Bercerita Kisah Kain dan Habel

65 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Lalu Tuhan berkata, “Mengapa engkau melakukan hal yang mengerikan itu? Darah adikmu berseru kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang terkutuklah engkau terbuang jauh dari tanah yang telah menyerap darah adikmu. Engkau tak bisa lagi mengusahakan tanah. Jika engkau bercocok tanam, tanah tidak akan menghasilkan apa-apa; engkau akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi.” Maka kata Kain kepada Tuhan, “Hukuman itu terlalu berat, saya tak dapat menanggungnya. Engkau mengusir saya dari tanah ini, jauh dari kehadiran-Mu. Saya akan menjadi pengembara yang tidak punya tempat tinggal di bumi, dan saya akan dibunuh oleh siapa saja yang menemukan saya.” Tetapi Tuhan berkata, “Tidak, engkau tidak akan dibunuh. Barangsiapa yang membunuh engkau akan mendapat pembalasan tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain supaya siapa saja yang bertemu dengan dia tidak membunuhnya. Lalu pergilah Kain dari hadapan Tuhan dan tinggal di tanah Nod, di sebelah timur Eden.

3. Pendalaman

Guru mengajak peserta didik untuk menanggapi kisah Kain dan Habel dengan bertanya, mengungkapkan perasaannya, atau menceritakan kembali peristiwa itu dengan caranya sendiri, misalnya: a. Mengapa Tuhan senang pada persembahan Habel? b. Mengapa Tuhan menolak persembahan Kain? c. Ceritakan kembali apa yang terjadi ketika Kain marah? 66 Buku Guru Kelas II SD d. Bagaimana perasaanmu jika melihat orang memberi persembahan dengan bersungut-sungut? e. Bagaimana sebaiknya persembahan yang kita berikan pada Tuhan?

4. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, ungkapan perasaan dan komentar peserta didik, misalnya: Tuhan senang menerima persembahan Habel karena ia memberi yang terbaik untuk Tuhan. Tuhan menolak persembahan Kain karena ia memberi tidak sepenuh hati. Sepantasnya kita meniru sikap Habel bila memberi persembahan kepada Tuhan. Habel memberi dengan senang hati dan sikap hormat. Bila kita memberi kepada Tuhan atau kepada sesama, berilah dengan senang hati. Tuhan akan memberi rejeki yang lebih banyak bila kita rajin berbagi kepada sesama dengan senang hati. Langkah Ketiga Refleksi dan Aksi

1. Refleksi

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pngalamannya dengan pengalaman Kitab Suci ● Apakah aku ikhlas saat memberi kolekte di gereja?