Konsep Pengelolaan Wisata Wisata 1. Definisi Wisata

Tabel 4 The Spectrum of Marine Recreation Opportunity SMRO Karakteristik Kelas I Easily Accessible Kelas II Accessible Kelas III Less Accessible Kelas IV Semi-remote Kelas V Remote Pengalaman Banyak interaksi sosial dengan lainnya Sering kontak dengan lainnya Beberapa kontak dengan lainnya Damai dan tenang, dekat dengan alam Tersedia safty- rescue Sekali-sekali kontak dengan lainnya Sepi Damai Sangat dekat dengan alam Cukup sendiri Lingkungan Banyak struktur- struktur dan dampak manusia Rendahnya kualitas lingkungan alam Strukturdamp ak manusia terlihat dan dekat Beberapa struktur manusia dekat – beberapa terlihat Terdapat beberapa tanda aktivitas manusia, misalnya cahaya di darat, tambatan pelampung Terisolasi Tingginya kualitas Beberapa strukturda mpak manusia Lokasi Dekat atau area urban Pantai dan area intertidal Intertidal 100 m lepas pantai 100 m 1 km lepas pantai Pesisir terisolasi 1-50 km lepas pantai Area pesisir tak berpenghun i 50 km lepas pantai Contoh aktivitas Berjemur Melihat orang Berenang Bermain game Makan Skimboarding Sightseeing Berenang Snorkeling Memancing Jet-skiing Non-powered boating Surfing Para-sailing Windsurfing Umumnya berbasi kapal Berlayar Memancing Snorkelscuba diving Beberapa scuba diving Kapal selam Powerboat offshore equiped Berlayar – larger sailboats Pelayaran lepas pantai Live-aboard offshore fishing Remote coast sea- kayaking Sumber: Orams 1999 Joyce dan Sutton 2009 menyebutkan bahwa ROS tersebut dibagi kedalam 6 kelas, dan berbeda dengan kelas Aukerman dan Haas 2004 dan Orams 1999, tetapi indikator yang dibuat merupakan sintesis dari indikator-indikator yang telah dibuat sebelumnya. Kelas dan kategori yang digunakan oleh Joyce dan Sutton 2009 dapat dilihat pada Tabel 6. Intensitas pemanfaatan Dampak manusia Tabel 5 Kategori dan kelas-kelas Water Recreation Opportunity Spectrum WROS Kategori Urban Suburban Rural Developed Rural Natural Semi- primitive Primitive Fisik - Akses publik Execellent Sangat baik Baik Berat Sangat berat Sangat amat berat - Modifikasi sumberdaya alam Sepenuhnya menurun Sangat menurun Relatif menurun Relatif asli Sangat asli Sangat amat asli - Dominansi sumberdaya suatu area Tidak baik Relatifbaik bagus Bagus- sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus- mengag umkan Excellent- menga gumkan Sosial - Kerumunan Padat atau berkeru mun Sangar luas atau padat pada hari- hari panas Sangat luas atau padat pada minggu- minggu panas Kecil atau moderate pada minggu- minggu panas Sangat kecil Tak seorang pun - Jumlah jenis aktivitas rekreasi Ekstensif atau dominan +6 Sangat merata atau tersebar luas 6 Merata atau umum 5 Jarang 4 Sedikit atau jarang 3 Sangat sedikit atau jarang -2 - Kesesuaian aktivitas Selam Sampan kecil Kano Berenang Manajerial - Proteksi Excellent atau menga gumkan Mengagum kan atau sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus- bagus Bagusrela tifbaik Tidak baik - Keamanan Excellent atau menga gumkan Mengagum kan atau sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus- bagus Bagusrela tifbaik Tidak baik - Jumlah pembangunan fasilitas Ekstensif atau dominan +6 Sangat merata atau tersebar luas 6 Merata atau umum 5 Jarang 4 Sedikit atau jarang 3 Sangat sedikit atau jarang -2 - Pembangunan fasilitas Arena parkir, marina, atau dock Sumber: Aukerman dan Haas 2004 Tabel 6 Ringkasan karakteristik spasial dari setiap kelas ROS Kelas ROS Karakteristik Spasial Urban Tutupan area bangunan Rural - Perkebunan - Kebun buah dan tanaman tahunan lainnya - Padang rumput produksi rendah dan tinggi - Penghutanan - Hutan produksi - Cemara terbuka dan tertutup Frontcountry - Didalam 100 m dari jalan 2 wd - Didalam 100 m dari easy track dengan kata lain, bukan rute atau trak petualangan yang berada didalam 1.5 km dari jalan 2wd - Didalam 100 m akses penggunaan kendaraan