Tabel 34. Lanjutan
Path Global
Effect Direct
Effect Path
Mult Total
Effect of
Global Cum
52, 54, 17, 23 0.001
1.936 0.003
1.2 37.6
52, 60, 10, 23 0.001
1.519 0.002
0.9 38.5
52, 60, 17, 23 0.001
2.021 0.002
0.9 39.4
52, 6, 24 0.517
0.036 1.452
0.052 10.1
10.1 52, 8, 24
0.006 1.433
0.009 1.7
11.8 52, 10, 24
0.009 1.465
0.014 2.6
14.5 52, 14, 24
0.011 1.440
0.016 3.0
17.5 52, 16, 24
0.002 1.426
0.003 0.6
18.1
52, 17, 24 0.044
1.842 0.082
15.9 33.9
52, 17, 26, 24 0.001
2.311 0.002
0.5 34.4
52, 34, 6, 24 0.002
1.476 0.003
0.7 35.1
52, 34, 10, 24 0.001
1.489 0.002
0.3 35.3
52, 34, 17, 24 0.006
1.870 0.010
2.0 37.4
52, 35, 17, 24 0.003
1.863 0.006
1.2 38.5
52, 41, 6, 24 0.001
1.891 0.002
0.4 38.9
52, 41, 17, 24 0.003
2.393 0.007
1.3 40.3
52, 43, 17, 24 0.002
2.292 0.004
0.8 41.1
52, 45, 6, 24 0.002
1.501 0.002
0.5 41.6
52, 45, 17, 24 0.003
1.903 0.007
1.3 42.8
52, 46, 6, 24 0.002
1.809 0.003
0.5 43.3
52, 46, 17, 24 0.003
2.291 0.008
1.5 44.8
52, 47, 6, 24 0.001
2.057 0.002
0.4 45.2
52, 47, 17, 24 0.002
2.606 0.005
1.0 46.2
52, 54, 12, 24 0.001
1.635 0.002
0.4 46.6
52, 54, 17, 24 0.004
1.966 0.008
1.5 48.1
52, 56, 17, 24 0.001
1.892 0.002
0.4 48.5
52, 59, 17, 24 0.001
1.965 0.003
0.5 49.1
52, 60, 10, 24 0.003
1.668 0.004
0.9 49.9
52, 60, 17, 24 0.003
2.070 0.006
1.2 51.1
52, 62, 17, 24 0.001
1.996 0.002
0.4 51.5
52, 99, 71, 89 0.037
0.001 1.180
0.001 3.8
3.8
52
5
7 17
20
34
54 0.154
52
5
7
17
19 0.054
52
34
35 41
43 45
46 47
54 60
5 7
17
21 0.317
Ketiga indikator tersebut menjelaskan fenomena aliran pendapatan dari dampak dana stimulus sektor infrastruktur jalan dan jembatan terhadap rumahtangga di
KBI.
Gambar 35. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga di Desa
Untuk Wilayah KBI : 5
: Tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar penerima upah dan gaji di
desa 7
: Tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar bukan penerima upah dan
gaji di desa 17
: Kapital 19
: Rumahtangga desa pendapatan rendah 20
: Rumahtangga desa pendapatan menengah 21
: Rumahtangga desa pendapatan tinggi 34
: pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya
35 : Pengilangan minyak bumi
41 : Industri barang kayu, rotan dan bambu
43 : Industri karet dan barang dari karet
45 : Industri semen
46 : Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan
besi 47
: Industri barang dari logam 54
: Perdagangan 60
: Lembaga keuangan
Gambar 35, rumahtangga desa pendapatan rendah 19 akan memperoleh efek kenaikan pendapatan dari dana stimulus yang diinjeksi ke sektor infrastruktur
jalan dan jembatan 52 sebesar pengaruh global yakni 0.054 rupiah. Pengaruh global ini dipancarkan melalui jalur faktor-faktor produksi tenaga kerja dan
kapital, dimana persentase global terbesar yakni 16 adalah melalui jalur pendapatan sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga
kerja penerima upah 5 dan berakhir di rumahtangga desa pendapatan rendah 19, perhatikan Tabel 29. Dengan kata lain, jalur struktural 52 ke 5 dan ke
19 merupakan jalur yang paling kuat menjelaskan efek multiplier dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan terhadap rumahtangga desa pendapatan rendah.
Rumahtangga desa pendapatan menengah 50 terlihat mendapat efek yang lebih besar dibandingkan golongan rendah. Dari setiap injeksi dana stimulus
sebesar 1 rupiah ke sektor infrastruktur jalan dan jembatan, golongan rumahtangga ini memperoleh pengaruh global sebesar 0.154 rupiah, yang mana
paling tinggi persentase globalnya adalah melalui jalur pendapatan sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga kerja penerima
upah 5 dan rumahtangga desa pendapatan menengah 20, dengan persentase global yang berhasil diungkap melalui jalur ini adalah sebesar 14.3. Jalur
pendapatan yang tercipta pada golongan rumahtangga desa pendapatan menengah bervariasi dan cukup banyak melibatkan aktifitas produksi, dua diantaranya yang
berhasil direkam melalui diagram SPA adalah sektor pertambangan 34 dan sektor perdagangan 54. Dalam hal ini terdapat hubungan aliran pendapatan
antara sektor infrastruktur jalan dan jembatan dengan sektor pertambangan dan sektor perdagangan.
