Aktiviti TM dan IN Aktiviti ON

PPKn SMP KK E 85 E. Latihan KasusTugas

1. Aktiviti TM dan IN

Setelah membaca dan mencermati uraian materi , saatnya anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Kerjakan latihan secara individual atau dengan teman anda. 1. Gambarkan skema susunan lembaga negara 2. Buatlah tabel secara terpisah tentang tugas dan wewenang lembaga eksekutif negara Presiden dan wakil Presiden ? 3. Bagaimana keterkaitan tugas DPR dengan BPK ?

2. Aktiviti ON

Memberikan pendapat terhadap khasus melalui wacana tentang MK hapus istilah 4 pilar kebangsaan terhadap fungsi lembaga-lembaga negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 LK 6.1 Mampu m emberikan pendapat terhadap khasus melalui wacana tentang MK hapus istilah 4 pilar kebangsaan terhadap fungsi lembaga- lembaga negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Petunjuk Pengerjaan 1 Bacalah bahan bacaan 6 tentang “ Pelaksanaan fungsi lembaga-lembaga negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ” 2 Peserta mampu memberikan pendapat khasus melalui wacana tentang MK hapus istilah 4 pilar kebangsaan terhadap fungsi lembaga-lembaga negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 . 3 Kemudian isilah tabel LK berikut ini

4 Jangan lupa untuk mencantumkan identitas, instasi, lokasi Saudara

MK Hapus Istilah 4 Pilar Kebangsaan Media : RAKYAT MERDEKA | Wartawan : USU | Jumat, 04 April 2014 | 12:16 WIB ISTILAH empat pilar kebangsaan sudah tidak boleh lagi digunakan. Kemarin, Mahkamah Konstitusi menghapus istilah yang dalam empat tahun terakhir digembor-gemborkan MPR. Istilah empat pilar ini sebelumnya tercantum dalam Pasal 34 ayat 3b huruf a UU Nomor 22011 tentang Partai Politik. Dalam pasal itu disebutkan, parpol wajib mensosialisasikan empat pilar kebangsaan sebagai pendidikan politik. Empat pilar dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Istilah empat pilar ini kemudian menjadi booming karena gencarnya MPR di zaman Taufiq Kiemas melakukan sosialisasi. Pada awal November 2013, Masyarakat Pengawal Pancasila Jogjakarta-Solo-Semarang MPP Joglosemar mengajukan gugatan ke MK. Mereka menganggap, Kegiatan Pembelajaran 6 86 Pancasila adalah dasar. Tidak tepat Pancasila disebut salah satu pilar. Nah, kemarin MK mengabulkan gugatan ini. “Memutuskan frase empat pilar berbangsa dan bernegara tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” ucap Ketua MK MK Hamdan Zoelva saat membacakan putusan di Gedung MK. Dalam pertimbangannya, MK menilai pendidikan politik tidak hanya terbatas kepada empat pilar. Masih banyak aspek lain seperti negara hukum, kedaulatan rakyat, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional juga masuk pilar. “Menempatkan Pancasila sebagai salah satu pilar selain mendudukkan sama dan sederajat dengan pilar yang lain juga akan menimbulkan kekacauan epistimologis, ontologis, dan aksiologis,” tambah Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi. Sebagai lembaga yang paling gencar mensosialisasikan empat pilar ini ke masyarakat, MPR paling terpukul. “Istilah 4Pilar kini terkubur. Semoga Alm. Pak Taufiq Kiemas terus bahagia di alam kubur,” kata Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin dari akunt Twitternya lukmansaifuddin. Namun, politisi PPP ini memastikan esensi yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI tidak akan terkubur dengan putusan MK tadi. Tidak putus asa, diapun pun usul untuk membuat nama baru. “Bila Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tak lagi disebut 4Pilar, ganti saja dengan sebutan empat pusaka,” canda dia. Wacana Studi Kasus LK-6.1 Lembar Kerja 6.1 Masalah yang dibahas dari Wacana Studi Khasus Nomor Masalah Yang Dibahas Uraian 1 Kewenangan dan Tugas MK 2 Bilamana MK bekerja mengadili sebuah perkara 3 Bagaimana pendapat anda terkait dengan wacana diatas secara umum 4 Apakah dari wacana atas merupakan domain kinerkerja MK

3. Lembar Kerja Pembuatan Soal Aktivitas : Pengembangan butir soal penilaian berbasis kelas