Analisis dan Interpretasi Data

44 Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada para siswa “siapa yang pernah berbagi makanan dengan teman, adik, kakak, ayah atau ibu?” beberapa dari siswa menunjuk tangan. Kemudian guru bertanya kembali “biasanya makanan apa yang kalian bagi?” jawaban para siswa pun beraneka ragam, ada yang menjawab kue, coklat, donat, dll. Guru menampung semua jawaban siswa dan bertanya kembali “apakah makanan tersebut kalian bagi sama banyak?” siswa menjawab “ya, makanannya saya bagi sama banyak”. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran hari ini. Kemudian guru menjelaskan materi mengenal pecahan sederhana dengan memperlihatkan sebuah roti. Guru meminta perwakilan siswa untuk membagi roti tersebut menjadi dua bagian yang sama besar. Namun pada saat itu tidak ada siswa yang berani menunjuk tangan, lalu guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas. Siswa tersebut membagi roti itu menjadi dua bagian yang sama besar dan guru meminta ia untuk memberikan satu bagian lainnya kepada teman yang lain. Guru bertanya kepada siswa lainnya “jadi, berapa bagiankah roti yang didapat oleh R18 dan R8?” beberapa dari siswa menjawab “satu bagian”. Guru meluruskan jawaban siswa “ya, jadi R18 dan R8 masing-masing mendapatkan satu potong dari dua bagian roti, karena roti tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar”. Kemudian guru menggambar dan menuliskannya di papan tulis agar para siswa dapat lebih memahami. Pada saat guru sedang menjelaskan tidak banyak siswa yang memperhatikan, beberapa dari siswa ada yang mengobrol dengan teman sebangku, berjalan-jalan untuk meminjam alat tulis serta izin keluar kelas. Selain itu para siswa juga terlihat kurang merespon dengan baik pertanyaan yang diajukan guru, siswa terlihat masih malu untuk menyampaikan pendapatnya. Setelah penjelasan materi tersebut selesai guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Para siswa mengatur bangku mereka sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan. Pada situasi ini suasana kelas cukup gaduh sehingga 45 guru belum bisa menenangkan siswa. Setelah semua selesai mengatur tempat duduk, guru mengkondisikan siswa pada kondisi pembelajaran yang kondusif. Kemudian guru mengadakan permainan Mission Card. Sebelum permainan dimulai, guru menyiapkan media permainan dan menjelaskan cara bermain terlebih dadulu. Guru membagikan potongan-potongan gambar, karton dan lem kepada masing-masing kelompok. Karton dan lem tersebut digunakan untuk menempelkan potongan-potongan gambar sesuai perintah yang terdapat pada kartu misi. Pada permainan ini para siswa akan dibagikan kartu misi secara bertahap. Dalam kartu misi tersebut terdapat tantangan atau tugas yang harus diselesaikan siswa bersama kelompoknya masing-masing. Kartu misi pertama berisi tugas kepada siswa untuk mencari potongan-potongan gambar kemudian menyusunnya agar menjadi bentuk pecahan ½. Kartu misi kedua berisi tugas untuk mencari potongan-potongan gambar kemudian menyusunnya agar menjadi bentuk pecahan ¼. Kartu misi ketiga berisi tugas mencari potongan-potongan gambar kemudian untuk menyusunnya agar menjadi bentuk 1 3 , dan kartu misi keempat berisi tugas untuk mencari potongan-potongan gambar kemudian menyusunnya agar menjadi bentuk 1 6 . Permainan Mission Card dimulai dengan guru membagikan kartu misi pertama kepada tiap-tiap kelompok sebagai kartu pembuka. Semua kelompok saling berlomba mencari potongan gambar yang tepat dan menyusunnya menjadi bentuk pecahan yang diminta kemudian menempelkannya pada karton yang telah disediakan. Kelompok yang telah berhasil menyelesaikan tantangan pada kartu misi pertama akan segera diberikan kartu misi berikutnya sampai kartu misi keempat secara bertahap. Dalam permainan ini, setiap anggota kelompok terlihat saling bekerjasama untuk menyelesaikan tantangan dalam kartu misi. Saat permainan ini dimulai beberapa dari siswa terlihat cukup antusias, walaupun kondisi kelas sedikit agak gaduh, hal ini dikarenakan setiap kelompok saling berlomba untuk bisa menyelesaikan tugas disemua kartu misi.