3. Pola Penyebaran Lahan Terbangun
Pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi pola penyebaran lahan terbangun adalah menganalisa luasan penambahan lahan terbangun
dengan pola jaringan jalan yang ada. Jaringan jalan kolektor primer tersebut menghubungkan Kota Bandung dengan wilayah sekitarnya. Kedudukan pusat
wilayah tersebut alam arahan struktur tata ruang pengembangan Metropolitan Bandung adalah kota satelit, yaitu : Padalarang, Soreang, Banjaran, Majalaya
dan Lembang. Kota satelit ini berfungsi juga sebagai sub pusat pengembangan yang mendukung perkembangan kota Bandung dimana banyak penduduk kota
yang melakukan perjalanan pergi pulang commuter setiap harinya untuk bekerja, bersekolah dan lain sebagainya.
Cipeundeuy
Cililin
Ciwidey Pangalengan
Banjaran Lembang
Cicalengka Padalarang-Ngamprah
Soreang Jatinangor
Majalaya Jalan
Arteri Primer Jalan
Kolektor Primer
Jalan Lingkungan Jalan Desa
Kota Inti Kota Satelit
Fungsi Khusus Pembatasan
Perkembangan Lembang
Majalaya
Ket : Pembatasan perkembangan juga diarahkan pada kawasan penyangga Margaasih-Margahayu-Dayeuh Kolot-Baleendah- Bojong Soang
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman, Prop Jabar Th 2005
Gambar 14. Struktur Metropolitan Bandung
Dari identifikasi pola jaringan jalan serta pusat wilayah dan lahan terbangun yang telah terbagi dalam kuadran diperoleh gambaran bahwa:
1. Pola penambahan lahan terbangun mengikuti jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan antar sub pusat kegiatan seperti kota satelit yang
berada di sekitar Bandung. 2. Lahan terbangun dominan bergerak menuju ke arah Soreang, Majalaya, dan
Banjaran yang berada di selatan Kota Bandung. Sedangkan untuk wilayah utara Kota Bandung, dominan berada di Kota Cimahi yang berada di akses
jaringan jalan kolektor primer Bandung – Padalarang. Perkembangan kawasan terbangun mengikuti jalan Setiabudi yang menghubungkan antara
Bandung dan Lembang. 3. Dari hasil dan pembahasan di atas tampak bahwa fenomena urban sprawl
pada wilayah studi menunjukkan bahwa ketidakmerataan perembetan areal kekotaan di semua bagian sisi-sisi luar dan pada daerah kota utama.
Perembetan paling cepat terlihat di sepanjang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari radial dari pusat kota terdapat pada
kuadran 3 dan 4 yaitu Perembetan Memanjang Ribbon Development. 4. Perembetan kegiatan perkotaan pada kuadran 2 adalah jenis perembetan
yang tidak dipengaruhi dengan adanya jalan utama yang menghubungkan dengan sentra kegiatan, sehingga perembetan tersebut tersebar pada
beberapa tempat dan disebut pola perembetan leapfrog sprawl.
5. Perubahan penggunaan lahan di sekitar kawasan