diasumsikan bahwa semua sumber air domestik yang digunakan masyarakat di sekitar Tahura Ir. H. Djuanda bersumber dari Tahura Ir. H. Djuanda.
3. Nilai Air Pertanian NA
p
Areal pertanian yang dihitung nilai airnya adalah kebuntegalan yang sumber airnya berasal dari dan merupakan fungsi dari keberadaan Tahura
Djuanda bukan kebunladang tadah hujan. Penentuan harga air dilakukan dengan pendekatan biaya pengadaan dan metoda kontingensi. Harga ditentukan
berdasarkan pendekatan biaya pengadaan yang dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :
BP
i
HA
pi
= -------- L
i
dalam hal ini : HA
pi
= hargabiaya pengadaan air kebuntegalan responden ke i Rphatahun
BP
i
= biaya untuk mengalirkan air kebuntegalan responden ke i Rptahun
L
i
= luas kebuntegalan yang diairi responden ke i ha Total nilai ekonomi air pertanian didasarkan pada luas panen hatahun
sehingga pengganda yang digunakan adalah luas panen kebuntegalan per tahun yang airnya bersumber dari Tahura Ir. H. Djuanda. Untuk menentukan total
nilai penggunaan air pertanian digunakan rumus sebagai berikut : NA
p
= RNA
p
x LS dalam hal ini :
NA
p
= nilai air pertanian meliputi total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen
RNA
p
= rata-rata nilai air pertanian Rphatahun LS
= luas kebuntegalan di sekitar Tahura Djuanda yang sumber airnya dari Tahura Ir. H. Djuanda
4. Nilai Penyerapan Karbon NPc Nilai karbon difokuskan pada hutan primer dan hutan sekunder sehingga
dalam studi ini vegetasi kawasan Tahura Djuanda dikelompokkan kedalam hutan
primer dan hutan sekunder. Untuk nilai karbon digunakan pendekatan harga karbon yang berlaku di pasar internasional. Penentuan nilai karbon dihitung
dengan rumus sebagai berikut : NPc = {Lp x Kcp x} + {LS x Kcs} x Hc
dalam hal ini : Npc
= nilai penyerapan karbon Tahura Djuanda Rp Lp
= luas hutan primer Tahura Djuanda hektar Ls
= luas hutan sekunder Tahura Djuanda hektar Kcp
= kemampuan menyerap karbon hutan primer tonhektar Kcs
= kemampuan menyerap karbon hutan sekunder tonhektar Hc
= harga karbon Rp per ton
5. Nilai Pelestarian Npel
Nilai pelestarian flora, fauna, plasma nutfah, habitat, dan ekosistem ditentukan melalui pendekatan kesediaan membayar willingness to pay dari
masyarakat untuk membiayai upaya pelestarian Tahura Djuanda dengan formula sebagai berikut :
S kesediaan responden untuk membayar Rp Npel = ------------------------------------------------------------------ x JP
S responden dalam hal ini :
Npel = nilai pelestarian Tahura Djuanda JP
= jumlah penduduk yang tercakup dalam wilayah penelitian
6. Nilai Pilihan NP