Untuk daerah perdesaan, rumahtangga pendapatan tinggi 21 merupakan golongan rumahtangga yang paling banyak memperoleh pengaruh global dari efek
dana stimulus ke sektor infrastruktur jalan dan jembatan, yang menerima sebesar 0.317. Aliran pendapatan yang diciptakan sangat bervariasi dan melibatkan
banyak jalur. Terutama banyak tambahan dari jalur sektor-sektor ekonomi lainnya sebelum mencapai faktor-faktor produksi dan ke rumahtangga. Namun demikian
dari sekian jalur yang dapat dikeluarkan oleh SPA, persentase global yang paling besar adalah jalur sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi
kapital 17 dan ke rumahtangga desa pendapatan tinggi 21, jumlah persentase global pada jalur ini adalah sebesar 16.6.
Masih pada wilayah KBI, kali ini jalur struktural yang dianalisis adalah rumahtangga di kota yang juga dibagi menurut golongan pendapatan rendah,
menengah dan tinggi. Seperti halnya di desa, rumahtangga kota pendapatan rendah 22 juga mendapat efek multiplier sektor infrastruktur jalan dan jembatan
yang paling rendah. Dalam Tabel 29 dan Gambar 34, rumahtangga tersebut hanya mendapat efek global sebesar 0.077, dengan jalur struktural yang lebih banyak
melibatkan faktor-faktor produksi tenaga kerja dan kapital saja, dimana jalur yang dilalui paling tinggi persentase globalnnya adalah jalur dari sektor infrasrtuktur
jalan dan jembatan 52 ke faktor produksi tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar 6 dan berakhir di rumahtangga kota
pendapatan rendah 22. Persentase global untuk jalur ini adalah sebesar 11.4. Berikutnya adalah jalur struktural ke rumahtangga kota pendapatan
menengah, yang memperoleh efek global sebesar 0.234, dengan jalurnya yang paling kuat menjelaskan hal tersebut adalah dari sektor infrastruktur jalan dan
jembatan 52 ke faktor produksi kapital 17 dan berakhir di rumahtangga kota pendapatan menengah 23, jalur ini mempunyai persentase pengaruh global
sebesar 12.4. Jalur struktural pendapatan rumahtangga yang terakhir dapat dijelaskan di
wilayah KBI adalah ke rumahtangga kota pendapatan tinggi. Golongan rumahtangga ini mendapat efek global yang paling tinggi diantara semua
golongan rumahtangga kota maupun desa yakni sebesar 0.517, dengan jalur yang paling kuat menjelaskannya adalah dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan
52 ke faktor produksi kapital 17 dan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi 24 yakni sebesar 15.9. Jika diamati pada Gambar 36, efek multiplier yang
dihasilkan oleh sektor infrastruktur jalan dan jembatan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi sangat banyak menghasilkan jalur struktural. Hampir seluruh
faktor produksi dan aktifitas produksi lainnya terlibat dalam jalur-jalur struktural tersebut. Salah satu jalur yang melalui aktifitas produksi yang cukup besar
menjelaskan pengaruh global dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi adalah sektor produksi pertambangan 34.
Persentase global melalui sektor ini adalah sebesar 2. Sesudah itu jalur yang melalui sektor industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi yakni
sebesar 1.5, dan sektor perdagangan sebesar 1.5. Selain jalur struktural yang menggambarkan pengaruh intraregional,
melalui pembahasan kali ini dapat juga disampaikan jalur struktural pengaruh global interregional. Dimana berdasarkan pengolahan data dengan SPA berhasil
dideteksi jalur yang menggambarkan terjadinya spillover effect dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan di KBI ke rumahtangga di KTI hanya ada satu
52
6 8
10 14
17
22
0.077
52
6 8
10 14
16
17 34
35 41
45 46
54 60
23 0.234
52
6 8
14 10
16 17
24
12 34
35 41
43 45
46 47
54 56
59 60
62 0.517
Gambar 36. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga di Kota
Untuk Wilayah KBI : 6
: tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar bukan penerima upah dan gaji di kota
8 : tenaga kerja produksi, operator alat angkutan, manual dan
buruh kasar bukan penerima upah dan gaji di kota 10
: tenaga kerja tata psaha, penjualan, jasa-jasa penerima upah dan gaji di kota
14 : tenaga kerja kepemimpinan, ketatalaksanaan, militer,
profesional dan teknisi penerima upah dan gaji di kota 17
: kapital 22
: rumahtangga kota pendapatan rendah 23
: rumahtangga kota pendapatan menengah 24
: rumahtangga kota pendapatan tinggi 34
: pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya
35 : pengilangan minyak bumi
41 : industri barang kayu, rotan dan bambu
43 : industri karet dan barang dari karet
45 : industri semen
46 : industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi
47 : industri barang dari logam
54 : perdagangan
56 : angkutan darat
59 : komunikasi
60 : lembaga keuangan
62 : jasa-jasa lainnya
jalur saja yakni dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan 52 ke sektor pertambangan di KTI 99 ke faktor produksi tenaga kerja penerima upah dan gaji
kota di KTI 71 dan berakhir ke rumahtangga kota pendapatan tinggi di KTI 89. Jalur ini merupakan yang paling kuat menjelaskan bagaimana spillover effect dari
sektor infrastruktur jalan dan jembatan di KBI tersebut mengalir ke rumahtangga di KTI, dengan efek global sebesar 0.037 dan persentase global sebesar 3.8.
Untuk jelasnya lihat Gambar 37.
Gambar 37. Diagram Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan KBI Terhadap Rumahtangga Kota Pendapatan
Tinggi di KTI
7.2. Analisis Jalur Struktural Sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan