33.9 JALUR STRUKTURAL SEKTOR INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN KE RUMAHTANGGA

Tabel 34. Lanjutan Path Global Effect Direct Effect Path Mult Total Effect of Global Cum 52, 54, 17, 23 0.001 1.936 0.003 1.2 37.6 52, 60, 10, 23 0.001 1.519 0.002 0.9 38.5 52, 60, 17, 23 0.001 2.021 0.002 0.9 39.4 52, 6, 24 0.517 0.036 1.452 0.052 10.1 10.1 52, 8, 24 0.006 1.433 0.009 1.7 11.8 52, 10, 24 0.009 1.465 0.014 2.6 14.5 52, 14, 24 0.011 1.440 0.016 3.0 17.5 52, 16, 24 0.002 1.426 0.003 0.6 18.1

52, 17, 24 0.044

1.842 0.082

15.9 33.9

52, 17, 26, 24 0.001 2.311 0.002 0.5 34.4 52, 34, 6, 24 0.002 1.476 0.003 0.7 35.1 52, 34, 10, 24 0.001 1.489 0.002 0.3 35.3 52, 34, 17, 24 0.006 1.870 0.010 2.0 37.4 52, 35, 17, 24 0.003 1.863 0.006 1.2 38.5 52, 41, 6, 24 0.001 1.891 0.002 0.4 38.9 52, 41, 17, 24 0.003 2.393 0.007 1.3 40.3 52, 43, 17, 24 0.002 2.292 0.004 0.8 41.1 52, 45, 6, 24 0.002 1.501 0.002 0.5 41.6 52, 45, 17, 24 0.003 1.903 0.007 1.3 42.8 52, 46, 6, 24 0.002 1.809 0.003 0.5 43.3 52, 46, 17, 24 0.003 2.291 0.008 1.5 44.8 52, 47, 6, 24 0.001 2.057 0.002 0.4 45.2 52, 47, 17, 24 0.002 2.606 0.005 1.0 46.2 52, 54, 12, 24 0.001 1.635 0.002 0.4 46.6 52, 54, 17, 24 0.004 1.966 0.008 1.5 48.1 52, 56, 17, 24 0.001 1.892 0.002 0.4 48.5 52, 59, 17, 24 0.001 1.965 0.003 0.5 49.1 52, 60, 10, 24 0.003 1.668 0.004 0.9 49.9 52, 60, 17, 24 0.003 2.070 0.006 1.2 51.1 52, 62, 17, 24 0.001 1.996 0.002 0.4 51.5 52, 99, 71, 89 0.037 0.001 1.180 0.001 3.8 3.8 52 5 7 17 20 34 54 0.154 52 5 7 17 19 0.054 52 34 35 41 43 45 46 47 54 60 5 7 17 21 0.317 Ketiga indikator tersebut menjelaskan fenomena aliran pendapatan dari dampak dana stimulus sektor infrastruktur jalan dan jembatan terhadap rumahtangga di KBI. Gambar 35. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga di Desa Untuk Wilayah KBI : 5 : Tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar penerima upah dan gaji di desa 7 : Tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar bukan penerima upah dan gaji di desa 17 : Kapital 19 : Rumahtangga desa pendapatan rendah 20 : Rumahtangga desa pendapatan menengah 21 : Rumahtangga desa pendapatan tinggi 34 : pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 35 : Pengilangan minyak bumi 41 : Industri barang kayu, rotan dan bambu 43 : Industri karet dan barang dari karet 45 : Industri semen 46 : Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 47 : Industri barang dari logam 54 : Perdagangan 60 : Lembaga keuangan Gambar 35, rumahtangga desa pendapatan rendah 19 akan memperoleh efek kenaikan pendapatan dari dana stimulus yang diinjeksi ke sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 sebesar pengaruh global yakni 0.054 rupiah. Pengaruh global ini dipancarkan melalui jalur faktor-faktor produksi tenaga kerja dan kapital, dimana persentase global terbesar yakni 16 adalah melalui jalur pendapatan sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga kerja penerima upah 5 dan berakhir di rumahtangga desa pendapatan rendah 19, perhatikan Tabel 29. Dengan kata lain, jalur struktural 52 ke 5 dan ke 19 merupakan jalur yang paling kuat menjelaskan efek multiplier dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan terhadap rumahtangga desa pendapatan rendah. Rumahtangga desa pendapatan menengah 50 terlihat mendapat efek yang lebih besar dibandingkan golongan rendah. Dari setiap injeksi dana stimulus sebesar 1 rupiah ke sektor infrastruktur jalan dan jembatan, golongan rumahtangga ini memperoleh pengaruh global sebesar 0.154 rupiah, yang mana paling tinggi persentase globalnya adalah melalui jalur pendapatan sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga kerja penerima upah 5 dan rumahtangga desa pendapatan menengah 20, dengan persentase global yang berhasil diungkap melalui jalur ini adalah sebesar 14.3. Jalur pendapatan yang tercipta pada golongan rumahtangga desa pendapatan menengah bervariasi dan cukup banyak melibatkan aktifitas produksi, dua diantaranya yang berhasil direkam melalui diagram SPA adalah sektor pertambangan 34 dan sektor perdagangan 54. Dalam hal ini terdapat hubungan aliran pendapatan antara sektor infrastruktur jalan dan jembatan dengan sektor pertambangan dan sektor perdagangan. Untuk daerah perdesaan, rumahtangga pendapatan tinggi 21 merupakan golongan rumahtangga yang paling banyak memperoleh pengaruh global dari efek dana stimulus ke sektor infrastruktur jalan dan jembatan, yang menerima sebesar 0.317. Aliran pendapatan yang diciptakan sangat bervariasi dan melibatkan banyak jalur. Terutama banyak tambahan dari jalur sektor-sektor ekonomi lainnya sebelum mencapai faktor-faktor produksi dan ke rumahtangga. Namun demikian dari sekian jalur yang dapat dikeluarkan oleh SPA, persentase global yang paling