Painem, S.Pd. guru kelas
65 Beberapa siswa ribut sendiri
66 G
“Nggatekke to” sambil menepuk tangan 67
G “Dari keseluruhan ada berapa bagian?”
68 BS
“8 bagian bu” 69
G “Iya, ada 8 bagian” “jadi pecahannya berapa? Tiga per?”
70 S
“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Delapan bu”
71 G
“Iya. Jadi pecahannya tiga per delapan. Katanya tadi semua ada delapan bagian”
72 G
“Kemudian yang wana biru ada berapa bagian yang diarsir?” 73
BS “Ada 1 bagian”
74 G
“Keseluruhannya tadi berapa?” 75
BS “8 bagian”
76 G
“Jadi pecahannya berapa? “ 77
BS “seperdelapan”.
78 G
“Iya pecahannya jadi seperdelapan”. 79
S “Kepiye kui?”
80 G
“Makanya memperhatikan biar tidak bingung. Jangan rame sendiri”
81 G
“Jadi pecahan itu apa? Siapa yang tahu?” 82
Beberapa siswa ramai sendiri 83
S “Bagian dari keseluruhan bu”
84 G
“iya benar. pecahan merupakan bagian dari keseluruhan suatu benda” guru sambil menuliskannya di papan tulis
85 SS
Siswa menyalin apa yang dituliskan oleh gurunya di buku catatan masing-masing.
86 G
“Apakah sudah selesai mencatatnya?” 87
G “tadi kan sudah tahu bentuk pecahannya coba sekarang siapa
yang bisa menjumlahkan kedua pecahan tersebut? Bagaimana
caranya?” 88
BS “dijumlahkan pembilangnya bu”
89 G
“iya benar. Kalau melakukan penjumlahan pecahan berpenyebut sama tinggal dijumlahkan pembilangnya”
90 G
“apakah ada yang belum tahu apa itu pembilang? Semua sudah tahu ya? Pembilang adalah bilangan yang ada di bagian atas
sebuah pecahan. Sekarang kalau penyebut siapa yang tahu?” 91
BS “bilangan yang di bawah bu”
92 G
“iya, penyebut adalah bilangan yang ada di bagian bawah sebuah pecahan” sambil menunjukkan penyebut sebuah
pecahan yang ada di papan tulis “jadi berapa jumlah pecahan
miliknya kelompok X15? Siapa yang sudah tahu?” 93
S “empat per delapan bu” X13 menjawab sambil mengangkat
tangan 94
G “Iya, tepat sekali X13. Jumlah pecahannya jadi empat per
delapan kalau disederhanakan jadi satu per dua” sambil
menuliskannya di papan tulis 95
Siswa mengamati yang dituliskan oleh guru di papan tulis 96
G “coba sekarang kelompoknya X7. Berapa bagian yang diarsir
warna merah?”
97 BS
“2 bagian bu” 98
G “keseluruhannya ada berapa bagian?”
99 BS
“6 bagian bu” 100
G “Jadi berapa pecahannya?” “dua per?”
101 BS
“dua per enam” 102
G “iya benar. Bentuk pecahannya jadi dua per enam” sambil
menulikannya di papan tulis “sekarang coba dilihat yang
diarsir warna biru berapa bagian?” 103
BS “1 bagian bu” sambil menghitung banyaknya bagian yang
diarsir 104
G “Tadi keseluruhannya ada berapa?”
105 BS
“enam bu” 106
G “iya ada enam. Lalu bentuk pecahannya jadi berapa?”
107 S
“emm, jadi satu per enam bu” X4 menjawab sambil mengangkat tangannya
108 G
“apakah benar anak-anak kelompoknya X7 yang diarsir warna biru tadi bentuk pecahannya jadi satu per enam?”
109 SS
“benar” 110
G “jadi berapa jumlah pecahannya? Dua per enam ditambah satu
per enam jadi berapa?”