yang sangat tinggi udara dan laut Backcountry - Didalam 2 km dari jalan 2 wd dan 4 wd - Didalam 100 m dari semua trak hingga jarak linier 2 km menjauh dari jalan 2 wd - Didalam 100 m dari semua trak dengan jumlah pengunjung tahunan 450 - Didalam 250 m dari akses penggunaan kendaraan yang tinggi udara dan laut - Didalam 100 m dari semua pondok dan campsites dengan jumlah pengunjung tahunan 350 Remote - Semua area yang belum terklasifikasikan hingga jarak 10 km dari jalan 2 wd - Dengan 100 m dari sisa trak, pondok dan campsites - Sekitar bakcountry dimana paling sedikit 1 km Wilderness - Sisa area - Poligon tersendiri 2 000 ha kecuali pulau yang kurang lebih dari total area Sumber: Joyce dan Sutton 2009 Keterangan: wd : wheel drive Gambar 5 Diagram konseptual untuk output ROS modelling diagram tidak termasuk kelas urban dan rural Joyce dan Sutton 2009 Kelas-kelas dalam ROS berbasis pada SIG dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Urban dan Rural Peluang urban untuk rekreasi publik utamanya diatur oleh pemerintah kota, saat area rural sebagian besar milik pribadi. Alasan ini tidak tepat untuk dibicarakan secara ekstensif pada tipe-tipe peluang yang ada didalam pengaturannya, walaupun pemilik memelihara untuk memiliki fasilitas- fasilitas yang sama pada frontcountry, saat pengaturan dimodifikasi secara besar dan khusus. 2. Frontcountry Peluang-peluang untuk pengalaman frontcountry dimuat terbatas di sekitar area jalan dan area akses besar, termasuk seringnya helikopter mendarat dan tempat berlabuhnya kapal. Tipe-tipe fasilitas yang disediakan di zona ini termasuk peluang berjalan kaki jarak dekat, tempat meninjau dan area piknik. Fasilitas ini memiliki karakteristik kunjungan untuk periode pendek, tidak lebih dari sehari, dan sering hanya untuk satu atau dua jam. Daerah frontcountry secara khas memiliki tingkat kunjungan tahunan yang tinggi dan selalu berhubungan pada satu rezim pengelolaan serta pembangunan infrastruktur yang baik untuk mendukung volume pengunjung. 3. Backcountry Peluang-peluang backcountry terjadi pada pengaturan alam skala besar, umumnya akses pertama melalui zona frontcountry. Zona ini termasuk jalan- jalan populer dengan jarak yang jauh maupun petualangan malam, dan juga permainan berburu yang luas dan memancing di sungai. Fasilitas-fasilitas di zona ini meliputi trak kendaraan empat wheel drive dengan jumlah terbatas pada suatu tempat, pembangunan trak petualangan yang baik maupun yang lebih besar. Terdapat tanda batasan dari kontrol pengelolaan, dan terdapat level kelayakan tantangan untuk mengunjungi tempat-tempat di dalam zona ini. Perjumpaan dengan pengunjung lainnya berada pada tingkat medium sampai rendah. 4. Remote Diluar cakupan backcoutry terbentuk zona-zona remote, yang mana tipikalnya wild lands ada bagian dalam area konservasi, dengan basic trak pemanfaatan rendah, rute-rute yang ditandai dan gubuk. Terdapat ekspektasi yang layak diisolasi dari penglihatan dan suara aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Orang memanfaatkan zona ini harus berfisik fit dan memerlukan level keterampilan yang tinggi untuk backcountry survival. 5. Wilderness Wilderness terdiri atas area alam yang besar, menggambarkan luasnya sekeliling zona remote, dan tidak ada fasilitas pengunjung. Pada area ini, seseorang awalnya harus telah melalui zona backcountry dan remote. Disini seseorang akan menemukan isolasi lengkap dari penglihatan dan suara dari aktivitas-aktivitas manusia lain.

2.5. Ecological Footprint EF

Wackernagel dan Ress 1996 mendefinisikan Ecological Footprint EF sebagai area dari ruang produktif ekologi dalam beberapa kelas termasuk area laut yang akan diperlukan pada basis keberlanjutan, yaitu 1 untuk menyediakan semua konsumsi energi dan material sumberdaya dan 2 untuk menyerap semua limbah yang dibuang oleh populasi dengan teknologi yang digunakan. Basis