Teori Pembelajaran Kognitif Teori Pembelajaran

12 f. Menggunakan advance organizer dengan cara membuat rangkuman g. Memfasilitasi peserta didik untuk memahami konsep dan prinsip dengan fokus pada hubungan antara konsep yang ada h. Mengevaluasi proses dan hasil belajar Pada pembelajaran kognitivistik siswa menjadi lebih kreatif dan mandiri, siswa lebih memahami bahan ajar secara mudah, namun sulit untuk dipraktekan khususnya untuk tingkat lanjut. Jadi, teori kognitivistik adalah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan cara megaitkan contoh atau bahan yang disediakan oleh pengajar sehingga siswa dapat menemukan konsep atau ide yang dimaksud dari contoh yang disediakan.

1.2.2. Teori Pembelajaran Konstruktivisme

Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. 15 Dengan bantuan struktur kognitifnya ini, subjek menyusun pengertian realitasnya. Pada teori konstruktivisme, siswa harus mendapatkan penekanan, mereka harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka. Mereka juga harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Penekanan ini secara aktif perlu dikembangkan karena kreatifitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa. Teori konstruktivisme memiliki prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan yaitu bahwa guru tidak hanya memberikan sekedar pengetahuan kepada siswa namun siswa juga harus membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya. 16 Pada teori ini guru menjadi fasilitator untuk siswa, guru membantu siswa menemukan ide-ide mereka dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-ide mereka. Teori konstruktivisme yang terkenal adalah teori konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Lev Semenovich Vygotsky. 15 Op.cit,. h. 24 16 Trianto, Op.cit, h.28 13 Vygotsky mengatakan bahwa pengetahuan dan perkembangan kognitif terjadi melalui proses internalisasi atau penguasaan proses sosial. 17 Menurut konstruktivisme sosial, pengetahuan dibangun oleh peserta didik dan tidak dapat dipindahkan dari guru ke peserta didik melainkan dengan keaktifan peserta didik untuk menalar dan mengkonstruksi pengetahuannya. 18 Teori konstruktivisme sosial ini melandasi munculnya pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kontekstual. Pada teori ini peserta didik akan berpartisipasi dalam kegiatan sosial sehingga akan muncul pemaknaan atau konstruksi pengetahuan baru juga perubahan pengetahuan, maka dari itu muncul pembelajaran kooperatif yang mendasarkan pembelajaran pada pengelompokan siswa sehingga terjadi interaksi antar siswa yang menimbulkan pemaknaan pengetahuan baru juga perubahan pengetahuan dalam diri siswa. Proses konstuksi pengetahuan dilakukan melalui bantuan berupa petunjuk atau contoh yang akan membuat siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka dari contoh yang diberikan. Menurut konstrukstivisme, belajar adalah: 1. Proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan kelas 2. Mengubah informasi menjadi proses mental 3. Membangun pengertian dan pengetahuan dari pengalaman pribadi 4. Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama 5. Membangung pengetahuan baru dari fenomena lama 6. Proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata 7. Bersifat situasional, interaktif 8. Bekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi dirinya 9. Proses pribadi terus menerus untuk memonitor kemajuan belajar 17 Ridwan Abdullah Sani, op.cit, h. 19 18 Ibid, h.21 14

1.3. Konsep Pembelajaran Matematika

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu system atau proses membelajarkan peserta didik yang didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 19 Banyak ahli mengatakan bahwa Matematika adalah ratu sekaligus pelayan semua ilmu pengetahuan. 20 Sebagai ratu, Matematika seolah-olah menduduki tingkat paling utama dari semua ilmu dan sebagai pelayan, Matematika seolah-olah melayani ilmu-ilmu lainnya dalam penelitian dan pengembangan ilmu tersebut. Maka dari itu, jika ingin memasuki atau menguasai dunia ilmu pengetahuan, maka kita harus dapat mengenal Matematika. Pendidikan Dasar mengemban dua tujuan utama, yaitu mempersiapkan lulusanya untuk dapat hidup dalam masyarakat dan mempersiapkan lulusannya yang berpotensi untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. 21 Pendidikan Matematika di semua jenjang berorientasi mathematics for all, artinya semua siswa wajib ikut pembelajaran matematika karena pembelajaran matematika lebih ditekankan sebagai wahana pendidikan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik. Potensi yang dikembangkan termasuk kemampuan bernalar, kreatifitas, kemampuan memecahkan masalah, kebiasaan kerja keras dan mandiri, jujur, disiplin, memiliki sikap social yang baik seta berbagai keterampilan dasar yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran matematika diharapkan memiliki akhir dengan sebuah pemahaman siswa yang komprehensif dan holistic tentang materi yang telah dipelajari. Pada pembelajaran Matematika, tidak hanya siswa yang berperan aktif, namun guru juga harus ikut berperan agar pembelajaran Matematika dapat berjalan dengan baik. 19 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, Bandung: Refika Aditama, 2013, cet. 3, h. 3 20 Frans Susilo, Landasan Matematika, Yogyakarta: Gaha Ilmu, 2012, cet. 1 21 Asep Jihad, op.cit, h. 156 15

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

2.1. Kemampuan Komunikasi

Kata komunikasi merupakan terjemah dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat. Definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut bahasa dan istilah. Dari sudut bahasa, komunikasi dalam “Ensiklopedi Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin yaitu: 22 1. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberitahukan 2. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana 3. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun mayoritas 4. Communico, yang berarti membuat sama 5. Communication berasal dari kata lain Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Kemampuan komunikasi merupakan inti dari kecerdasan intrapersonal, untuk itu dalam pembelajaran seharusnya dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa. 23 Komunikasi menurut Hovland, mengatakan bahwa komunikasi adalah “The process by which an individuals the Communicator transmits stimuli usual Verbal Symbols to modify the behavior of other individuals Communicant ”. Yang berarti : “Proses dimana seseorang komunikator menyampaikan perangsang-perangsang biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang-orang lain komunikan. 24 22 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007. Cet. ke-1, h.19 23 Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematik Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012. Cet. ke-1, h. 29 24 Roudhonah, op.cit, h.20

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe match mine terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa (quasi eksperimen di SMP Islam al-azhar)

11 106 89

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW (QD) PADA MATERI KESEBANGUNAN BAGI SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 PANCUR BATU.

2 8 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 62

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN VISUAL THINKING DISERTAI AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

2 6 77

PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN HABITS OF MIND SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMP di Kota Tangerang.

4 9 48

PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

1 3 62

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

0 0 6