Tempat dan Waktu Penelitian

32 mengamati keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman di kelas. Aspek yang diamati adalah 1 Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan. Pekerjaan orang lain. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti terlihat beberapa peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru yang menggunakan media gambar. Peserta didik memperhatikan dan menganalisis gambar yang diberikan oleh guru. Kemudian peserta didik mendeskripsikan gambar secara lisan. Terdapat beberapa peserta didik yang acuh tidak memperhatikan guru dan asyik bermain di bangku belakang. 2 Oral activities , seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti, terlihat peserta didik bertanya kepada guru jika tidak jelas terhadap materi yang disampaikan, namun masih banyak peserta didik yang malu dan tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Hal itu disebabkan karena kurangnya latihan keterampilan berbicara, 3 Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. Dari pengamatan terhadap aspek ini, terlihat peserta didik menanggapi pertanyaan guru dengan baik, dan 4 Emotional activities , seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Hasil pengamatan peneliti, peserta didik merasa bersemangat mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman dengan menggunakan media gambar. Penggunaan media gambar menambah motivasi dan minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran. 33 4 Refleksi Refleksi merupakan tahap evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh guru. Peneliti dan guru berdiskusi tentang kekurangan yang masih terdapat dalam tindakan yang dilaksanakan. Peneliti dan guru berdiskusi untuk merancang tindakan selanjutnya untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada tindakan sebelumnya. Jika pelaksanaan siklus I sudah berjalan lancar namun dalam siklus I masih terdapat kelemahan. Peserta didik belum maksimal dalam mengembangkan keterampilan berbicara. Terdapat beberapa peserta didik yang masih salah melafalkan kosakata, contohnya terdapat peserta didik yang salah dalam negucapkan kata “groβ” jadi “grob”. Peserta didik juga kesulitan mengucapkan kata yang mengandung huruf “sch”. Keaktifan eserta didik juga belum terlihat meningkat secara signifikan. Masih terdapat beberapa peserta didik yang pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kelemahan yang terjadi pada siklus II, maka peneliti dan guru berdiskusi untuk mengatasi kelamahan tersebut. Pada siklus selanjutnya guru menambah latihan-latihan berbicara untuk peserta didik. Guru menggunakan teknik pengulangan, yakni peserta didik mengucapkan kembali apa yang diucapkan guru, sehingga peserta didik terbiasa dengan pelafalan maupun pengucapan bahasa Jerman. Selain itu guru juga menambah jumlah gambar yang diberikan kepada peserta didik agar peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Peserta didik menjadi lebih aktif lagi dan lebih percaya diri berbicara menggunakan bahasa Jerman.