111 BS
“tiga per enam” 112
G “iya, jadi jumlahnya menjadi tiga per enam. Kalau
disederhanakan jadi berapa?”
113 BS
“Satu per dua” 114
G “benar sekali. Sekarang kelompoknya X13, berapa bagian yang
diarsir wa rna merah?”
115 BS
“3 bagian bu” 116
G “Semuanya ada berapa bagian?”
117 BS
“sepuluh” 118
G “lalu yang warna biru ada berapa bagian yang diarsir?”
119 BS
“empat bagian” 120
G “Kalau dijumlahkan jadi berapa? Tiga per sepuluh ditambah
empat persepuluh? ”
121 BS
“tujuh per sepuluh” 122
G “iya benar jadi jumlahnya adalah tujuh persepuluh” sambil
menuliskannya di papan tulis 123
G “Agar kalian lebih memahami lagi ibu akan membagikan
beberapa benda yang sudah ibu siapkan untuk membantu kalian
mengerjakan soal nanti sehingga kalian lebih mudah mengerjakan soal tersebut”
124 S
“roti sama tahu itu ya bu?” X11 sambil menunjuk roti dan tahu yang diletakkan di atas meja
125 G
“iya” sambil membagikan tahu dan roti tawar kepada masing- masing kelompok
126 Siswa mulai ribut dengan media yang dibagikan oleh guru.
127 Guru membagikan LKS dan media pembelajaran
128 G
“apakah setiap kelompok sudah mendapatkan media dan lembar kerjanya? Kalau sudah sekarang kalian kerjakan soal
yang ada di dalam lembar kerja tersebut bersama teman satu kelompok kaliandengan menggunakan tahu serta roti tawar
yang sudah ibu bagikan tadi. Kalau ada yang belum mengerti kalian bias tanyakan ke ibu. Paham semuanya?”
129 SS
“paham bu” 130
G “Jangan lupa ditulis nama kelompoknya dan anggota
kelompoknya Yang menjadi nama kelompoknya bukan warnanya tadi tapi bentuk pecahan yang kalian terima tadi.
Kelompoknya X15 nama kelompoknya jadi sperdelapan, kelompoknya X7 nama kelompoknya seperenam dan
kelompoknya X13 nama kelompoknya sepersepu luh”
131 Siswa mulai mengerjakan soal menggunakan media yang telah
dibagikan 132
S “bu rotinya tak makan ya bu” X11 sambil memegang roti
tawar 133
G “nanti kalau sudah selesai ya Jangan sekarang”
134 Siswa ribut mencari alat tulis untuk menuliskan anggota
kelompoknya 135
S “aku wae sek motong tahune?” aku saja yang memotong
tahunya. X11 sambil mengambil tahu yang dibagikan guru 136
S “aku wae” X5 menanggapi perkataan X11
137 S
“yowes aku tahune kowe rotine” ya sudah aku tahnya kamu rotinya X11 menanggapi perkataan X5
138 Siswa berebut untuk membantu memotong tahu dan roti tawar
untuk menyelesaikan soal 139
S “arep dipotong kepiye wong soale wae rung moco kok Tak
wacake sek soale” X14 berkata bagaimana mau memotong,
mau dipotong seperti apa saja belum tahu? Kepada X5 dan X11
140 G
“kelompok seperenam kenapa ribut sekali? Jangan berebut dulu. Soal yang pertama akan ibu bacakan jadi perhatikan baik-
baik. Kalau kalian juga ingin membacanya, bacalah dalam hati”
141 Guru membacakan soal yang pertama
142 G
“ibu memotong roti tawar menjadi empat bagian sama besar. Kemudian potongan roti tawar tadi dibagkan kepada Evan,
Migel, dan Tika. Masing-masing mendapat satu potong roti tawar, sehingga masih tersisa satu potong roti tawar. Lalu satu
potong roti tawar itu diberikan kepada Tika. Berapa bagian roti tawar yang dimiliki Tika sekarang? Apakah sudah paham