besar adalah jalur sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi kapital 17 dan ke rumahtangga desa pendapatan tinggi 21, jumlah persentase global pada jalur ini adalah sebesar 16.6. Masih pada wilayah KBI, kali ini jalur struktural yang dianalisis adalah rumahtangga di kota yang juga dibagi menurut golongan pendapatan rendah, menengah dan tinggi. Seperti halnya di desa, rumahtangga kota pendapatan rendah 22 juga mendapat efek multiplier sektor infrastruktur jalan dan jembatan yang paling rendah. Dalam Tabel 29 dan Gambar 34, rumahtangga tersebut hanya mendapat efek global sebesar 0.077, dengan jalur struktural yang lebih banyak melibatkan faktor-faktor produksi tenaga kerja dan kapital saja, dimana jalur yang dilalui paling tinggi persentase globalnnya adalah jalur dari sektor infrasrtuktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar 6 dan berakhir di rumahtangga kota pendapatan rendah 22. Persentase global untuk jalur ini adalah sebesar 11.4. Berikutnya adalah jalur struktural ke rumahtangga kota pendapatan menengah, yang memperoleh efek global sebesar 0.234, dengan jalurnya yang paling kuat menjelaskan hal tersebut adalah dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi kapital 17 dan berakhir di rumahtangga kota pendapatan menengah 23, jalur ini mempunyai persentase pengaruh global sebesar 12.4. Jalur struktural pendapatan rumahtangga yang terakhir dapat dijelaskan di wilayah KBI adalah ke rumahtangga kota pendapatan tinggi. Golongan rumahtangga ini mendapat efek global yang paling tinggi diantara semua golongan rumahtangga kota maupun desa yakni sebesar 0.517, dengan jalur yang paling kuat menjelaskannya adalah dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi kapital 17 dan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi 24 yakni sebesar 15.9. Jika diamati pada Gambar 36, efek multiplier yang dihasilkan oleh sektor infrastruktur jalan dan jembatan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi sangat banyak menghasilkan jalur struktural. Hampir seluruh faktor produksi dan aktifitas produksi lainnya terlibat dalam jalur-jalur struktural tersebut. Salah satu jalur yang melalui aktifitas produksi yang cukup besar menjelaskan pengaruh global dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi adalah sektor produksi pertambangan 34. Persentase global melalui sektor ini adalah sebesar 2. Sesudah itu jalur yang melalui sektor industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi yakni sebesar 1.5, dan sektor perdagangan sebesar 1.5. Selain jalur struktural yang menggambarkan pengaruh intraregional, melalui pembahasan kali ini dapat juga disampaikan jalur struktural pengaruh global interregional. Dimana berdasarkan pengolahan data dengan SPA berhasil dideteksi jalur yang menggambarkan terjadinya spillover effect dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan di KBI ke rumahtangga di KTI hanya ada satu 52 6 8 10 14 17 22 0.077 52 6 8 10 14 16 17 34 35 41 45 46 54 60 23 0.234 52 6 8 14 10 16 17 24 12 34 35 41 43 45 46 47 54 56 59 60 62 0.517 Gambar 36. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga di Kota Untuk Wilayah KBI : 6 : tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar bukan penerima upah dan gaji di kota 8 : tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar bukan penerima upah dan gaji di kota 10 : tenaga kerja tata psaha, penjualan, jasa-jasa penerima upah dan gaji di kota 14 : tenaga kerja kepemimpinan, ketatalaksanaan, militer, profesional dan teknisi penerima upah dan gaji di kota 17 : kapital 22 : rumahtangga kota pendapatan rendah 23 : rumahtangga kota pendapatan menengah 24 : rumahtangga kota pendapatan tinggi 34 : pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 35 : pengilangan minyak bumi 41 : industri barang kayu, rotan dan bambu 43 : industri karet dan barang dari karet 45 : industri semen 46 : industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 47 : industri barang dari logam 54 : perdagangan 56 : angkutan darat 59 : komunikasi 60 : lembaga keuangan 62 : jasa-jasa lainnya jalur saja yakni dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke sektor pertambangan di KTI 99 ke faktor produksi tenaga kerja penerima upah dan gaji kota di KTI 71 dan berakhir ke rumahtangga kota pendapatan tinggi di KTI 89. Jalur ini merupakan yang paling kuat menjelaskan bagaimana spillover effect dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan di KBI tersebut mengalir ke rumahtangga di KTI, dengan efek global sebesar 0.037 dan persentase global sebesar 3.8. Untuk jelasnya lihat Gambar 37. Gambar 37. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga Kota Pendapatan Tinggi di KTI

7.2. Analisis Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan