Cerita Beriman Berarti Melaksanakan Perintah Allah

197 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. Pendalaman

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, misalnya: a. Apa pesan dari petani kepada anak-anaknya? b. Bagaimana sikap yang baik apabila dipesan oleh orangtua?

4. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan dan jawaban peserta didik. Ketiga anak petani itu mematuhi pesan ayahnya. Meskipun semula mereka mengira pesan ayahnya salah. Karena hampir semua lahan sudah mereka cangkul, tetapi mereka tidak menemukan harta karun itu, yang terjadi adalah pohon-pohon anggur yang ada dikebun tersebut berbuah lebat. Akhirnya mereka menyadari harta karun itu adalah panenan anggur. Panenan yang melimpah itu berkat kerja keras mereka mencangkul tanah di sekitar pohon anggur. Kita selalu diberi pesan dan nasihat oleh orangtua kita. Maksud pesan dan nasihat itu supaya kita tumbuh dan berkembang menjadi orang yang baik. 198 Buku Guru Kelas II SD Langkah Kedua Menggali Pengalaman Kitab Suci Cerita Guru menceritakan kisah Abraham mengorbankan anaknya ber- dasarkan Kitab kejadian 22: 1-19. Pada suatu senja Abraham duduk di depan rumahnya. Ia termenung dan berpikir, “Janji Allah akan memberikan keturunan yang banyak belum terwujud dan tidak mungkin terwujud sebab aku sudah tua begitu juga Sara isteriku. Namun, aku tetap percaya akan janji Tuhan.” Pada suatu hari, Abraham kedatangan tiga orang tamu. Tamu itu sebenarnya adalah utusan Allah. Abraham tidak mengenal tamu itu, namun ia menyambut mereka dengan ramah dan menghidangkan makanan serta minuman kepada mereka. Selesai makan, tamu itu berkata, “di mana Sara isterimu?” Abraham menjawab, “di dalam rumah”. Berkatalah tamu itu kepada Abraham, “Tahun depan kami akan kembali dan pada waktu itu Sara isterimu akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Sara yang ada di dalam rumah tersenyum mendengar perkataan tamu- nya itu, ia berkata dalam hati, “Aku sudah tua dan layu, bagaimana mung- kin dapat mengandung dan melahirkan?” Tamu itu berkata, “Mengapa Sara tersenyum? Sungguh, tahun depan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Setelah berkata demikian ketiga tamu itu berpamitan. Apa yang dikatakan tamu itu benar terjadi. Pada hari tuanya, Sara mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nam Ishak. Allah setia dan menepati janjinya.