Wawancara Guru KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Angg : ee mungkin gambarnya saya perjelas lagi ya bu ya..hehe Tut
: mungkin untuk gambarnya hanya ada satu yang lebih jelas lagi kemudian narasinya seperti apa. Nha itu mungkin lebih mendukung, kemudia mungkin
gambar yang berhubungan itu juga kita kadang-kadang bingung masuknya itu mana pintu utamanya jadi sulit untuk menggambarkan mana sebelah kanan mana
sebelah kiri.
Angg : untuk anak-anaknya bagaimana bu, keaktifan mereka itu gimana bu? Tur
: kalo dilihat tadi anaknya lebih bagus, istilahnya lebih begeistert, lebih mau bekerja sama tetapi hanya pesan yang terakhir tadi itu seakan-akan kita tergesa-
gesa.
Angg : kemudian untuk keterampilan berbicaranya itu? Tut
: kalo untuk keterampilan berbicaranya kalo Aussprachenya lumayanlah, tapi masih jauh dari sempurna, kemudian yang terpenting dalam berbicara gausah
melihat tentang gramatikalnya yang penting bisa meresponnya, jadi apa yang diingikan itu langsung terespon, itu. Atau mungkin ada pendapat dari zuma?
Angg : ya menurut saya siswa mampu menangkap maksut dan mampu menjawabnya dengan benar.
Tut : dalam berbicara kalo menurut saya itu yang bagus yang ditekankan adalah itu
mampu merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru atau mungkin oleh teman yang lain kalau dalam berbicara.
Angg : iya bu. Oke mungkin cukup untuk hari ini terima kasih untuk hari ini bu. Tut
: dan sampai besok, sama sama.
Wawancara 3 Refleksi I Pelaksanaan
: Senin, 9 Maret 2015 Waktu
: 13.40 WIB Responden
: Guru bahasa Jerman SMA Negeri 3 Temanggung Angg
: Peneliti Tut
: Guru bahasa Jerman SMA Negeri 3 Temanggung
Angg : Selamat Siang bu Tutik. Tut
: Siang. Angg : Saya mau tanya bu, saat ini kan post Test untuk Refleksi. Bagaiman kemarin
pembelajaran bahasa Jerman dengan media gambar? Tut
: Kalau dengan menggunakan media gambar jelas anak-anak lebih tertarik, kemudian tadi sudah melaksanakan Post Test, ternyata mereka bisa, cuman yang
menjadi masalah kan kosakatanya itu mereka tidak menguasai. Ya karena kalau memang belajar bahasa dituntut ekstra untuk belajar kosakata, jadi menurut saya
anak-anak sudah lumayanlah tapi belum maksimal. Kemudian untuk belajar kosakata kan juga perlu proses, mungkin kemarin anggi ngasih ini kemudian
anak-anak tidak benar mempersiapkan karena anak-anak mempunyai beban banyak di SMA.
Angg : ohya begitu bu, dan untuk melanjutkan ke siklus II ini bagaimana bu? Tut
: Siklus II itu berlanjut kembali, mudah-mudahan nanti hasilnya lebih maksimal. Mungkin dengan ketelatenan tugas dan kontrol mungkin mereka lebih terkontrol.
Angg : lalu untuk media gambarnya dibagaimanakan bu? Supaya mereka bisa belajar kosakata untuk digunakana keterampilan berbicaranya.
Tut : pengalaman saya waktu penataran itu kita menggunakan kartu domino jadi ada
gambar kemudian belakangny ada kata, jadi kita bermain kartu, kemudian kita bertanya pada anak. „Was ist das?“ itu mungkin lebih menarik.
Angg : Ohya bu. Lalu temanya apa bu? Tut
: Essen und Trinken. Karena tema sekarang kan hanya Alltagsleben. Kita mungkin berbelanja atau di Cafe atau sesuaikan saja.
Angg : kalau begitu besok lanjut ke siklus II. Terima kasih bu. Tut
: Terima kasih kembali.
Wawancara 4 Refleksi II Pelaksanaan
: Rabu, 8 April 2015 Waktu
: 13.40 WIB Responden
: Guru bahasa Jerman SMA Negeri 3 Temanggung Angg
: Peneliti Tut
: Guru bahasa Jerman SMA Negeri 3 Temanggung
Angg : selamat siang bu tutik. Tut
: selamat siang anggi. Angg : Bu, bagaimana jalannya pembelajaran dengan menggunakan media gambar di
siklus II ini bu? Tut
: kalo yang di siklus II ini tentu saja mata pelajaran berlangsung lebih menarik, kemudian anak-anak lebih begeistert istilahnya, karena materinya lebih menarik
dan mereka lebih banyak menghafalkan kosakata dengan bantuan gambar, otomatis mereka lebih cepet mengetahuinya daripada hanya menggunakan yang
tradisional.
Angg : ohya bu, lalu bagaimana keaktifan anak-anak di kelas dengan menggunakan media gambar?
Tut : selama yang saya amati di siklus II anak-anak lebih antusias dan mereka itu
lebih kreatif, lebih spontan kemudian mereka yang penting adalah mereka lebih percaya diri untuk mengungkapkan sesuatu.
Angg : oow begitu ya buk. Lalu bagaimana kemampuan berbicara anak-anak bu?
Tut : kalo kemampuan berbicara tentu saja lebih meningkat daripada di siklus I
karena mereka sudah terbiasa dengan kondisi ini, kemudian penguasaan kosakata juga lebih bagus sehingga mereka tadi lebih selbbewusst lah, lebih percaya diri.
Angg : syukurlah. Lalu apa saran ibu untuk kelanjutan proses pembelajaran bahasa Jerman ini bu?
Tut : supaya anak-anak lebih meningkat itu lebih banyak memberikan kosakata,
karena kosakata memegang peranan yang sangat penting, kemudian dengan gambar yang ada dan metode efektif dan efisien anak-anak akan percaya diri
mngungkapkan sebuah kalimat dan pendapat karena dalam mempelajari bahasa yang lebih utama adalah bagaimana bisa mengungkapkan dan dapat dimengerti
orang lain.
Angg : ohya bu, terima aksih atas sarannya. Tut
: sama-sama.