada penelitian ini:
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan
No Tahapan
Keterangan
Penelitian Pendahuluan terhadap masalah yang teridentifikasi antara lain:
1. Melakukan
observasi terhadap
sekolah a.
SKKD sekolah sebesar 70 b. Hasil belajar siswa rendah
c. Buku paket dan LKS sesuai kurikulum KTSP, namun belum diterapkan dengan baik
2. Melakukan
observasi kegiatan
pembelajaran a. Pembelajaran berpusat pada guru
b. Jarang melakukan percobaan atau menggunakan LKS c. Siswa kurang aktif dalam aktifitas pembelajaran
3. Wawancara
dengan guru mata
pelajaran a. Salah satu konsep yang sulit difahami siswa adalah
energi dan usaha
4. Wawancara
dengan siswa a. Siswa kesulitan mengemukakan konteks dalam
kehidupan sehari-hari
atau mengaitkan
materi pelajaran dengan aplikasi di kehidupan nyata sehingga
menyebabkan pembelajaran menjadi kurang bermakna.
5. Diagnosa
a. Hasil belajar siswa yang rendah b. Kurangnya
keaktifan siswa
dalam proses
pembelajaran. c. LKS tidak digunakan sebagai pendorong siswa untuk
aktif dalam pembelajaran d. Siswa kesulitan mengemukakan konteks dalam
kehidupan sehari-hari
atau mengaitkan
materi pelajaran dengan aplikasi di kehidupan nyata sehingga
menyebabkan pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Pelaksanaan Penelitian Siklus I 1.
Tahapan Perencanaan
a. Membuat acuan program pembelajaran berupa silabus dan rencana pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan kontekstual. b. Menentukan pokok bahasan yaitu konsep energi dan
usaha. c. Menyiapkan instrumen penelitian tes berupa pilihan
ganda, wawancara terhadap guru dan siswa, dan lembar observasi proses pembelajaran.
d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS. 2.
Tahapan Tindakan
atau Pelaksanaan
a. Guru memberikan pretest berupa tes pilihan ganda
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan
stimulus berupa peragaan dan meminta siswa untuk
melakukan peragaan, azas pemodelan, meminta siswa mengajukan pertanyaan azas bertanya.
menyampaikan logistik yang digunakan. c. Guru membuat dan membagi siswa dalam beberapa
kelompok untuk melaksanakan praktikum dan diskusi, membimbing siswa untuk bisa menemukan pemahaman
materi, membantu
siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah pembelajaran. memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah azas masyarakat belajar
. d. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai materi, melaksanakan eksperimen atau demonstrasi serta memberikan contoh dan aplikasi