Pendalaman Peneguhan Beriman Berarti Melaksanakan Perintah Allah

198 Buku Guru Kelas II SD Langkah Kedua Menggali Pengalaman Kitab Suci Cerita Guru menceritakan kisah Abraham mengorbankan anaknya ber- dasarkan Kitab kejadian 22: 1-19. Pada suatu senja Abraham duduk di depan rumahnya. Ia termenung dan berpikir, “Janji Allah akan memberikan keturunan yang banyak belum terwujud dan tidak mungkin terwujud sebab aku sudah tua begitu juga Sara isteriku. Namun, aku tetap percaya akan janji Tuhan.” Pada suatu hari, Abraham kedatangan tiga orang tamu. Tamu itu sebenarnya adalah utusan Allah. Abraham tidak mengenal tamu itu, namun ia menyambut mereka dengan ramah dan menghidangkan makanan serta minuman kepada mereka. Selesai makan, tamu itu berkata, “di mana Sara isterimu?” Abraham menjawab, “di dalam rumah”. Berkatalah tamu itu kepada Abraham, “Tahun depan kami akan kembali dan pada waktu itu Sara isterimu akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Sara yang ada di dalam rumah tersenyum mendengar perkataan tamu- nya itu, ia berkata dalam hati, “Aku sudah tua dan layu, bagaimana mung- kin dapat mengandung dan melahirkan?” Tamu itu berkata, “Mengapa Sara tersenyum? Sungguh, tahun depan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Setelah berkata demikian ketiga tamu itu berpamitan. Apa yang dikatakan tamu itu benar terjadi. Pada hari tuanya, Sara mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nam Ishak. Allah setia dan menepati janjinya. 199 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Abraham dan Sara sangat gembira mendapat Ishak di usia tuanya. Mereka sangat mengasihi Ishak. Tetapi kegembiraan Abraham dan Sara tidak berlangsung lama. Ketika Ishak bertambah besar, pada suatu malam, tiba-tiba Abraham mendengar suara Allah. Allah berkata kepada Abraham,”Abraham, ambillah Ishak anakmu itu dan bawalah ke tanah Moria. Persembahkanlah dia sebagai korban bakaran kepada-Ku.” Itu berarti Abraham diminta untuk menyembelih Ishak dan membakarnya sebagai persembahan kepada Allah. Abraham sangat terkejut. Abraham sangat mencintai Ishak. Ia berkata kepada Allah, “Ya Allah, Ishak adalah satu-satunya anakku. Dia satu-satunya anakku. Dia satu- satunya sumber harapanku untuk mendapat keturunan sebanyak bintang di langit.” Abraham sedih sambil memandang wajah Ishak yang tertidur pulas. Abraham sangat mencintai Ishak, tetapi ia lebih menaati perintah Allah. Keesokan harinya, Abraham membelah kayu bakar, menyiapkan pisau dan api Abraham mengajak Ishak serta dua hambanya ke tanah Moria. Di kaki gunung Moria, Abraham memerintahkan kedua hambanya untuk berhenti dan menunggu, sedangkan ia dan Ishak meneruskan perjalanan ke puncak gunung. Abraham meletakkan kayu bakar di pundak Ishak, sedang ia sendiri membawa pisau dan api. Di tengah perjalanan Ishak bertanya, “Ayah, kita sudah membawa api, pisau, dan kayu bakar, tetapi mana anak domba untuk kurban bakaran itu?” Sahut Abraham, “Allah akan menyediakannya, anakku.” 200 Buku Guru Kelas II SD Tak lama kemudian sampailah mereka di tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham mengumpulkan batu-batu yang ada di situ dan membuat altar dari batu-batu tersebut. Kemudian, ia menyusun kayu bakar di atas altar. Abraham mengambil pisau dan siap menyembelih Ishak. Tiba-tiba terdengarlah suara malaikat Tuhan, “Abraham....Abraham...., jangan bunuh anak itu. Sekarang Tuhan tahu bahwa engkau setia dan taat pada kehendak Allah. Abraham tidak jadi menyembelih Ishak. Segera dilepaskannya ikatan Ishak dan diturunkannya dari meja altar. Tiba-tiba Abraham mendengar suara anak domba. Abraham menoleh dan melihat seekor anak domba jantan di belakangnya yang tanduknya tersangkut di semak-semak. Abraham segera mengambil anak domba itu, dan berkata kepada Ishak, “Anakku, inilah domba yang disediakan Allah untuk korban kita.” Abraham menyembelih domba itu, dan mengorbankannya sebagai persembahan pengganti Ishak, anaknya. Setelah selesai mempersembah- kan korban, mereka turun dan pulang.

2. Pendalaman

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendalami isi atau pesan dari cerita Abraham mempersembahkan Ishak, sebagai contoh: a. Mengapa Abraham mau mengorbankan anaknya Ishak? b. Bagaimana perasaan ketika menaati perintah orangtua? c. Bagaimana pengalaman saat menerima tugas dari orangtua dan guru? 201 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan dan jawaban peserta didik. Abraham mau mengorbankan anaknya Ishak karena taat kepada kehendak Allah. Ia menjadi teladan ketaatan karena sungguh-sungguh mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah. Atas tindakan- tindakan Abraham itu, Abraham dikenal sebagai “Bapa orang beriman”. Maka menurut teladan Bapa Abraham, beriman itu berarti mau melaksanakan perintah Allah. Anak-anak sering tidak taat pada perintah dan nasihat orangtuanya. Perintah dan nasihat orangtua tidak didengar dan dilaksanakan. Orangtua pasti bahagia jika anak-anaknya menaati perintah dan nasihatnya. Demikian juga dengan anak-anak, pasti akan bahagia dan bangga karena taat pada orangtua yang mencintainya. Langkah Ketiga Refleksi dan Aks

1. Refleks

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalaman- nya dengan pengalaman Kitab Suci “ Sudahkah aku mentaati pesan dan nasehat orangtuaku?”