143 Berdasarkan komparasi dua periode tersebut, ternyata untuk bulan
basah tidak ada perbedaan, sedangkan untuk bulan kering terjadi perbedaan yang semula Juni bergeser ke Agustus.
4.9 Air Sungai dan Daerah Aliran Sungai
Aliran air sungai dapat berasal dari limpasan langsung air hujan, limpasan mata air, outlet danau, atau rembesan air tanah dangkal pada
dinding sungai. Adapun Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan yang dibatasi punggung-punggung bukit sebagai suatu kesatuan
hidrologi yang berfungsi sebagai penerima, penampung dan penyimpan air hujan untuk kemudian dialirkan ke laut atau danau melalui sungai.
DAS atau Daerah Alirah Sungai, merupakan dasar pengelolaan untuk sumber daya air permukaan. Jumlah beberapa DAS dikenal sebagai SWS
atau Satuan Wilayah Sungai. Indonesia terbagi menjadi 90 SWS Peraturan Menteri PU No : 39PRT1989 yang terdiri dari 5.590 DAS, baik berskala
besar maupun kecil. Peta pembagian DAS di Propinsi Jawa Barat diperlihatkan pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18 Pembagian Daerah Aliran Sungai DAS di Jawa Barat Sumber: Bappeda 2009
Gambar 4.18 Peta Daerah Aliran Sungai DAS Cisadane Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
Peta DAS di DKI, Jabar-
Banten
144 Berdasarkan kontinuitas alirannya sungai pada daerah penelitian
secara garis besar dapat dikelompokan menjadi Sungai Perennial yaitu sungai yang selalu mengalir sepanjang tahun dan Sungai Intermittant yang
mengalir hanya di musim penghujan. Sungai Perennial umumnya sumber air berasal dari mata air atau rembesan air tanah pada sungai-sungai yang
mempunyai daerah tangkapan air yang sangat luas. Sungai perennial juga sumber airnya dapat berasal dari outlet danau atau bendungan. Sungai
Cisadane termasuk dalam kelompok sungai perennial dimana air sungainya mengalir sepanjang tahun.
Sungai Utama yang mengalir di Cekungan Bogor adalah Sungai Cisadane beserta anak-anak sungainya dan Sungai Ciliwung. Kedua Sungai
tersebut dapat diandalkan sebagai sumber air baku untuk pengembangan penyediaan air minum di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Namun dalam
penelitian ini dibatasi pada pengamatan di Sungai Cisadane saja, terutama di DAS Cisadane hulu. Secara umum diperlihatkan pada Peta Aliran Sungai
dan Cekungan Bogor, Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Peta Aliran Sungai Cisadane Hulu pada Cekungan Bogor di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
Sumber: Bappeda 2009
Gambar 4. 19 Peta Aliran Sungai Cisadane Hulu pada Cekungan Bogor
Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
Kabupaten Bogo
r
CAT BOGOR
dan DAS Cisadane Hulu
145 Data sekunder tentang Sungai Cisadane sebagai sungai utama dan
banyaknya anak sungai pada DAS Cisadane yang melintasi Kabupaten dan Kota Bogor termasuk jumlah dan panjang sungai disajikan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Sungai Utama dan Anak Sungai pada DAS Cisadane Lintas Kabupaten dan Kota Bogor
No. Kecamatan Jumlah
Sungai Utama
Cisadane
Jumlah Anak Sungai – Orde
Total Unit
Su- ngai
Pan- jang
Sungai Km
1 2
3 4
1. Ciawi
1 2
9 6
17 64.60
2. Caringin
1 7
7 9
1 24
89.40 3.
Cijeruk 1
6 10
7 2
25 110.67
4. Cigombong
1 5
2 1
8 34.00
5. Tamansari dan
Ciomas 1
2 4
3 -
9 68.85
6. Kota Bogor
Selatan- Tengah-Barat
1 1
2 3
- 6
15.68
Jumlah di Lokasi Penelitian a
1 23
34 29
3 89
67,42
383.20 0.33
7. Ciampea
1 2
6 1
- 9
89.20 8.
Cibungbulang 1
2 1
2 -
5 74.10
9. Nanggung
1 -
1 6
5 12
85.10 10. Pamijahan
1 2
7 1
- 10
71.40 11. Rumpin
1 2
- -
- 2
15.00 12. Gunung Sindur 1
2 3
- -
5 29.25
Jumlah di Luar Lokasi Penelitian b
1 10
18 10
5 43
32,58
364.05 0.31
Total a + b 1
33 52
39 8
132
100,58
747.25 0.64
Panjang Sungai Utama Cisadane
116 750 99.36
Total Panjang Sungai dan Anak
Sungai Cisadane 117 497
100.00 Sumber : Lampiran Tabel 4.3.
Keterangan: Lintas dan antar Kecamatan
: Menunjukkan angka Persentase
146 DAS Cisadane memiliki luas 152.455,655 ha, secara administratif
masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Pada
penelitian ini DAS Cisadane yang diamati adalah yang masuk wilayah Administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor terutama
yang masuk DAS Cisadane Hulu, sebagaimana diperlihatkan pada Peta DAS Cisadane Hulu pada Cekungan Air Tanah Bogor Gambar 4.19.
