5.2.5. Analisis Dampak Kebijakan Pengembangan Jaringan Jalan Nasional
Analisis dampak kebijakan pengembangan jaringan jalan Nasional dilakukan dengan a analisis simulasi dan b analisis distribusi pendapatan.
1. Analisis Simulasi
Analisis simulasi dilakukan untuk: 1 melihat sensitifitas perekonomian suatu wilayah terhadap perubahan ekonomi wilayah lain, 2 menelusuri struktur
ekonomi interregional, dan 3 menemukan alternatif kebijakan pembangunan ekonomi regional yang bermuara pada pemerataan pendapatan rumahtangga
intraregional dan interregional. Simulasi dengan cara merubah variabel eksogen injeksi dalam hal ini
dengan menambah panjang atau membangun infrastruktur jalan terhadap neraca endogen yaitu pendapatan domestik regional bruto, kesempatan kerja, nilai
tambah bruto dan distribusi pendapatan di KBI dan KTI. Skenario kebijakan pembangunan ekonomi regional diarahkan untuk meningkatkan perekonomian
KTI agar setara dengan KBI. Analisis simulasi kebijakan digunakan untuk mengetahui dampak kebijakan di sektor infrastruktur jalan dan jembatan terhadap
perubahan output sektoral, pendapatan tenaga kerja dan rumahtangga. Perubahan pendapatan tersebut yang akan dijadikan dasar untuk melakukan analisis distribusi
pendapatan. Dalam analisis jalur struktural atau SPA sebelumnya telah diungkap
bagaimana efek multiplier pembangunan sektor infrastruktur jalan dan jembatan tersebut dipancarkan ke rumahtangga ketika ada injeksi dana stimulus sebesar
satu rupiah. Analisis skenario kebijakan pengembangan sistem jaringan jalan nasional, dana stimulus tidak lagi sebesar satu rupiah, namun sebesar nilai yang
sudah ditetapkan dalam simulasi kebijakan yaitu berdasarkan Konsep Jaringan Jalan Nasional dimana untuk KBI bertambah 2.321.28 km dan KTI bertambah
3.481.93 km Bina Marga, 2009. Adapun simulasi-simulasi kebijakan yang diaplikasikan dalam studi saat ini adalah sebagai berikut:
Simulasi 1 : Stimulus fiskal untuk penambahan Jalan Nasional di KBI sepanjang 2.321.28 km dan di KTI sepanjang 3.481.93 km, sesuai
dengan Konsep Jaringan Jalan Nasional 2009. Simulasi 2 : Stimulus fiskal untuk penambahan Jalan Nasional di KBI saja
sepanjang 2.321.28 km. Simulasi 3 : Stimulus fiskal untuk penambahan Jalan Nasional di KTI saja
sepanjang 3.481.93 km. Simulasi 4 : Seluruh dana stimulus penambahan Jalan Nasional diberikan pada
KBI saja sepanjang 5.803.21 km. Simulasi 5 : Seluruh dana stimulus penambahan Jalan Nasional diberikan pada
KTI saja sepanjang 5.803.21 km. Dalam simulasi-simulasi diatas, penambahan panjang jalan km di
ekivalenkan terlebih dahulu dalam satuan moneter Rupiah yaitu di kalikan dengan estÃmate harga satuan penanganan jalan rata-rata baik untuk KBI maupun
KTI. Harga satuan penanganan jalan merujuk pada data hasil studi Bina Marga Bina Marga, 2009. Penanganan jalan yang dimaksud meliputi pekerjaan
preservasi jalan termasuk jembatan pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi dan pembangunan Jalan pelebaran dan pembangunan baru. Hasil simulasi
kebijakan berupa penjabaran besarnya persentase perubahan pendapatan
rumahtangga saat ada injeksi dana stimulus di sektor infrastruktur jalan dan jembatan serta perubahan kenaikan pendapatannya dari nilai dasar baseline.
2. Analisis Distribusi Pendapatan