bukan penerima upah dan gaji 70 dan 71. Sedangkan di KBI, faktor produksi yang dilibatkan selain tenaga kerja 5 dan 6 juga ada faktor produksi kapital 17.
Salah jalur yang menarik juga untuk dibahas adalah jalur struktural yang menggambarkan adanya efek interregional atau spillover effect. Baik di KTI
maupun KBI, sebelum efek global dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan diterima oleh rumahtangga, khususnya rumahtangga kota pendapatan tinggi,
ternyata lebih dahulu melewati aktifitas produksi dari sektor yang lain. Untuk KBI, spillover effect yang dipancarkan ke rumahtangga kota pendapatan tinggi
KTI 89 terlebih dahulu harus melalui sektor pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 99. Sedangkan KTI, spillover effect dipancarkan melalui
sektor pengilangan minyak bumi 35 KBI terlebih dahulu sebelum melewati faktor produksi kapital 17 di KBI yang kemudian ke rumahtangga kota KBI.
7.4. Rangkuman
Kebijakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mampu meningkatkan pendapatan rumahtangga. Efek multiplier dari suatu kebijakan
sebagaimana yang dijabarkan dalam SPA dipancarkan paling kuat melalui faktor- faktor produksi tenaga kerja dan modal sebelum sampai ke rumahtangga. Analisis
jalur struktural telah menggambarkan aliran pendapatan ke rumahtangga sebagai dampak dari dana stimulus yang diinjeksi ke suatu sektor pembangunan. Seberapa
jauh sebenarnya peranan dari sektor pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dalam meningkatkan pendapatan rumahtangga dan kelompok
rumahtangga mana saja yang paling banyak merasakan manfaatnya. Pengaruh intraregional KBI dan KTI serta Golongan rumahtangga kota
dan golongan rumahtangga daerah pedesaan, menggambarkan hasil yang sama
golongan rumahtangga pendapatan tinggi yang paling banyak memperoleh pengaruh global dari efek dana stimulus ke sektor pembangunan infrastruktur
jalan dan jembatan, disusul dengan rumahtangga pendapatan menengah dan terakhir rumahtangga pendapatan rendah. Golongan rumahtangga kota pendapatan
tinggi mendapat efek global yang tertinggi diantara semua golongan rumahtangga kota maupun desa yakni sebesar 0.517 rupiah, sedangkan yang terrendah adalah
golongan rumahtangga desa pendapatan rendah akan memperoleh efek kenaikan pendapatan dari dana stimulus yang diinjeksi ke sektor pembangunan infrastruktur
jalan dan jembatan sebesar pengaruh global yakni 0.054 rupiah. Jalur struktural pengaruh global interregion berdasarkan pengolahan data
dengan SPA mendeteksi jalur yang menggambarkan terjadinya spillover effect dari sektor infrastruktur jalan dan jembatan di KBI ke rumahtangga di KTI dan
KTI ke rumahtangga KBI. Spillover effect dari sektor pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dari KTI terhadap rumah tangga KBI efek gobal interregional
yang dipancarkan 0.125, dan persentase global sebesar 2.1 lebih besar daripada spillover effect dari KBI terhadap rumahtangga KTI dengan efek global sebesar
0.037, dan persentase global sebesar 3.8.
VIII. DAMPAK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN TERHADAP