Hulu Sungai Cisadane terletak pada perbukitan Gunung Pangrango bagian Barat yang melintasi sebagian besar kecamatan-kecamatan Ciawi,
Caringin, Cijeruk, Cigombong, Tamansari, dan Ciomas serta tiga kecamatan di Kota Bogor yang dilintasi Sungai Cisadane, yaitu Bogor Selatan, Bogor
Tengah, dan Bogor Barat. Selain Sungai Cisadane hulu, sungai-sungai
lainnya yang berasal dari lereng Gunung Pangrango antara lain Sungai Cisarua dan Sungai Cibanteng yang kemudian menyatu dengan Sungai
Cikereteg sebagai batas alami antara Desa Bojong Murni dan Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi. Selanjutnya Sungai Cikereteg yang mengalir dari
hulu perbukitan Gunung Pangrango dari wilayah Desa Bojong Murni ditambah dengan anak sungai lainnya yang berasal dari wilayah hulu air
Citapen, yaitu sungai Cibedug dan Sungai Citapen yang menyatu di wilayah Caringin. Selain Sungai Cikereteg, terdapat pula Sungai Cibatukaret, Sungai
Cisalopa, Sungai Cicaringin dan Sungai Cinagara dan anak sungai lainnya sebagaimana disajikan pada Lampiran Tabel 4.2. Kemudian untuk melihat
berapa banyak anak-anak sungai di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Selanjutnya sungai-sungai tersebut menyatu di hulu Sungai
Cisadane. Adapun hulu sungai Cisadane yang terletak pada perbukitan Gunung Salak antara lain: Sungai Cijeruk, Sungai Cipalasari, Sungai
Cipinang Gading, Sungai Cikuluwung, Sungai Cianten, Sungai Ciampea dan Sungai Ciapus.
Sungai Cisadane yang merupakan sungai utama DAS Cisadane memiliki anak-anak sungai dengan orde 1 sebanyak 33 anak sungai, orde 2
147 sebanyak 52 anak sungai, orde 3 sebanyak 39 anak sungai, dan orde 4
sebanyak 8 anak sungai Tabel 4.8; sehingga jumlah anak sungai seluruhnya adalah 132 anak sungai. Diantaranya terdapat 89 67.42 anak
sungai berada di lokasi penelitian dengan mempunyai panjang anak sungai 383.20 km. Dari 89 anak sungai yang berada di wilayah lokasi penelitian,
diantaranya anak hulu sungai tersebut di Kecamatan Ciawi 17 19.10 anak sungai, Caringin 24 26.97 anak sungai, Cijeruk 25 28.09 anak
sungai, Cigombong 8 8.99 anak sungai, Tamansari dan Ciomas 9 10.11, dan Kota Bogor 6 6.74. Sebagaimana telah diuraikan bahwa
di DAS Cisadane banyak terdapat anak-anak sungai, sehingga untuk melengkapi akan hal itu disertakan pula peta tentang banyaknya anak
sungai di DAS Cisadane secara visual, disajikan pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 DAS Cisadane termasuk Sungai Utama dan Anak-anak Sungai Cisadane
Sumber : Balai PSDA Ciliwung – Cisadane, 2010 Gambaran tentang fluktuasi debit Sungai Cisadane secara visual
grafis selama periode lima tahun terakhir 2004 – 2009 dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember disajikan pada Gambar 4.21.
148
JAN. PEB.
MAR. APR.
MEI. JUN.
JUL. AGU.
SEP. OKT.
NOP. DES.
Rata-Rata 17.19
27.07 19.07
22.69 17.95
10.81 9.03
6.70 7.55
6.96 10.04
13.31 Minimum
12.00 12.90
13.20 17.30
12.30 8.35
6.76 6.13
5.92 5.72
5.92 6.13
Maksimum 27.10
51.40 25.90
32.90 24.30
25.50 14.70
6.98 14.10
8.83 21.60
26.70 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
De b
it , m
3 d
FLUKTUASI DEBIT SUNGAI CISADANE TAHUN 2004
Gambar 4.21 Fluktuasi Debit Sungai Cisadane 2004 - 2009 Data Diolah.
Sumber: Balai PSDA Ciliwung – Cisadane, 2004 – 2009.
Gambar 4.21 menunjukkan fluktuasi debit sungai Cisadane mulai Oktober – Pebruari debit sungainya meningkat, kemudian menurun dan
berfluktuasi dari Maret – Juni; selanjutnya menurun pada bulan Juli dan pada bulan Agustus mengalami debit sungai yang paling minimal dibandingkan
dengan bulan-bulan lainnya dan nampak bahwa pada bulan Agustus terjadi debit minimum Q
min
6.13 m
3
detik dan debit maksimum Q
max
6.98 m
3
detik, sementara debit rata-ratanya 6.70 m
3
Demikian pula debit yang rendah terjadi pada bulan Oktober dimana debit minimum Q
detik, dimana ketiga angka tersebut hampir mendekati nilai yang sama yaitu nilai debit pada angka
enam meter kubik per detik.
min
5.72 m
3
detik dan debit maksimum Q
max
8.83 m
3
detik, sementara debit rata-ratanya 6.96 m
3
detik, Dapat dikatakan bahwa potensi air permukaan sungai Cisadane masih sangat bagus baik dijadikan
sumber air baku untuk air bersih karena nilai debit rata-ratanya sepanjang tahun relatif tinggi karena masih diatas debit Qmin minimumnya.
Fluktuasi Debit Sungai Cisadane Periode 2004 - 2009
149
4.10 Limpasan Sungai Cisadane