7
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA PERSERO DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PERTAMINA PERSERO AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2007 and 2006
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
41. PERISTIWA PENTING
SETELAH TANGGAL
NERACA lanjutan 41. SUBSEQUENT EVENTS continued
e. Restrukturisasi Piutang Usaha Perusahaan
lanjutan e.
Restructuring of
the Company’s
Receivables continued 2. Perusahaan
dengan PT
Garuda Indonesia Persero
2. The Company with PT Garuda Indonesia Persero
Pada tanggal
19 Oktober
2009, Perusahaan dan PT Garuda
Indonesia Persero Garuda telah menandatangani
Perjanjian Pengalihan
Hutang No. 1617C000002009-SO.
Berdasarkan perjanjian
ini, hutang
usaha Garuda
sebesar US76.484.912 nilai penuh atau setara Rp720.411 atas pembelian Avtur
dari Perusahaan untuk periode 1 Juni 2004 sampai dengan 30 Juni 2006 yang telah
dikonversikan menjadi pinjaman jangka panjang dikenakan suku bunga LIBOR
enam bulan ditambah 1,75 pertahun. Bunga terhutang setiap tanggal 30 Juni
dan 31 Desember, dimulai pada tanggal 31 Desember
2009. Jadwal
pembayaran kembali pinjaman adalah sebagai berikut:
1 dari pokok pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009, 5. dari pokok pinjaman
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 18,8 dari pokok pinjaman pada tanggal
31 Desember setiap tahun selanjutnya sampai dengan tanggal 31 Desember
2015. Denda sebesar 2 per tahun dikenakan
atas keterlambatan
pembayaran. On October 19, 2009, the Company and
PT Garuda Indonesia Persero Garuda signed a Transfer of Debt Agreement
No. 1617C000002009-SO. Based on this agreement, Garuda’s payables amounting
to
US76,484,912 full
amount or
equivalent to Rp720,411 for the purchase of Avtur from the Company in the period
from June 1, 2004 to June 30, 2006 have been converted into a long-term loan,
which is subject to interest at the rate of six months LIBOR plus 1.75 per annum.
Interest is payable on June 30 and December 31, starting on December 31,
2009. Scheduled loan repayments are as follows: 1 of loan principal on December
31,
2009, 5
of loan
principal on
December 31, 2010 and 18.8 of loan principal on December 31 of each year
thereafter through December 31, 2015. A penalty of 2 per annum is applied for late
payments.
f. Penawaran Saham Perdana IPO Saham
PT Elnusa Tbk f.
Initial Public Offering IPO of PT Elnusa Tbk’s shares
Saham PT Elnusa Tbk ditawarkan perdana kepada publik dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia BEI pada tanggal 6 Februari 2008. Penawaran perdana saham PT Elnusa Tbk
sejumlah 1.460.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 nilai penuh per saham,
disetujui
untuk dicatatkan
pada tanggal
25 Januari 2008 oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-
LK dengan suratnya No. S-531BL2008. Penyertaan Perusahaan di PT Elnusa Tbk
mengalami dilusi dari 51,38 menjadi 41,10 setelah
pencatatan 1.460.000.000
saham tersebut.
PT Elnusa Tbk’s shares were initially offered to the public and listed on the Indonesia Stock
Exchange ISE
on February
6, 2008.
PT Elnusa Tbk’s initial public offering of 1,460,000,000 shares with a par value of
Rp100 full amount per share, was approved for listing on January 25, 2008 by the Capital
Market and Financial Institution Supervisory Agency
BAPEPAM-LK in
its letter
No. S-531BL2008.
The Company’s
ownership in PT Elnusa Tbk was diluted from 51.38
to 41.10
following listing
of 1,460,000,000 of its shares.
Semangat juang bagimu ibu pertiwi laporan tahunan PERTAMINA annual report 2007
7
are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA PERSERO DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PERTAMINA PERSERO AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2007 and 2006
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
42. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
42. REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS
Revisi atas PSAK tertentu yang telah dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tetapi belum efektif
berlaku pada tahun 2007 dirangkum di bawah ini: The revisions of certain PSAKs which have been
issued by the Indonesian Institute of Accountants, but which are not yet effective in the year 2007 are
summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008:
Effective on or after January 1, 2008:
i. PSAK
No.13 Revisi
2007, “Properti
Investasi”, mengatur perlakuan akuntansi, pengakuan,
pengukuran untuk
investasi properti dan pengungkapan terkait.
i. PSAK No. 13 Revised 2007, “Investment
Property”, prescribes the accounting treatment, recognition,
measurement for
investment property and it’s related disclosure.
ii. PSAK No. 16 Revisi 2007, ”Aset Tetap”,
mengatur perlakuan akuntansi untuk properti, bangunan dan peralatan agar pengguna
laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai
investasi entitas
di properti,
bangunan dan peralatan dan perubahan dalam investasi tersebut.
ii. PSAK No. 16 Revised 2007, “Fixed Assets”, prescribes
the accounting
treatment for
property, plant and equipment to enable the financial
statements users
to discern
information about an entity’s investment in its property, plant and equipment and the changes
in such investment.
iii. PSAK No. 30 Revisi 2007, “Sewa”, mengatur
kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam
hubungannya dengan sewa lease. iii. PSAK No. 30 Revised 2007, “Leases”,
prescribes for
lessees and
lessors, the
appropriate accounting
policies and
disclosures to apply in relation to leases.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009:
Effective on or after January 1, 2009:
iv. PSAK No. 14 Revisi 2008, “Persediaan”,
mengatur perlakuan
akuntansi untuk
persediaan, dan menggantikan PSAK No. 14 1994. Pernyataan revisi ini menyediakan
panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban,
termasuk setiap penurunan menjadi
nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan
rumus biaya
yang digunakan
untuk menentukan biaya persediaan.
iv. PSAK No. 14 Revised 2008, “Inventories”, prescribes
the accounting
treatment for
inventories, and supersedes PSAK No.14 1994. This Standard provides guidance on the
determination of
inventory cost
and its
subsequent recognition
as an
expense, including any write-down to net realizable value,
as well as guidance on the cost formulate used to assign costs to inventories.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
v. PSAK No. 26 Revisi 2008, “Biaya Pinjaman”,
mengatur biaya
pinjaman yang
dapat diatribusikan
secara langsung
dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset
kualifikasian dikapitalisasi
sebagai bagian
biaya perolehan aset tersebut. v. PSAK No. 26 Revised 2008, “Borrowing
Costs”, prescribes that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or
production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.
vi. PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasian informasi
yang harus diungkapkan. vi. PSAK No. 50 Revised 2006 “Financial
Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation
of financial instruments and identifies the information to be disclosed.