Jumlah x skala penilaian
228 42
10
Jumlah total
280
Rata-rata 3,73
Berdasarkan tabel di atas hasil angket respon siswa mencapai rata-rata skor 3,73. Skor tersebut termasuk ke dalam katergori sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran penjumlahan pecahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI adalah sangat baik.
b. Respon Guru
Setelah pembelajaran peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas. Peneliti akan melihat bagaimana respon guru terhadap pembelajaran yang
sudah dilakukan. Berikut adalah tabel hasil wawancara dengan guru kelas
IV SD N Daratan.
Tabel 4.19 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas
N o.
Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1 Bagaimana perasaan Ibu ketika
mengajarkan materi pecahan menggunakan pendekatan PMRI?
Perasaan saya ketika mengajarkan materi pecahan
menggunakan pendekatan
PMRIyatu merasa senang sebab siswa lebih jelas dan memahami materi yang saya
sampaikan
2 Apa saja kesulitan yang Ibu temui
ketika mengajarkan materi pecahan menggunakan
pendekatan PMRI? Ada kesulitan sedikit bagi saya pada saat
menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Saya merasa
kesulitan untuk menjelaskan menggunakan papan pecahan
3 Bagaimana tingkat keaktifan
siswa ketika diajar materi pecahan menggunakan pendekatan PMRI?
Untuk keaktifan siswa sebagian besar sudah aktif hanya beberapa anak yang kurang
aktif.
4 Apakah siswa mudah memahami
penjelasan Ibu ketika mengajarkan materi pecahan
menggunakan pendekatan PMRI? Siswa lebih mudah memahami daripada
biasanya karena menggunakan media kalau biasanya hanya menggunakan penjelasan
saja
5 Apakah Ibu mengalami kesulitan
saat mengajarkan materi penjumlahan pecahan
menggunakan pendekatan PMRI? Kesulitannya saat menggunakan papan
pecahan karena belum pernah menggunakan alat peraga itu sebelumnya
6 Bagaimana upaya Ibu untuk
mengatasi masalah tersebut? Saya menjelaskan dengan perkalian silang
dan menggunakan KPK. Jika ada yang belum jelas saya menjelaskan kembali
sampai anak-anak jelas.
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru merasa senang saat mengajarkan materi penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI
karena sebagian besar siswa menjadi lebih aktif. Namun guru masih mengalami kesulitan pada saat mengajarkan materi penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda
menggunakan papan pecahan sehingga guru melakukan upaya dengan menjelaskan menggunakan perkalian silang dan KPK.
F. Refleksi Implementasi
Proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI secara keseluruhan sudah memunculkan
indikator-indikator setiap karakteristik PMRI. Namun kemunculan setiap indikator berbeda-beda. Ada yang muncul secara maksimal dan ada yang
muncul kurang maksimal bahkan belum muncul dalam pembelajaran. Karakteristik penggunaan masalah kontekstual sudah nampak dalam proses
pembelajaran penjumlahan pecahan di kelas. Setiap indikator karakteristik tersebut sudah muncul secara maksimal. Penggunaan masalah kontekstual
disampaikan guru dengan menggunakan soal cerita yang dekat dengan kehidupan siswa. siswa dapat lebih mudah memahami permasalahan yang ada