93
15. 1
1 2
2 2
2 3
16. 2
2 2
2 3
4 4
17. 1
2 2
2 3
3 4
18. 1
2 2
2 3
3 4
19. 1
1 1
2 2
2 3
20. -
- 2
1 3
3 4
21. 1
1 2
2 2
3 4
Rata-rata 1,36
1,45 1,76
1,85 2,47
2,90 3,52
Keterangan : Penilaian keaktifan dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4.
Dari tabel di atas dapat diketahui adanya peningkatan sikap positif dari peserta didik selama mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Jerman menggunakan gambar. Berikut adalah Grafik peningkatan keaktifan peserta didik.
Gambar 3. Grafik Peningkatan Keaktifan Peserta Didik
B. Pembahasan
1. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman melalui
Penggunaan Media Gambar Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Temanggung.
Tindakan yang diberikan dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara telah dilaksanakan dengan baik. Penggunaan gambar terbukti dapat
meningkatkan prestasi keterampilan berbicara bahasa Jerman dan keaktifan
SKOR KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
1 2
3 4
5
Observasi P3
P6 Skor Sikap
Peserta Didik
94
peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari kenaikan prestasi keterampilan berbicara peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran. Sebelum diberi tindakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara
bahasa Jerman melalui gambar, peserta didik cenderung pasif di kelas karena peserta didik merasa kesulitan dalam belajar bahasa Jerman. Banyak kosakata
yang kurang mereka pahami sehingga berpendapat bahwa bahasa Jerman itu sulit. Peserta didik juga kesulitan dalam mengucapkan kosakata bahasa Jerman. Namun
setelah penggunaan gambar dan latihan pengucapan kata yang diajarkan guru kesulitan tersebut dapat diatasi. Mereka lebih mudah mempelajari kosakata baru
dengan menggunakan gambar karena memberi pemahaman secara visual. Dengan demikian peserta didik lebih berani dan percaya diri dalam berbicara bahasa
Jerman karena terbantu oleh adanya gambar. Gambar membantu merangsang kreatifitas peserta didik ketika berbicara menggunakan bahasa Jerman sesuai
tema. Peserta didik merasa keterampilan berbicara mereka meningkat setelah diajar dengan menggunakan gambar karena peserta didik merasa senang dan tidak
bosan ketika belajar menggunakan gambar. Sehingga mereka lebih mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan guru. Pernyataan peserta didik yang
mendukung hal tersebut adalah tentu setelah menggunakan media gambar ini, keterampilan berbicara saya lebih meningkat. Sebelumnya yang hanya
menggunakan metode-metode biasa. Peningkatan prestasi keterampilan berbicara dapat dilihat dari tingkat kenaikan nilai tes berbicara peserta didik. Sebelum diberi
95
tindakan nilai keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik adalah 7,67. Setelah siklus I dilaksanakan meningkat menjadi 8,9. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa persentase kenaikan dari sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 16,03.
Pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 26,96 menjadi 10,42.
2. Peningkatan Keaktifan melalui Penggunaan Media Gambar Peserta
Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Temanggung
Dalam jalannya proses pembelajaran terdapat beberapa peserta didik yang kurang paham dengan pelafalan bahasa jerman dan kurang menguasai kosakaata
sehingga nilainya menurun. Hal itu dapat terjadi karena peserta didik tersebut kerap meninggalkan pelajaran untuk mengikuti kegiatan diluar sekolah. Namun
kekurangan tersebut dapat diatasi dengan melanjutkan tindakan pada siklus II. Pada siklus II ini prestasi keterampilan berbicara lebih baik karena tema yang
diberikan lebih menarik dan mudah dipahami. Tema yang diberikan pada siklus II ini masih sama yaitu Altagsleben namun dengan sub tema yang berbeda Essen
und Trinken yang terbagi dalam 4 pertemuan dengan 3 materi yang berbeda. Pada
pertemuan pertama materinya adalah Einkaufen, pertemuan kedua adalah Lieblingsessen und Lieblingsgetränk
dan pertemuan ketiga adalah Im Restaurant. Selain itu, gambar juga menumbuhkan motivasi dan semangat peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jerman karena dengan gambar peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
peserta didik merasa rileks menerima pelajaran. Suasana pembelajaran di kelas
96
juga lebih menyenangkan. Gambar membantu peserta didik merangsang kreativitas dalam berbicara, sehingga gambar membuat peserta didik aktif.
Berikut ini adalah kutipan angket refleksi II dari peserta didik yang mendukung pernyataan tersebut,
„Lebih asyik dan mungkin dengan adanya media gambar kami lebih cepat paham dan dapat langsung mempraktekkan“ „Saya bisa mengerti nama-nama suatu barang dalam
bahasa Jerman dan bisa lebih lancar lagi dalam keterampilan berbicara“
Keaktifan peserta didik meningkat. Peserta didik jadi lebih berani bertanya ataupun menyatakan pendapatnya ke guru. Dari pertemuan pertama ke pertemuan
selanjutnya dapat dilihat peningkatannya, hal tersebut jika dipersentasekan adalah sebagai berikut a Dari siklus I ke siklus II pertemuan 1 terdapat peningkatan
sebesar 8,33 b Siklus II pertemuan 1 ke pertemuan 2 terdapat peningkatan sebesar 17,40 c Siklus II pertemuan 2 ke pertemuan 3 peningkatan sebesar
21,37. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ada kenaikan ke arah yang lebih baik.
C. Tanggung Jawab Guru
Penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan
Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Temanggung melalui
Gambar“ telah dilaksanakan dalam dua siklus dan memberikan pengaruh positif terhadap proses pembelajaran bahasa Jerman
khususnya pembelajaran keterampilan berbicara. Adapun segala kekurangan yang masih terdapat dalam penelitian ini menjadi tanggung jawab guru yang
97
bersangkutan. Penelitian ini agar menjadi pertimbangan untuk melanjutkan dan memperbaiki gambar agar lebih bervariasi dan dapat diterapkan dalam
pembelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 3 Temanggung.
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Peneliti merupakan peneliti pemula oleh karena itu penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan.
2. Keterbatasan waktu penelitian yang diberikan oleh guru karena mendekati
UAN bagi kelas XII dan Tes Kenaikan Kelas bagi kelas X dan XI. Hal itu dimungkinkan hasil yang diperoleh belumlah optimal, karena terbatasnya
waktu yang diberikan untuk penelitian ini. 3.
Terdapat beberapa peserta didik yang sering tidak hadir dalam pembelajaran. Keterbatasan sumber daya, media dan tenaga serta biaya peneliti, hal tersebut
mempengaruhi hasil dari penelitian ini. 4.
Instrumen yaitu angket, wawancara, observasi, dan tes berbicara.