Terumbu Karang Small Island Resources Use for Sustainability Tourism (Case Study Sepanjang Island, Sumenep Regency, East Java Province)

Jumlah contoh wisatawan yang didapatkan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang yang berasal dari berbagai wilayah. Kelompok responden yang didapatkan adalah peneliti, akademisi, mahasiswapelajar dan masyarakat lokal. Untuk wisatawan yang tidak bisa ditemui langsung, data dikumpulkan dengan komunikasi email. 3.4. Analisis Data 3.4.1. Analisis Spasial Citra Satelit

3.4.1.1. Analisis Citra Satelit

Data citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini adalah Landsat 7 ETM+, karena hanya untuk mengetahui keberadaan dan luasan dari sumberdaya. Analisis citra satelit menggunakan software ER Mapper 7.0. Data citra kemudian dilakukan dilakukan pemotongan, koreksi radiometrik, koreksi geometrik, penajaman citra, klasifikasi citra, editing dan reclass. Penggabungan kelas dan perapian hasil klasifikasi dengan digitation on screen. Adapun kombinasi band yang digunakan pada saat penafsiran citra satelit secara manualvisual yaitu 4-5-3 dan 5-4-2 untuk kenampakan vegetasi, 3-2-1 true color untuk kenampakan sebaran terumbu karang, pasir, sedimen dan lamun dan 4-5-3 untuk mangrove dengan warna coklat tua. Hasil analisis citra berupa luasan ekosistem pesisir dan tutupan lahan. Upaya mengurangi kesalahan dalam interpretasi dilakukan dengan cara eliminasi. Kunci eliminasi tersebut pada prinsipnya disusun agar interpretasi berlanjut langkah demi langkah dari yang umum ke yang khusus, dan kemudian menyisihkan semua kenampakan atau kondisi kecuali satu yang diidentifikasi. Kunci eliminasi sering tampil dalam bentuk kunci dua pilihan dichotomous key dimana penafsir dapat melakukan serangkaian pilihan antara dua alternatif dan menghilangkan secara langsung semuanya, kecuali satu jawaban yang mungkin Lillesand dan Kiefer 1990. Pengkelasan sumberdaya perairan dangkal untuk ekosistem terumbu karang dan lamun setelah dilakukan klasifikasi band, digunakan juga algoritma Lyzenga 1978 Persamaan 1 Arsjad et al. 2005b. Sedangkan untuk ekosistem mangrove digunakan metode NVDI Normalized Difference Vegetation Index dan dikelaskan menggunakan Unsupervised Classification sehingga nanti ........................................ 4 didapatkan klasifikasi diantaranya kelas rendah tutupan 40, kerapatan sedang tutupan 40-70 dan kerapatan tinggi 70 Arsjad et al. 2005a, formula umum transformasi NVDI dapat dilihat pada Persamaan 4. Hasil analisis algoritma tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kelas warna dengan nilai kualitas hasil pada titik pengamatan yang ada. ⁄ ⁄ √ Hasil pengkelasan yang didapatkan kemudian menjadi basis data poligon sumberdaya. Poligon tersebut kemudian dibentuk dengan seed tool yang terdapat pada software GIS berdasarkan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Analisis ini terkelompok berdasarkan nilai algoritma yang dimiliki piksel yang ada dengan interval nilai 3 sampai 5. Metode ini memungkinkan untuk membuat poligon dengan nilai-nilai yang sama walaupun terdapat di luar titik pengamatan lapang yang dilakukan.

3.4.1.2. Analisis Spasial

Penggunaan kawasan mengacu pada kenyataan bagaimana kawasan tersebut digunakan. Penentuan kategori penggunaan kawasan didasarkan pada jenis penggunaan yang dominan pada kawasan tersebut. Jenis-jenis kegiatan yang memiliki kesamaan karakteristik digolongkan kedalam satu kategori dan dapat diperhitungkan sebagai satu jenis dalam dominasinya. Penyusunan peta kawasan Pulau Sepanjang dilakukan dengan menumpang susunkan berbagai peta yang didapat dari berbagai sumber. Penyusunan peta kawasan dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis SIG, yaitu dengan melakukan query terhadap data SIG dengan menggunakan prinsip-prinsip pemanfaatan kawasan sehingga informasi spasialnya dapat diketahui: ........................................ 1 ........................................ 2 ........................................ 3