Kesesuaian Wisata Lamun Kesesuaian Kawasan untuk Wisata Pesisir

Gambar 39 Spektrum ROS 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Laut Darat ROS Total P er sent a se RO S P ula u Sepa nja ng Kawasan Persentase Wilayah ROS Pulau Sepanjang 1 5 7 43 44 ROS Total 119 Gambar 40 Peta ROS Pulau Sepanjang Kelas urban dan rural di Pulau Sepanjang sangat sedikit persentasenya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan lahan oleh masyarakat masih sangat sedikit. Disisi lain ini memberikan keuntungan karena ini artinya pencemaran yang dihasilkan dari masyarakat juga sedikit, selain itu masih ada peluang untuk pengembangan fasilitas-fasilitas pendukung wisata yang bisa dibangun. Tetapi ini bisa menjadi kelemahan karena untuk awal pengembangan wisata, jumlah wisatawan yang bisa datang dan tinggal di Pulau Sepanjang untuk berwisata menjadi terbatas karena terbatasnya pemukiman masyarakat yang bisa dijadikan tempat penginapan. Pertumbuhan pembangunan fisik sebenarnya secara alami akan terjadi pada kawasan yang berkembang dan menawarkan peningkatan ekonomi. Tetapi jika tidak ada akselerasi yang dilakukan, maka pertumbuhan ini akan berjalan sangat lambat karena tidak adanya pemicu peningkatan pertumbuhannya. Pada kelas frontcountry, juga masih sangat sedikit persentasenya. Sedikitnya persen kelas frontcountry disebabkan sedikitnya jalan yang bisa dilalui oleh mobil 2 wd dan 4 wd, umumnya jalan yang ada hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja, sedangkan untuk mobil keberadaannya hanya dalam jarak yang pendek. Luasan dan keberadaan kelas ini juga berbanding lurus dengan keberadaan kelas urban dan rural, karena keberadaan jalan dipengaruhi adanya bangunan dan penggunaan lahan. Kelas yang didukung dengan akses yang mudah ini, memberikan pilihan bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang pendek, bahkan dalam hitungan jam. Kawasan ini juga dapat menawarkan pengalaman wisatawan yang menyukai wisata dengan berbagai fasilitas dan berjumpa dengan penduduk lokal untuk bermasyarakat. Kawasan dengan kelas frontcoutry juga bisa dijadikan batas untuk pembangunan fisik yang dilakukan kedepannya untuk mendukung volume pengunjung. Adanya penataan pembangunan fisik dengan memberikan ruang untuk kawasan preservasi merupakan bentuk pembangunan wisata berkelanjutan yang tertata dan terarah. Berbeda dengan kelas backcountry. Kawasan ini lebih memberikan kedekatan dengan alam karena jauh dari pemukiman dan penggunaan lahan lainnya, selain itu perjumpaan dengan masyarakat dan wisatawan lain rendah. Dalam kawasan ini mulai diperlukan adanya pengaturan wisatawan dengan membatasi jumlah wisatawan dan jenis kegiatan yang dilakukan di dalam kawasan. Kawasan ini bisa dijadikan daerah penyangga sumberdaya yang ada sehingga bisa lestari, utamanya kawasan yang mengelilingi kawasan remote. Fungsi ini bisa didapatkan karena kelas backcountry berada diantara kawasan frontcountry dan remote, dimana kawasan ini terbentuk setelah area urban, rural dan frontcountry. Kelas berikutnya adalah remote. Kawasan ini di Pulau Sepanjang keberadaannya paling luas. Ini menunjukkan bahwa Pulau Sepanjang masih alami dan belum banyak termanfaatkan terutama pembangunan fisik. Jauhnya akses dan sedikitnya pemanfaatan, umumnya kawasan remote memiliki sumberdaya yang masih sedikit mendapatkan tekanan dari manusia, sehingga membuat sumberdaya yang ada tersebut kondisinya baik dan indah. Karakteristik seperti ini yang dapat memberikan kepuasan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan alam, ketenangan dan kenyaman. Untuk itu, kawasan yang seperti ini perlu mendapatkan perlindungan agar kondisinya tidak rusak dan tetap lestari. Kelas terakhir yang didapatkan di Pulau Sepanjang adalah kawasan wilderness . Kelas ini sulit didapatkan di pulau kecil, mengingat buffer yang dibutuhkan sangat jauh 10 km dari area penggunaan lahan. Kawasan ini bisa didapatkan di area darat jika basis pemetaannya kepulauan, dan entry pointnya dari pusat administrasi atau pulau dengan kriteria urban. Kawasan ini sangat sedikit keberadaannya di laut Pulau Sepanjang, dan lebih sesuai untuk kegiatan wisata bahari berlayar, melihat ikan, menjelajah, dan lain-lain. Meskipun ini memberikan peluang untuk penyediaan jenis wisata yang berbeda, tetapi pelaksanaannya membutuhkan fasilitas yang benar-benar bagus dan wisatawan yang memiliki keterampilan sangat baik, sehingga dalam pengelolaannya membutuhkan biaya yang sangat besar.