Profil Umum Pulau Sepanjang

Ancaman ketiga adalah penebangan mangrove. Saat ini penebangan mangrove memang sudah ada, tetapi skalanya masih kecil karena hanya untuk kayu bakar, sehingga masih dianggap belum mengancam. Meskipun demikian, hal ini memungkinkan untuk menjadi besar dan mengancam mangrove jika dibiarkan terus menerus dan melebihi daya dukung lingkungan mangrove untuk melakukan peremajaan. Salah satu bentuk perlindungan yang dilakukan saat ini adalah memasukkan beberapa kawasan mangrove sebagai kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani. Sehingga masyarakat yang melakukan penebangan mangrove secara liar dapat ditindak karena adanya aturan yang mengikat dan aparatur yang bertanggung jawab. Sumber: Penambangan Karang – Survei Lapang 2011; Kebakaran Kapal Tanker – Republika 2010 Gambar 19 Kebakaran kapal tanker di perairan Pulau Sepanjang dan penambangan karang oleh masyarakat di sekitar kepulauan Ancaman yang terakhir adalah sampah. Selama survei yang dilakukan, tidak ditemukannya tempat pembuangan akhir dari sampah. Masyarakat membuang sampah ke laut begitu saja tanpa melakukan pengolahan sampah terlebih dahulu agar mudah diurai oleh lingkungan. Selain mencemari ekosistem yang ada, sampah dapat mengurangi keindahan lingkungan. Sumber: Survei Lapang 2011 Gambar 20 Kayu mangrove yang dimanfaatkan dan pembuangan sampah ke laut

4.4.1. Pantai

Pulau Sepanjang tidak semua dikelilingi pantai berpasir. Pantai berpasir hanya ada di sisi barat, selatan dan timur pulau dengan lebar pantai yang bervariasi. Di daerah sebelah barat pulau lebar pantai rata-rata mencapai 16 m, sebelah selatan rata-rata 13 m dan di sebelah timur hanya berkisar 2 m saja. Tipe pantai dengan pasir putih, memiliki material dasar pasir halus dan kecerahan perairan yang mencapai 100 terlihat sampai dasar perairan. Dengan kemiringan pantai yang antara 10-30 , penutupan lahan rata-rata kelapa dan semak belukar, tetapi masih banyak yang kondisinya terbuka. Derajat kemiringan pantai yang landai membuat kedalaman di pantai yang digenangi air sangat dangkal, kurang dari 2 m dan dengan kecepatan arus sekitar 1 cmdetik. Dangkalnya perairan ini membuat sulitnya perahu untuk berlabuh walaupun di daerah pelabuhan, sehingga aktivitas keluar masuknya perahu harus menunggu air pasang. Kelandaian ini juga membuat pantai menjadi terlindung dari hantaman gelombang secara langsung, sehingga tidak ada abrasi pantai. Selama pengamatan, tidak ditemukan biota berbahaya seperti bulu babi, ular, ikan lepuh, dan biota berbahaya lainnya. Sedangkan sumber air tawar berada di sekitar pantai karena hampir di semua pemukiman perkampungankelompok rumah memiliki sumber air dari sumur. Tipologi pantai Pulau Sepanjang yang seperti ini sangat sesuai untuk dimanfaatkan sebagai wisata rekreasi pantai. Ini terbukti dengan adanya pantai yang sudah dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat wisata, walaupun hanya dimanfaatkan saat hari-hari besar islam saja seperti hari raya Idul Fitri, hara raya