Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Disain Penelitian

37 Tabel 3.2 Indikator Soal Indikator Komunikasi Indikator Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Nomor Soal Menyatakan situasi, gambar, atau diagram ke dalam model matematik. Siswa dapat menerapkan konsep fungsi dalam menyatakan situasi matematis ke dalam model matematis 1, 2 Siswa dapat menentukan rumus fungsi dari situasi yang diketahui 5, 8 Siswa dapat membuat pasangan berurutan dari situasi yang diketahui 10 Menjelaskan ide dan situasi matematika secara tulisan . Siswa dapat menjelaskan fungsi dan bukan fungsi dari situasi matematis 3, 4 Siswa dapat menjelaskan situasi matematis menggunakan diagram dan grafik 6,7, 9 Jumlah 10 soal Tabel 3.3 7 Pedoman Penskoran Skor Rubrik Penilaian 4 Jawaban pada hasil akhir tepat, konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal tepat 3 Jawaban secara umum benar, tetapi hanya terdapat sedikit kesalahan pada hasil akhir penyelesaian, dan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal sebagian besar tepat 2 Jawaban kurang tepat, terdapat banyak kesalahan perhitungan dan konsep yang digunakan kurang lengkap 1 Memberikan jawaban, tetapi jawaban yang diberikan salah, konsep yang digunakan sangat terbatas Tidak ada responjawaban Sebelum memberikan tes, instrumen ini harus diuji coba terlebih dahulu untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya. Selain untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen, instrumen ini juga harus diuji tingkat kesukaran dan daya pembedanya. 7 Gusni Satriawati, “Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP”, Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. 1, Juni 2006, h. 112-113 38

G. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu derajat ketetapan intrumen, maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. 8 Uji validitas digunakan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. 9 Adapun uji validitas yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal atau validitas item tes dalam penelitian ini yaitu korelasi product moment dengan angka kasar. 10 √{ }{ } Keterangan: = Koefisien korelasi antara variable X dan Y X = Skor butir soal Y = Skor total N = banyaknya siswa Setelah diperoleh harga , dilakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dengan . Harga dapat diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya menggunakan rumus df = n – 2 pada taraf signifikansi α = 0.05 Kriteria Pengujiannya: Jika , maka soal tersebut valid Jika , maka soal tersebut tidak valid Setelah dilakukan pengujian validitas pada siswa kelas IX, terdapat 2 soal yang tidak valid karena r XY r tabel sehingga soal ini tidak tidak valid dan tidak dipakai dalam pengujian post test. Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel berikut 8 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, cet. ke 1, h. 245 9 Dr. Husein Umar, S.E., MBA, M.M, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, cet ke-2, h,59 10 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. ke 1, h.87

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe match mine terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa (quasi eksperimen di SMP Islam al-azhar)

11 106 89

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW (QD) PADA MATERI KESEBANGUNAN BAGI SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 PANCUR BATU.

2 8 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 62

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN VISUAL THINKING DISERTAI AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

2 6 77

PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN HABITS OF MIND SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMP di Kota Tangerang.

4 9 48

PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

1 3 62

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6