Belajar matematika yang terputus-putus akan mengganggu terjadinya proses pembeajaran matematika. Ini berarti proses belajar
matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu.
Di dalam proses belajar matematika, terjadi juga proses berpikir, sebab sesorang dikatakan berpikir bila orang itu melakukan kegiatan
mental dan orang yang belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir itu orang itu menyusun hubungan-hubungan anatar
bagian-bagian informasi yang telah direkam di dalam pikiran orang itu sebagai pengertian-pengertian. Dari pengertian tersebut terbentuklah
pendapat yang pada akhirnya ditariklah kesimpulan. Tentunya kemampuan berpikir seseorang itu dipengaruhi oleh intelegensinya. Dengan demikian
terlihat adanya kaitan antara intelegensi dengan proses belajar matematika Herman Hudojo, 1988: 3
5. Prestasi Belajar
Menurut KBBI prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang. Sangatlah wajar apabila dari mereka yang memiliki intelegensi tinggi
diharapkan akan dapat diperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Prestasi belajar menurut Gronlund dalam Nyanyu Khodijah, 2014: 89 adalah
hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu. Untuk mengetahui prestasi belajar, yang telah
dicapai diperlukan evaluasi. Salah satu bentuk evaluasi adalah dengan tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tes yang mengukur prestasi achievement test. Tes prestasi dimaksudkan alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai prestasi belajar
Saifuddin Azwar, 1987: 7. Bila dilihat dari tujuan dari pengukuran prestasi belajar, maka
suatu tes dapat melakukan fungsi penempatan, fungsi formatif, fungsi diagnostik, dan fungsi sumatif. Fungsi penempatan adalah penggunaan tes
prestasi guna melakukan klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang cocok. Fungsi formatif adalah penggunaan tes prestasi guna melihat
sejauh mana kemajuan belajar yang telah dapat dicapai oleh siswa dalam suatu program pelajaran. Dalam hal ini maka hasil tes prestasi merupakan
umpan balik kemajuan belajar, dan karena itu biasanya dilakukan di tengah suatu program yang sedang berjalan. Hasil tes prestasi formatif
dapat menyebabkan perubahan kebijaksanaan mengajar atau belajar, apabila perlu.
Fungsi diagnostik ditentukan oleh tes prestasi apabila hasil tes yang didapat digunakan untuk melihat kesukaran-kesukaran dalam belajar,
mencari kelemahan-kelemahan siswa yang dapat diperbaiki. Sedangkan fungsi sumatif adalah penggunaan tes prestasi guna menghasilkan
informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran. Karena itu tes prestasi sumatif
merupakan pengukuran akhir dalam sustu periode pengajaran. Hasil tes prestasi sumatif biasanya dipakai untuk menentukan apakah seorang siswa
dapat dinyatakan lulus program tersebut, apakah siswa dapat dinyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI