Perkiraan Pencapaian Jalur Kondisi Jaringan Jalan Nasional

sekitar 8 ton. Kondisi jalan nasional yang mencapai 34.628 km, tercatat kondisi jalan mantap mencapai 83.23, rusak ringan 13.34 dan rusak berat 3.43 2008 seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Perkiraan Pencapaian Kondisi Jalan di Indonesia Tahun 2004-2009 N o Kondisi Jalan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 km km km km km 1 Baik 17037.4 37.0 10956.6 31.6 11905.4 34.4 17200.9 49.7 18092.8 52.2 2 Sedang 10873.4 43.9 17314.3 50.0 16565.7 47.8 11620.1 33.6 12055.9 34.8 3 Rusak ringan 2874.2 8.3 3210.1 9.3 3232.7 9.3 4617.9 13.3 4480.1 12.9 4 Rusak berat 3843.8 11.1 3147.8 9.1 2925 8.4 1189.9 3.4 Total 34628.8 34628.8 34628.8 34628.8 34628.8 Sumber: Ditjen Bina Marga, 2009 Dalam hal jalan tol, sampai akhir 2009 jalan tol yang ada di Indonesia baru mencapai 693.27 km. Jika melihat pembangunan jalan tol pertama kali tahun 1978 jalan tol Jagorawi sepanjang 59 km maka panjang jalan tol yang ada tidak mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada tahun 1987 terjadi perubahan dalam perkembangan jalan tol, yaitu masuknya pihak swasta dalam investasi jalan tol. Sejumlah kendala investasi jalan tol memang masih ada yaitu masalah pembebasan tanah, peraturan, belum intensnya dukungan pemerintah daerah dalam pengembangan jaringan jalan tol, serta belum adanya ketentuan yang jelas mengenai land capping. Pencapaian-pencapaian dalam pengembangan jalan dapat dilihat dari jalan nasional dan kabupaten atau kota.

1. Perkiraan Pencapaian Jalur

Perkiraan pencapaian jalur kilometer dari tahun 2005 sampai tahun 2009 telah meningkat setiap tahun. Jalur kilometer akhir tahun 2005 mencapai 74.930 Kilometer Tahun 2005 – 2009 km yang telah meningkat jalur kilometer pada tahun 2009 sampai akhir 84,985 km. Informasi lebih rinci tentang pencapaian yang diharapkan jalur kilometer tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perkiraan Pencapaian Panjang Jalan di Indonesia Tahun 2005 – 2009 Sumber: Ditjen Bina Marga, 2009 2. Total panjang Jalan Kabupaten dan Kota pada tahun 2008 adalah 288.185.39 km, dengan 22.46 dari total panjang jalan dalam kondisi baik. Sementara 24.53 dari total panjang jalan nasional berada dalam kondisi baik, 31.14 berada dalam keadaan rusak ringan dan 21.87 mempunyai keadaan rusak. Untuk informasi lebih rinci mengenai perkiraan pencapaian Kabupaten dan Urban kondisi jalan 2006 – 2008 dapat dilihat pada Tabel 4. Pencapaian Perkiraan Kondisi Jalan Kabupaten dan Kota Tabel 4. Perkiraan Pencapaian Kondisi Jalan Kabupaten dan Perkotaan di Indonesia Tahun 2006 – 2008 No Kondisi Jalan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 km km km 1 Baik 69 050.81 24.35 68 727.67 24.26 69 948.76 22.46 2 Sedang 69 921.13 24.65 71 106.71 25.10 72 330.51 24.53 3 Rusak ringan 96 019.32 33.86 90 799.69 32.05 88 462.15 31.14 4 Rusak berat 48 620.38 17.14 52 687.89 18.60 57 443.96 21.87 Total 283 611.64 283 321.96 288 185.39 Sumber: Ditjen Bina Marga, 2009 Tahun Pembangunan Panjang Jalan Km 2005 74 930 2006 76 590 2007 78 780 2008 82 189 2009 84 985 Total Panjang 397 474 Kualitas jalan nasional yang baik relatif cukup tinggi, tetapi terlalu banyak jalan daerah yang tidak terpelihara dengan baik Tabel 5. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain dalam kawasan, proporsi jalan dengan perkerasan di Indonesia relatif cukup tinggi sekitar 60. Proporsi jalan nasional terpelihara dengan kondisi baik sampai sedang sekitar 80 menurun sejak tahun 2000. Kondisi ini kontras dengan kualitas rata-rata dari jalan daerah yang tetap sama pada tahun 2002. Beberapa wilayah terburuk berada di KTI, dimana kepadatan penduduk dan kebutuhan lalu lintas rendah, jalannya masih tidak dapat di akses sepanjang tahun. Tabel 5. Kualitas Jalan di Indonesia Tahun 2000-2006 Jenis Jalan Panjang Kondisi Standar Permukaan 2000 2006 Jalan Tol 649 - - 100 Jalan Nasional 34 628 87 81 90 Jalan Provinsi 37 164 81 63 89 Jalan Kabupaten 240 946 49 49 52 Total Jalan Km 339 005 - - 60.5 Sumber : World Bank, 2007 Dampak penurunan kualitas jalan terhadap kegiatan ekonomi memang lebih terasa pada pulau Jawa dan Sumatera KBI karena kedua wilayah tersebut kepadatan dan lalu lintas jalan lebih padat dibandingkan dengan pulau lainnya. Konsentrasi ketersediaan jalan raya berada di pulau Jawa yang luasnya hanya 6.7 dari luas wilayah Indonesia, tetapi memiliki 27 panjang jalan di wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di pulau Jawa yaitu sebesar 62. Konsentrasi terkecil di Papua dengan luas 23.4 dari luas dataran di Indonesia hanya memiliki 6 panjang jalan dari seluruh wilayah Indonesia.

2.3.3. Perkembangan Jalan Tol