semuanya? Gak usah dijawab sekarang, kalian perhatikan ibu dulu nanti baru mengerjakan menggunakan medianya
” 143
G “itu tadi soal yang pertama sekarang akan ibu bacakan soal
yang kedua dengarkan baik- baik” beberapa siswa berbisik-
bisik dengan teman satu kelompok “Ibu mempunyai sepotong
tahu. Ibu akan menggoreng tahu tersebut. Supaya tahunya tidak terlalu besar, maka ibu memotong tahu tersebut menjadi tiga
bagian sama besar. Setelah dibumbui dua potong tahu
dimasukkan ke dalam wajan. Karena masih ada tempat maka ibu memasukkan lagi sepotong tahu. Berapa bagian tahu yang
ada di dalam wajan? Bagaiman sudah paham? Kalau sudah sekarang dikerjakan bersama kelompokmu
” 144
Guru berkeliling melihat pekerjaan siswa 145
G “sekarang dikerjakan soal yang pertama dulu. Kalau sudah
selesai jangan lupa digambar ya Di bawah soalnya”
146 BS
kelompok seperenam
“aku sek motong rotine lho” aku yang memotong roti tawarnya lho kata X5 sambil mengambil roti tawar
“Iyo iyo, kowe sek motong roti.” iya iya, kamu yang memotong rotinya sambil memberikan roti tawarnya kepada
X5 “apik to lehku motong?” X5 sambil menunjukkan hasil
potongan rotinya “gene isoh apik to Neng iseh apik le motong aku hahaha” itu
bagus tapi mungkin masih lebih bagus kalau aku yang memotongnya
147 Beberapa kelompok masih ribut memahami soal dalam LKS
148 BS
kelompok seperdelapan
“aku ya sek motong tahune?” X8 sambil mengambil tahu yang tadi dibagikan oleh guru
“isoh po kowe? Ojo ngasik salah lho Tahune mek siji” X12 sambil memberikan sebuah pisau kepada X8
“isoh lah Ngece” X8 memotong tahu sambil berkata bisa lah
149 Guru berkeliling untuk melihat setiap kelompok mengerjakan
soal 150
G “Apakah sudah selesai? Jangan lupa dibaca lagi perintahnya
nanti salah motongnya tidak ada penggantinya”
151 SS
“belum bu”
152 G
“ya cepat diselesaikan jangan ribut sendiri. Bantu temannya” 153
Suasana kelas terlihat gaduh. Siswa saling berdiskusi untuk menyelesaikan soal.
154 G
“ibu beri waktu 15 menit lagi. Harus sudah selesai ya?” 155
S “wach, masih kurang bu waktunya” X7 protes karena
waktunya tinggal sebentar 156
BS kelompok
sepersepuluh “iki roti karo tahune wes tak potong koyo nggon soal” X1
berkata ini roti sama tahunya sudah aku potong sesuai soal. Sambil menunjukkan roti dan tahu kepada teman-temannya
“yoh. Maturnuwun ya Padahal gek arep tak potong” X6 berkata makasih ya padahal baru mau aku potong sambil
menyenggol X1 157
G “kelompok sepersepuluh sudah selesai?”
158 BS
“belum bu, sebentar lagi masih kurang gambarnya”. 159
G “ya sudah, cepat diselesaikan Kelompok lain bagaimana
apakan sudah selesai? Kalau sudah selesai kita bahas bersama- sama”
160 SS
“belum bu” 161
Guru berkeliling kembali untuk melihat pekerjaan siswa 162
G “kalau sudah selesai semua, sekarang kita bahas bersama ya?
Coba kelompok mana dulu yang mau maju mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya?”
163 beberapa siswa terlihat saling menunjuk temannya untuk
maju 164
G “ayo kelompok mana dulu?”
165 BS
“urut saja bu” 166
G “ya sudah kalau begitu urut dari yang pecahannya paling kecil.
Kelompok mana yang pecahannya paling kecil?”
167 BS
“seperenaaamm”