Pendalaman Berdoa Kepada Allah

225 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

4. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan dan jawaban peserta didik. Santa Theresia mengajarkan bahwa kita harus memiliki kepercayaan yang besar akan kasih penyelenggaraan Tuhan bagi kita. Ia menulis bahwa seseorang yang memiliki Tuhan, tidak kekurangan suatu apa pun. Tuhan saja sudah cukup. Santa Theresia menjelaskan arti doa sebagai ungkapan hati, suatu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah pencobaan dan di tengah kegembiraan. Dalam Kitab Suci Yesus telah mengajar dan memberikan contoh bagaimana berdoa. Langkah Kedua Menggali Pengalaman Kitab Suci

1. Cerita

Guru menceritakan kisah Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa bdk. Matius 6:5-13. Pada suatu hari, murid-murid Yesus berkata, “Tuhan ajarilah kami berdoa.” Lalu Yesus mengajar mereka, kata-Nya: “Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang-orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 226 Buku Guru Kelas II SD Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu, berdoalah demikian: Bapa kami yang ada di Surga Dimuliakanlah nama-Mu Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu Di atas bumi seperti di dalam Surga Berilah kami rezeki pada hari ini Dan ampunilah kesalahan kami Seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. Kalau kamu mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Bapamu yang di surga pun akan mengampuni kesalahanmu. Tetapi kalau kamu tidak mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu di Surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.