Uji Wald Odds ratio Interpretasi koefisien

99 Square, namun cenderung lebih kecil dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R 2 . Nilainya antara 0 dan 1. Pada Model Summary secara terintegrasi menghasilkan pula nilai -2 Loglikehood yang secara spesifik muncul dalam analisis regresi logistik, apabila nilai -2 Loglikehood semakin kecil nilainya, maka model semakin baik.

3.8.5.9.2 Uji Wald

Uji wald pada variables in the equation dilakukan untuk menguji apakah masing-masing koefisien regresi logistik signifikan. Uji Wald. Uji Wald sama dengan kuadrat dari rasio koefisien regresi logistik B dan standard error SE atau [BSE] 2 Interpretasi koefisien terdapat pada hasil sintesa variables in the equation yang tercantum pada kolom B dengan tingkat signifikannya untuk menentukan apakah nilai koefisien dimaksud berbeda nyata atau tidak. Pada program sofware SPSS ver 17 digunakan istilah significance sig. untuk P-value atau dengan kata lain bahwa P-value = Sig. Pada hasil sintesa menggunakan α = 0.05 atau α = 5, sehingga tingkat kepercayaan terhadap model pada level 95. Pengertian lainn terkait dengan tanda koefisien, jika koefisien bertanda + maka odd ratio akan lebih dari 1. Untuk variabel berskala nominal maka variabel = 1 memiliki kecenderungan untuk Y = 1 sebesar exp β .

3.8.5.9.3 Odds ratio

Odds ratio atau exp β merupakan kemunculan dari peubah respon Y = 1 sebesar exp β kali jika taraf atribut yang peubah bebasnya bernilai 1 muncul, dibandingkan dengan taraf atribut yang semua peubah bebasnya bernilai 0 muncul.

3.8.5.9.4 Interpretasi koefisien

1 kali dibandingkan dengan variabel = 0. Untuk variabel lainnya maka semakin besar X maka exp β 1 ≥ 1 sehingga semakin besar nilai X semakin besar pula kecenderungan untuk Y = 1. 100

3.8.6 Proses hierarki analitik Teknik Analytical Hierarchy Process AHP merupakan salah satu

teknik análisis yang dapat digunakan dalam pengambilan suatu keputusan dalam kebijakan kelembagaan SPAM. AHP dikembangkan untuk memodelkan problema-problema tak terstruktur, untuk bidang ekonomi, sosial, edikologi, maupun sains manajemen. AHP dikembangkan untuk mengorganisasikan dan memilih alternatif yang paling disukai. Dengan menggunakan AHP, persoalan yang akan dipecahkan dalam kerangka berpikir terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif. Selain itu sumber kerumitan masalah dalam pengambilan keputusan tidak hanya disebabkan oleh ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi, penyebab lain adalah banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap pilihan-pilihan yang ada, beragamnya kriteria pilihan, dan pengambilan keputusan lebih dari satu, maka AHP merupakan teknik yang tepat untuk menyelesaikannya. Menurut Marimin 2005 menggunakan AHP banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Proses hirarki analitik atau AHP memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan yang kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Pada dasarnya metoda ini adalah memecahkan situasi yang komplek, tidak terstruktur ke dalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel mana yang memliki prioritas yang paling tinggi dan bertindak mempengaruhi hasil pada situasi tersebut Saaty 1986. Proses keputusan yang komplek dapat diuraikan menjadi keputusan lebih kecil yang dapat ditangani dengan mudah oleh AHP, selain itu AHP juga