Varians Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Kontrol

54

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk menganalisis kemampuan komunikasi siswa.

a. Uji Normalitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Uji normalitas yang dilakukan adalah uji chi square . Uji normalitas ini digunakan untuk megetahui apakah data yang diteliti berasal dari data normal atau tidak. Kriteria yang dipakai yaitu hitung tabel dengan taraf signifikansi 5 1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Hasil perhitungan pada kelas eksperimen diperoleh hitung = 6,12 dengan tabel = 9,49 untuk jumlah sampel 44 siswa dan banyak kelas 7 dengan taraf signifikansi = 5. Perolehan hitung kurang dari sama dengan tabel 6,12 9,49 maka H diterima, artinya data pada kelompok eksperimen berdistribusi normal 2. Uji Normalitas Kelompok Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh hitung = 6,21 dengan tabel = 9,49 untuk jumlah sampel 44 siswa dan banyak kelas 7 dengan taraf signifikansi = 5. Perolehan hitung kurang dari sama dengan tabel 6,21 9,49 maka H diterima, artinya data pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasil uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat melalui tabel berikut. 55 Tabel 4.7 Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok N Taraf Signifikan   hitung   tabel Kesimpulan Eksperimen 44 0,05 6,12 9,49 Berdistribusi normal Kontrol 44 0,05 6,21 9,49 Karena 2  hitung pada kedua kelas kurang dari 2  tabel maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Uji homogenitas dipakai untuk mengetahui apakah data kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen atau heterogen. Dalam pengujian ini menggunakan uji F. Kriteria pengujian yang digunakan pada kedua kelompok yaitu apabila maka data berasal dari populasi yang homogen. Hasil perhitungan varians pada kelas eksperimen adalah 216,63 sedangkan varians kelas kontrol adalah 199,46. Dari penghitungan diperoleh F hitung = 1,09 dengan taraf signifikansi 0,05, db pembilang 43 dan db penyebut 43 diperoleh F tabel = 1,66. Dari hasil perhitungan, diperoleh F hitung F tabel 1,09 1,66, maka H diterima atau varians kedua populasi berasal dari populasi yang homogen Untuk lebih jelas hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini 56 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Karena F hitung kurang dari F tabel 1,09 1,66 maka H diterima, artinya kedua varians homogen.

c. Hasil Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan uji normalitas dan homogenitas, data berdistribusi normal dan data berasal dari polpulasi yang homogen. Untuk menguji perbedaan rata-rata dari kelas eksperimen dan kontrol digunakan uji t. Setelah diuji dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan db 86, diperoleh t hitung = 2,77. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. 9 Hasil Uji Hipotesis Dari tabel diatas terlihat bahwa t hitung t tabel 2,77 1,66 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan taraf signifikansi 0,05. Berikut sketsa kurva untuk menunjukkan daerah penolakan hipotesis: Kelas Jumlah Sampel Varians s 2 F Kesimpulan Hitung Tabel 05 ,   Eksperimen 44 216,63 1,09 1,66 Terima H Kontrol 44 199,46 Kelas t hitung t tabel α=0.05 Kesimpulan Eksperimen 2,77 1,66 Tolak Ho Kontrol 57 1,66 2,77 Gambar 4.5 Kurva Uji Hipotesis Statistik Berdasarkan gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan strategi konvensional.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan ekspositori. Berikut ini adalah analisis kemampuan komunikasi siswa pada tiap indikator.

1. Analisis

Kemampuan Komunikasi Matematis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan urian dan hasil uji yang telah dilakukan, terdapat perbedaan hasil antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil belajar kelompok

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe match mine terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa (quasi eksperimen di SMP Islam al-azhar)

11 106 89

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW (QD) PADA MATERI KESEBANGUNAN BAGI SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 PANCUR BATU.

2 8 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 62

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN VISUAL THINKING DISERTAI AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

2 6 77

PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN HABITS OF MIND SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMP di Kota Tangerang.

4 9 48

PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

1 3 62

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6